Latief Sitepu Dikenal di Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series, Pertama Kali Syuting Tahun 1963

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemain sinetron Latief Sitepu dikenal setelah ikut bermain di sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series.

Latief Sitepu memainkan peran Haji Muhidin di sinetron laris tersebut sejak tahun 2012.

Sebelum memainkan peran utama, Latief Sitepu mengawali pekerjaannya sebagai pemain figuran di film.

Latief Sitepu mulai menjadi figuran film tahun 1963.

"Saya pernah syuting jadi figuran di Menteng, dapat satu scene saja," kata Latief Sitepu saat berbincang bersama Warta Kota.

Ketika itu keinginan Latief Sitepu menjadi pemain film ditentang orang tuanya.

Baca juga: VIDEO: Kisah Latief Sitepu, dari Penjaga Pantai Sampai Terkenal Diusia 80 Tahun

Baca juga: Latief Sitepu Buka Kedai Kopi, Jadi Tambahan Penghasilan hingga Tempat Jumpa Fans Setiap Akhir Pekan

"Ayah saya sampai datang ke lokasi syuting film sambil bawa pistol dan menyuruh saya pulang," kenang Latief Sitepu.

Saat ayahnya sedang dinas keluar Jakarta, Latief Sitepu yang lahir di Binjai, Sumatera Utara, 10 Mei 1942, ini diam-diam pergi ke rumah kerabatnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kerabatnya kala itu bekerja sebagai anggota Polri.

"Saya sempat daftar jadi anggota polisi untuk Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) yang sekarang pengawal pantai karena tidak boleh main film," ujar Latief Sitepu.

Ia dinyatakan lulus dan melakukan pelatihan selama sembilan bulan hingga ditugaskan ke Riau.

"Saat tugas di Dumai, saya kenal istri saya," kata Latief Sitepu yang sempat ditugaskan di Belawan, Medan.

Baca juga: Latief Sitepu Mulai Akting Sejak 1963 Sebagai Figuran, Kini Sudah Main 400 Judul Sinetron dan Film

Baca juga: Edy Oglek Tukang Bubur Naik Haji Meninggal karena Covid-19, Dimakamkan Pagi ini di TPU Buaran

Ketika itu Latief Sitepu banyak melihat rekan seangkatannya, seperti Rima Melati dan Rhoma Irama, sukses bermain film.

Melihat sukses rekan artis itu Latief Sitepu kembali tertarik kembali bermain film.

Suami Lailawaty Hasibuan ini minta bantuan ayahnya agar dipindahkan dari Belawan ke Jakarta.