Berita Regional
Dibully karena Renovasi Rumah Kader PDIP Pakai Duit Baznas, Ganjar Pranowo: Uangnya Belum Diberikan
Ganjar Pranowo menyebut prosesi pemberian bantuan di rumah Ketua Ranting PDIP Desa Kapencar Wonosobo baru sebatas penyerahan plakat secara simbolik
WARTAKOTALIVE.COM, SEMARANG-- Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi perbincangan hangat warganet usai dirinya mengumumkan akan merenovasi rumah puluhan kader dan pengurus PDI Perjuangan.
Kata Ganjar, bantuan itu diberikan jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-50 PDI Perjuangan
Ganjar Pranowo awalnya mengumumkan hal itu di media sosial.
Pada kolom captionnya, Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa progra renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) sudah berlangsung sejak lama dan kini sudah ada belasan juta RTLH yang telah direnovasi.
Ganjar Pranowo menyampaikan, untuk dana yang digunakan tidak hanya dari APBD Provinsi Jateng saja karena tidak akan mampu.
Baca juga: Ganjar Pranowo Beri Bantuan Rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni ke 50 Kader PDIP Perjuangan

Maka dari itu turut digunakan dana dari APBN hingga Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) serta bantuan dari para relawan.
Berikut caption lengkap yang ditulis oleh Ganjar:
"Mas Marwan ini salah satu Ketua Ranting PDI Perjuangan di Wonosobo. Saking semangatnya berjuang, beliau sampai lupa bahwa kediaman yang ditinggali juga butuh diperjuangkan.
Makanya langsung kita eksekusi bersama-sama. Material kita siapkan, untuk tenaga kita gotongroyong. Gotongroyong atau sambatan atau gugur gunung merupakan tradisi yang mesti terus kita rawat.
Bantuan renovasi RTLH kepada mas Marwan dan 49 kader PDI Perjuangan lainnya itu dalam rangka memperingati HUT ke 50 PDI Perjuangan.
Baca juga: Hujan-hujanan, Gardu Sosialisasikan Ganjar Pranowo di Pasar Ciputat, Sembako Dibagikan ke Pedagang
Sekaligus melengkapi pembangunan RTLH yang kita lakukan di Jateng dan sudah mencapai 1,,14 juta rumah. Program ini akan terus kita gas pol dengan sistem pendanaan gotongroyong.
Ada yang dari APBN, APBD Provinsi, kabupaten, Desa, termasuk juga dari Baznas, CSR dan filantropis. Karena kita sadar, APBD Prov.
Tidak akan pernah cukup untuk menangani itu semua. Satu-satunya cara ya gugur gunung amrih becike. Yaitu kerja bareng demi kebaikan bersama."
Namun, banyak warganet menyoroti foto pemberian bantuan tersebut.
Lantaran, dalam acara simbolis itu terdapat logo dari Baznas.
Baca juga: Mak Ganjar Datangi Korban Kebakaran di Mampang Prapatan, Beri Nasi Kotak, Roti hingga Susu
Atas hal itu, Ganjar Pranowo pun menuai kritik.
Dikutip dari Tribun Wow, sejumlah warganet mempertanyakan alasan Ganjar menggunakan dana Baznas untuk renovasi RLTH kader PDIP.
"Mentang2 gubernur. Masak uang baznas buat kepentingan parpol. Emg PDIP g ada kas? Itu uang zakat woe," tulis @joni.devender.
"Bantu rehab dalam rangka ultah pdip, tp kok dari baznas?" ujar @iqbalmarief.
"Dari APBD atau dari Kantong pribadi Den ?" tulis @moedijadja.
Ganjar Pranowo kemudian menghapus postingan tersebut.
Namun, gelombang bullyan masih tertuju pada Ganjar Pranowo
Ganjar diminta menjelaskan alasan menggunakan dana Baznas untuk keperluan partai
Baca juga: PKB Buka Peluang Masuk Koalisi Bentukan NasDem, Wacana Anies-Cak Imin Menguat, Prabowo Diminta Tegas
Ganjar angkat suara
Ganjar Pranowo akhirnya angkat bicara terkait polemik rehabilitasi rumah kader PDIP menggunakan dana Baznas.
Menurut Ganjar program rehabilitasi itu sedari awal diniatkan menggunakan dana pribadi.
Namun di lokasi pemberian bantuan, ia baru mengetahui jika Baznas ikut hadir dan berniat membantu dengan nominal Rp 20 juta.
Sebelumnya Baznas telah mengecek dan pemberian bantuan itu tidak menyalahi aturan dan ketentuan.
Ganjar pun menerima uluran dari Baznas meski sudah memperkirakan dana itu belum cukup.
"Saya estimasi pasti kurang karena untuk pembangunan sampai jadi butuh sekitar Rp 50 juta.
Nah sisanya nanti saya yang menyelesaikan," katanya di Semarang, Sabtu (31/12)
Namun jika banyak pihak yang tidak setuju dengan keterlibatan Baznas, Ganjar pun tidak masalah jika bantuan tersebut ditarik.
Lagipula dana Baznas juga belum dicairkan.
Program rehab rumah kader itu baru akan dimulai awal Januari 2023.
Ia menyebut, prosesi pemberian bantuan di rumah Ketua Ranting PDIP Desa Kapencar Wonosobo itu baru sebatas penyerahan plakat secara simbolik saja.
"Ya ditarik saja tidak apa-apa. Toh uangnya belum diberikan juga.
Dana Baznas nanti dialihkan untuk membantu warga yang lain," tukasnya.
Sebagai contoh hari ini Karimunjawa sedang terisolasi akibat gelombang tinggi.
Ganjar akan menyalurkan sejumlah bantuan dari Baznas seperti BBM dan bahan makanan pokok.
"Nanti di Karimunjawa kalau ada rumah yang perlu dibantu kan bisa juga diambilkan dana Baznas," katanya.
Selama ini, lanjut Ganjar, Pemprov Jateng bekerja sama dengan Baznas dalam program pengentasan kemiskinan.
Pemprov Jateng menghimpun zakat ASN untuk disalurkan ke Baznas.
Sejumlah program bantuan telah dilaksanakan seperti rehabilitasi RTLH, pembangunan ratusan masjid, TPQ, dan pondok pesantren.
Juga beasiswa untuk oara pelajar dan mahasiswa serta pengobatan untuk masyarakat tidak mampu.
Ganjar juga menggalakkan gotong royong pengentasan kemiskinan Jateng bersama bupati dan walikota serta perusahaan swasta.
Sejak 2013 sudah satu juta lebih rumah warga miskin yang dibangun menjadi layak huni.
"Kita terbiasa gotong royong membangun rumah warga.
Tidak peduli warga dari partai apa, golongan apa, ormas mana.
Kalau kondisinya memang harus dibantu ya kita bantu," jelasnya.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com