Gempa Bumi Cianjur
Gereja Bantu Korban Gempa, Ormas Cianjur Bereaksi Keras, Ini Kata Ridwan Kamil
Aksi intoleran terjadi pada gempa bumi Cianjur. Tenda bantuan Gereja Reformed Injili dilucuti pemuda ganas.
WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR - Aksi tak terpuji dilakukan sebuah ormas di Cianjur. Mereka melucuti identitas penyumbang korban gempa bumi secara paksa.
Dalam aksi tersebut terlihat seorang pemuda berambut gondrong berkuncir melucuti emblem bertuliskan Gereja Reformed Injili.
Aksi intoleran ini menunjukan sang pemuda tak terima ada gereja yang menyumbang, karena khawatir terjadi Kristenisasi.
Sebelumnya aksi tak pantas juga terjadi, yakni penghadangan terhadap mobil relawan yang ingin mengirim bantuan.
Kedua aksi itu sempat terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Pada video terbaru, tampak sekelompok orang mencabut label bantuan korban gempa dari Gereja Reformed Injili.
Tak hanya satu, ada beberapa label yang dicopot oleh sekelompok orang tersebut.
"Pembongkaran, hancurkan," ujar salah satu orang dari kelompok itu.
Baca juga: Info Gempa Bumi Minggu (27/11) di Pangandaran Dirasakan hingga Sukabumi
Video tersebut pun menimbulkan beragam komentar dari warga net atas tindakan sekelompok orang itu.
"Jika keagamaan mengalahkan rasa kemanusiaan.. ada yang salah dalam cara berfikirmu memahami keagamaanmu," ujar akun Instagram bernama @cireboninc.
"Bukannya sadar akan murka Allah tapi malah gini kelakuan.. ini bukan perliaku insan manusia melainkan setan," ujar akun lain @mashbumikresnah 43.
Lalu bagaimanakah fakta terkini terkait viralnya pencopotan label bantuan dari gereja tersebut? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Selain Kirim Tim Relawan, LMPP DKI Jakarta Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Bumi Cianjur
Ormas Garis
Polres Cianjur sudah menindak sekelompok orang yang mencabut label bantuan dari gereja itu.
Dikutip dari Tribun Jabar, sekelompok orang itu adalah oknum dari ormas bernama Garis.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan mengatakan oknum tersebut sudah diperiksa dan akan ditindak hukum jika melakukan aksi serupa kembali.
"Sudah diperiksa tadi malang, sudah berjanji tidak akan mengulangi. Kalau terjadi lagi, kita akan proses hukum," ujarnya.
Doni menjelaskan aksi oknum tersebut membuat resah para pengungsi korban gempa Cianjur.
Hal tersebut lantaran masyarakat masih membutuhkan bantuan tersebut untuk bertahan di tenda pengungsian.
Di sisi lain, Doni menegaskan tidak ada pengungsi dan warga Cianjur yang intoleran.
Ia mengatakan para pengungsi terbuka dengan bantuan yang diberikan dari semua kalangan.
"Jadi saya perlu tegaskan dan luruskan jika masyarakat Cianjur, terutama pengungsi tidak intoleran, mereka sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat latar belakang kelompok. Tapi untuk Ormasnya itu jelas intoleran," kata Doni.
Doni juga mengimbau bagi umat Nasrani untuk tidak terprovokasi atas tindakan dari oknum ormas Garis tersebut.
"Kami berharap semua pihak tetap memberikan bantuannya. Karena kejadian tersebut merupakan aksi dari oknum ormas."
"Secara keseluruhan warga Cianjur sangat toleran, menerima bantuan dari manapun tanpa melihat suku, agama, ras, antar golongan," tegasnya.
Respons Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil angkat bicara atas video pencabutan label bantuan dari gereja oleh oknum ormas Garis tersebut.
Dalam unggahannya di akun Instagram pribadinya, Ridwan Kamil mengatakan bahwa gempa di Cianjur dialami oleh semua pihak tanpa melihat golongan.
"Bencana ini datang tidak pilih-pilih pastinya mendampaki semua orang, semua pihak, dan semua golongan di Cianjur tercinta ini," ujarnya dalam caption.
Senada dengan pihak yang mengalami bencana, Ridwan juga mengungkapkan orang-orang yang memberikan bantuan juga berasal dari berbagai latar belakang.
Di sisi lain, Ridwan juga mengomentari pemberian label gereja atas bantuan yang diberikan kepada pengungsi gempa Cianjur.
Ia mengatakan label tersebut merupakan hal yang wajar.
Menurutnya, pemberian label itu adalah bentuk pertanggungjawaban dari donatur atau pemberi bantuan.
"Berdirinya bendera, spanduk, baliho, stiker, dari para pemberi bantuan adalah hal yang wajar, karena mungkin itu bagian dari pelaporan pertanggunjawaban kepada para donatur yang menitipkan bantuan kepada mereka," kata Ridwan.
Pada akhir tulisannya, Ridwan telah meminta Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana untuk melakukan penyelidikan atas tindakan oknum tersebut agar tidak terulang.
"Saya sudah meminta kepolisian khususnya Kapolda Jawa Barat untuk menindaklanjuti hal ini agar tidak terulang lagi di kemudian hari. Hatur Nuhun," pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Viral-Aksi-Intoleran.jpg)