Pembunuhan

Terkuak Motif Kakak-beradik di Tangerang Bunuh Teman Satu Tongkrongan, Tak Terima Ayahnya Dihina

Dari tiga tersangka yang diamankan polisi, dua diantaranya merupakan kakak beradik yaitu inisial I (20) dan S (21)

Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang
Konferensi pers pengungkapan kasus pembunuhan remaja berinisial FM (16) yang jasadnya dibuang di Pagedangan, Selasa (3/1/2022) 

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG-Beberapa fakta terkuak dalam kasus ditemukannya jasad mr. X pada Minggu (1/1/2023) lalu di Jalan Bumi Botanika, Desa Lekong, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.

Jasad tersebut merupakan remaja berusia 16 tahun dengan inisial FM, yang dibunuh dengan cara dicekik dengan tali sepatu.

Kemudian, jasadnya dibawa menggunakan sepeda motor dengan kaki terkulai ke aspal sehingga mengalami luka.

Dari tiga tersangka yang diamankan polisi, dua diantaranya merupakan kakak beradik yaitu inisial I (20) dan S (21), serta satu orang pelaku adalah anak dibawah umur yakni A (13).

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Sarly Sollu lalu merinci kronologi pembunuhan pasca kasus terungkap.

Baca juga: Apartemen di Kota Bekasi Disinyalir Jadi Sarang Prostitusi Online, Ada yang Berujung Pembunuhan

"Awal mula saksi yang kami periksa ada delapan orang korban dan pelaku berkumpul di kos milik saksi bernama Galang sambil minum alkohol. Mereka berkumpul malam tahun baru melihat kembang api. Setelah pukul 01.00 WIB, mereka minum miras di kos tersebut," ujarnya, Selasa (3/1/2022) di Polsek Pagedangan.

Setelah mengantar pacar dan saksi Y pulang, korban dan saksi R kembali ke kos.

Selanjutnya tersangka satu  kembali memberikan minuman alkohol kepada saksi R dan korban.

"Kemudian I mengambil kunci motor kunci milik korban, menahan korban agar tidak pulang. Tidak lama, korban muntah-muntah karena minuman. Pada saat korban muntah-muntah, tersangka langsung mencekik korban dari belakang dengan menggunakan tali sepatu," ucap Sarly.

Baca juga: Cerita Lengkap Bu Guru Cantik di Kebumen Ngamar bareng Kades di Malam Tahun Baru, Hati Suami Hancur

Namun sebelum mencekik, diperoleh fakta bahwa korban dan pelaku telah mengalami percekcokan.

Berdasarkan keterangan pelaku, korban sempat menghina ayah pelaku.

"Kemudian pelaku  I ini mengancam akan membunuh. Korban juga menyampaikan 'Silakan kalau bisa bunuh saya'. Pertama cekik dengan tangan namun karena korban masih bisa berkutik, dan melakukan perlawanan, sehingga pelaku I ini mencari alat untuk bagaimana korban ini bisa tak berdaya," katanya.

Pelaku lalu melihat tali sepatu di ruangan lalu mencekik korban hingga tewas.

Pelaku dibantu oleh seorang anak berinisial A agar memegangi kaki korban.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved