Kesehatan
Wabah Polio Merebak Lagi di Indonesia, Kenali Gejala dan Cara Pencegahannya
Kemenkes RI mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio diseluruh provinsi Indonesia. Berikut ini cara pencegahan polio.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio diseluruh provinsi Indonesia, setelah ada penemuan satu kasus polio di Aceh yang terjadi pada seorang anak berusia 7 tahun pada awal November di Kabupaten Pidie, provinsi Aceh. Bahkan, baru-baru ini kembali terjadi penambahan 2 kasus di daerah yang sama.
Penemuan kasus ini terjadi seiring dengan menurunnya cakupan imunisasi di provinsi tersebut selama 10 tahun terakhir serta imunisasi dasar yang gagal memenuhi target di luar pulau Jawa setelah terhambat dua tahun pandemi.
Lantas, apa penyebab anak-anak menderita polio? Medical Content Marketing Senior Manager dari Alodokter dr. Abi Noya menjelaskan, polio adalah sebuah penyakit saraf yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen.
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang sangat menular, tapi bisa dicegah melalui imunisasi polio.
“Makanya, kalau anak tidak mendapatkan imunisasi polio, ia akan lebih berisiko terserang polio dan menyebarkannya ke anak yang lain,” ujar dr. Abi, Selasa (29/11/2022).
Dr. Abi menambahkan, bahwa penyebaran virus polio dapat terjadi melalui kontak langsung dengan tinja penderita polio, atau melalui konsumsi makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus polio.
Virus ini juga dapat menyebar melalui percikan air liur ketika penderita batuk atau bersin, meski lebih jarang terjadi.
“Setelah seseorang terpapar virus polio, maka virus ini kemudian dapat menyebar di dalam tubuh melalui aliran darah,” sebutnya.
Dilansir dari Alodokter, gejala penderita polio biasanya pada awalnya sering tidak disadari, karena hanya menimbulkan sedikit gejala atau bahkan tidak sama sekali.
Berdasarkan gejalanya, terdapat dua jenis polio, yaitu polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalisis) dan polio yang menyebabkan kelumpuhan (paralisis).
Berikut adalah detail gejala tersebut:
- Polio Nonparalisis
Jenis polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan, dan gejala ini berlangsung selama 1-10 hari dan akan menghilang dengan sendirinya.
Untuk gejalanya meliputi demam, sakit kepala, radang tenggorokan, muntah, otot terasa lemah, kaku di bagian leher dan punggung, nyeri dan mati rasa di bagian lengan atau tungkai.
- Polio Paralisis
Ini merupakan jenis polio yang berbahaya karena menyebabkan kelumpuhan saraf tulang belakang dan otak secara permanen.
Berikut Ciri dan Lima Pilar Manajemen Tata Laksana Diabetes Pada Anak yang Perlu Diperhatikan |
![]() |
---|
IDAI Catat Kasus Diabetes Melitus Pada Anak di Indonesia Meningkat 70 Kali Lipat Sejak 2010 |
![]() |
---|
Waspada, Campak Rawan Menular di Lingkungan Padat Penduduk Terutama Anak dengan Imunitas Rendah |
![]() |
---|
Kenali Gejala Campak Sekilas Mirip dengan Covid19 dengan Penularan Lebih Cepat |
![]() |
---|
Jangan Terlena Kasus Covid-19 Melandai, Ini Pentingnya Vaksinasi Booster Kedua Menurut IDI |
![]() |
---|