Berita Jakarta
Hartanya yang Mencapai Rp 23,8 Miliar Jadi Sorotan, Kepala Satpol PP DKI: Ada Kesalahan Ngisi Data
Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin angkat suara setelah dirinya ramai dibicarakan lantaran harta kekayaan yang mencapai Rp 23,8 miliar.
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin akhirnya angkat suara setelah dirinya ramai dibicarakan lantaran harta kekayaan yang mencapai Rp 23,8 miliar.
Arifin mengaku terdapat kesalahan teknis pada saat pengisian data jumlah harta kekayaan.
"Ada kesalahan dalam pengisian data. Nanti akan kami perbaiki," ujar Arifin saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2022).
Ia pun menyadari dirinya salah karena telah keliru mengisi nominal.
Arifin mengatakan bahwa ia kelebihan dalam menuliskan harta kekayaannya.
Baca juga: Aktivis Desak Pj Gubernur DKI Jakarta Tegas pada Kepala Satpol PP yang Kaya Raya
"Iya kami yang mengisi data, kelebihan ngisinya," ucap Arifin sambil tertawa kecil.
Arifin pun mengelak bahwa harta kekayaannya terdapat hasil dari pungutan liar (pungli) yang akhir-akhir ini ramai dibicarakan.
Saat ditanya nominal yang benar dan pasti, Arifin mengaku masih belum mengetahui.
"Masih belum tahu, ini sedang dihitung. Yang jelas ada kesalahan," kata Arifin.
Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta diminta menunjuk Inspektorat DKI Jakarta untuk mendalami Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tajir.
Baca juga: Daftar Terbaru 50 Orang Terkaya di Indonesia, Harta Bos Djarum Senilai Rp 744,12 T Belum Tertandingi
Salah satunya adalah Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin yang memiliki harta kekayaan hingga Rp 23,8 miliar.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azas Tigor Nainggolan mengatakan bahwa angka tersebut menimbulkan banyak pertanyaan. Apalagi harta kekayaannya melampaui mantan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Marullah Matali sebesar Rp 4,6 miliar.
Padahal, kata dia, tambahan penghasilan pegawai (TPP) Marullah lebih besar dibanding Arifin. Jika mengacu pada Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Pergub Nomor 19 tahun 2020 tentang Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP), posisi Sekda mendapatkan TPP sebesar Rp 120.710.000.
Kemudian Asisten Sekda Rp 63,9 juta, Kepala Dinas kisaran Rp 55 - Rp 60 juta. Sedangkan untuk gaji pokok para kepala dinas atau pejabat eselon II per bulan sebesar Rp 3 - Rp 5,9 juta.
“Mengukur dari aturan ini, Arifin baru tahun 2019 diangkat oleh Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) saat itu menjadi Kasatpol PP, kok harta kekayaannya bisa sedemikian besarnya,” ujar Tigor berdasarkan keterangannya, pada Selasa (20/12/2022).
Daftar Terbaru 50 Orang Terkaya di Indonesia
Hartono bersaudara, Robert Budi Hartono dan Michael Hartono masih menduduki posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan nilai kekayaan US$ 47,7 miliar atau setara Rp 744,12 triliun.
Daftar itu tertuang dalam rilis terbaru dari majalah bisnis asal Amerika Serikat.
Seperti diketahui, Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada 2022.
Total kekayaan kolektif 50 orang terkaya di Indonesia mencapai US$180 miliar atau Rp2.811 triliun.
Angkanya naik dari tahun lalu yang hanya US$162 miliar.
Adapun kekayaan Hartono bersaudara bersumber dari pabrik rokok Djarum, bank BCA, e-commerce Blibli, hingga brand elektronik Polytron.
Harta dua kakak-adik ini meningkat salah satunya karena IPO induk Blibli, Global Digital Niaga pada bulan November.
Baca juga: Budi dan Michael Hartono Jadi Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes, Pandemi Bisa Tambah Kekayaan
IPO ini berhasil mengumpulkan dana sebesar 510 juta dollar AS atau setara Rp 8 triliun.
Di posisi kedua, ada Low Tuck Kwong dengan harta kekayaan 12,1 miliar dollar AS atau setara Rp 188,76 triliun.
Kekayaannya bersumber dari bisnis tambang batu bara melalui grup bisnis Bayan Resources.
Kekayaan Low Tuck Kwong melonjak hampir lima kali lipat dari 2,55 miliar dollar AS atau Rp 39,8 triliun pada tahun 2021.
Low juga Tuck Kwong tampil di sampul majalah Forbes Asia edisi Desember.
Sementara itu, keluarga Widjaja dari konglomerat Sinar Mas merosot ke urutan ketiga orang terkaya di Indonesia.
Namun pulihnya bisnis kertas grup milik Sinar Mas membantu meningkatkan kekayaan mereka sebesar 1,1 miliar dollar AS (Rp 39,8 triliun) menjadi 7,5 miliar dollar AS (Rp 117,1 triliun).
Total kekayaan keluarga Widjaja tercatat sebesar 10,8 miliar dollar AS atau Rp 168,48 triliun.
Di urutan ke-4 orang terkaya di Indonesia, ada Sri Prakash Lohia dari Indorama Corp.
Kekayaannya naik 1,5 miliar dollar AS (Rp 23,4 triliun) menjadi 7,7 miliar dollar AS (Rp 120,2 triliun).
Kemudian di posisi ke-5, ada Anthoni Salim dari Salim Group dengan kekayaan bersih mencapai 7,5 miliar dollar AS atau setara Rp 117 triliun.
Selengkapnya, berikut daftar 50 orang terkaya di Indonesia:
1. R Budi Hartono dan Michael Hartono dengan nilai kekayaan US$ 47,7 miliar
2. Tuck Kwong dengan nilai kekayaan US$ 12,1 miliar
3. Keluarga Widjaja dengan nilai kekayaan US$ 10,8 miliar
4. Sri Prakash Lohia dengan nilai kekayaan US$ 7,7 miliar
5. Anthoni Salim dengan nilai kekayaan US$ 7,5 miliar
6. Chairul Tanjung dengan nilai kekayaan US$ 5,2 miliar
7. Prajogo Pangestu dengan nilai kekayaan US$ 5,1 miliar
8. Boenjamin Setiawan dengan nilai kekayaan US$ 4,8 miliar
9. Tahir dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 4,2 miliar
10. Djoko Susanto dengan nilai kekayaan US$ 4,1 miliar
11. Bachtiar Karim dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 4 miliar.
12. Jogi Hendra Atmadja dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 3,95 miliar.
13. Wijono dan Hermanto Tanoko dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 3,65 miliar.
14. Susilo Wonowidjojo dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 3,5 miliar.
15. Garibaldi Thohir dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 3,45 miliar.
16. Theodore Rachmat dengan nilai kekayaan US$ 3,3 miliar.
17. Martua Sitorus dengan nilai kekayaan US$ 3,1 miliar.
18. Sukanto Tanoto dengan nilai kekayaan US$ 2,9 miliar.
19. Eddy Kusnadi Sariaatmadja dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 2,4 miliar.
20. Ciliandra Fangiono dengan nilai kekayaan US$ 2,2 miliar.
21. Dewi Kam dengan nilai kekayaan US$ 2 miliar.
22. Peter Sondakh dengan nilai kekayaan US$ 1,9 miliar.
23. Otto Toto Sugiri dengan nilai kekayaan US$ 1,88 miliar.
24. Bambang Sutantio dengan nilai kekayaan US$ 1,85 miliar.
25. Edwin Soeryadjaya dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,8 miliar.
26. Putera Sampoerna dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,7 miliar.
27. Keluarga Hamami dengan nilai kekayaan US$ 1,6 miliar.
28. Arini Subianto dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,5 miliar.
29. Mochtar Riady dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,45 miliar.
30. Irwan Hidayat dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,35 miliar.
31. Kiki Barki dengan nilai kekayaan US$ 1,3 miliar.
32. Eddy Sugianto dengan nilai kekayaan US$ 1,27 miliar.
33. Keluarga Ciputra dengan nilai kekayaan US$ 1,25 miliar.
34. Soegiarto Adikoesoemo dengan nilai kekayaan US$ 1,22 miliar.
35. Jerry Ng dengan nilai kekayaan US$ 1,2 miliar.
36. Lim Hariyanto Wijaya Sarwono dengan nilai kekayaan US$ 1,12 miliar.
37. Murdaya Poo dengan nilai kekayaan US$ 1,11 miliar.
38. Husodo Angkosubroto dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,1 miliar.
39. Hary Tanoesoedibjo dengan nilai kekayaan US$ 1,09 miliar.
40. Husain Djojonegoro dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1,08 miliar.
41. Ghan Djoe Hiang dengan nilai kekayaan US$ 1,07 miliar.
42. Winarko Sulistyo dengan nilai kekayaan US$ 1,06 miliar.
43. Manoj Punjabi dengan nilai kekayaan US$ 1,05 miliar.
44. Marina Budiman dengan nilai kekayaan US$ 1,04 miliar.
45. Haryanto Tjiptodihardjo dengan nilai kekayaan US$ 1,02 miliar.
46. Sudhamek Agoeng Waspodo Soenjoto dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 1 miliar.
47. Alexander Tedja dengan nilai kekayaan US$ 955 juta.
48. Sjamsul Nursalim dengan nilai kekayaan US$ 940 juta.
49. Eddy Katuari dan keluarga dengan nilai kekayaan US$ 930 juta.
50. Han Arming Hanafia dengan nilai kekayaan US$ 885 juta