Bencana Alam
Kondisi Gunung Semeru Terbaru, Letusan Masih Terjadi, Jarak Luncur Awan Panas Makin Jauh
Gunung Semeru meletus pada Minggu (4/11/2022) dini hari atau tepat setahun setelah erupsi besar Semeru pada Desember tahun 2021.
Pemantauan deformasi masih menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan yang menunjukkan masih terjadinya proses suplai magma ke dalam kantong magma maupun ke permukaan.
"Pemantauan area panas (hotspot) menunjukkan peningkatan adanya anomali thermal menjadi 15 Mw di sekitar area kawah yang mengindikasikan masih adanya tumpukan material panas," katanya.
Sementara menurut Kepala Pos Pantau Semeru Liswanto, erupsi Gunung Semeru berupa guguran awan panas dilaporkan mengarah ke sisi Kobokan, Kecamatan Candipuro dan sisi Lanang, Kecamatan Pronojiwo.
"Benar (ada erupsi) kami akan memberikan update data lagi selanjutnya," beber Liswanto dalam pesan singkat kepada Suryamalang.com.
Gunung Api Semeru kembali erupsi dengan mengeluarkan awan panas pada Minggu (4/12/2022) sekira pukul 02:46 dini hari. (PVMBG)
Menurut catatan petugas, aktivitas Gunung Semeru terus mengalami fluktuasi sejak Jumat (2/12/2022).
Saat itu, pada pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat 19 gempa letusan kecil yang terdeteksi seismograf petugas pos pantau.
Aktivitas gunung juga menampakan asap dari kawah berwarna putih kelabu setinggi lebih dari sekitar 400 meter mengarah ke timur laut.
Warga diimbau waspada
Video erupsi Gunung Semeru dibagikan akun instagram Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK.
Dalam video yang dibagikan, terlihat awan panas menyembur dari gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
Dalam keterangannya disebutkan bahwa sampai Minggu pagi tadi Gunung Semeru kembali meluncurkan guguran awan panasnya sejauh 10.000 meter ke tenggara dan selatan.
Saat ini status Gunung Semeru berada pada Level III atau Siaga sehingga pendakian gunung masih ditutup.
Pihak KLHK pun mengimbau warga agar tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Dilarang pulang beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).