Berita Nasional

Akun Benny Rhamdani Diburu usai Ingin 'Perang' Lapangan dengan Lawan Jokowi: Silakan Tabuh Genderang

Benny Ramdhani mengaku pihaknya siap tempur melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan politik dari Presiden Jokowi.

Editor: Feryanto Hadi
warta kota/gilbert sem sandro
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani viral di media sosial setelah pernyataannya soal ajakan tempur bocor 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Tagar 'Provokator' dan 'Tempur' naik menjadi trending topik Twitter sejak Senin (28/11/2022) sore hingga malam setelah bocornya video pembicaraan relawan dengan Joko Widodo.

Petinggi Relawan Jokowi yang kini diangkat sebagai Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani dalam video itu dianggap menjadi provokator setelah menyampaikan keinginan tempur di lapangan dengan pihak-pihak yang berseberangan dengan Joko Widodo.

Pernyataan Benny Rhamdani itu disampaikan di depan Jokowi.

Akun media sosial Benny segera diserbu warganet usai video itu viral.

Sebagai pejabat negara, Benny dianggap tidak pantas mengutarakan hal tersebut.

Berbagai kritik hingga tantangan balik tertuju kepada Benny Rhamdani.

Baca juga: Pernyataan Benny Ramdhani soal Izin Tempur kepada Jokowi Dianggap Provokasi dan Picu Keresahan

"Pak zaman sby berkuasa yang bersebrangan baik2 aja ga d ajak perang.. oposisi bukan musuh.. negara tanpa oposisi mau seperti korea utara ??" tulis @zmutaqin19 di akun Benny.

"Mau kapan dan dimana lokasi perang nya woi kamu @benny_rhamdani_
?? banyak juga yang sudah gemes mau tampol bacot mu itu hei kamu provokator," tulis Irwan 08

"Ayoo Benn... Genderang Perangmu Tabuh Sekarang.... Banyak yg Jabanin... Dijamin...!!!" tulis @ronin4711

"Sok paling pancasila trnyata baru beda pandangan politik sdh intoleran dasar tdk punya otak semoga gaji yg kau makan tdk berkah Aamiin," @Didin_Mahmuddin

Pernyataan Benny

Diberitakan sebelumnya, Benny Rhamdani menjadi perbincangan hangat warganet.

Hal tersebut lantaran videonya saat bertemu dengan presiden Joko Widodo viral.

Benny Ramdhani mengaku pihaknya siap tempur melawan pihak-pihak yang dianggap menjadi lawan politik dari Presiden Jokowi.

Akibat statemen itu, banyak warganet yang menantang Benny untuk menabuh genderang perang seperti yang dia inginkan

Diduga, video itu diambil di sela-sela Nusantara Bersatu, sebuah acara yang diinisiasi para relawan dan dihadiri Jokowi di Gelora Bung Karno, Sabtu (26/11/2022) lalu. 

Baca juga: Hasto Meradang Relawan Bikin Agenda di GBK, Banyak Manipulasi, Citra Jokowi jadi Turun Kelas

Di depan Jokowi, Benny mengatakan masih banyak serangan terhadap sang presiden beserta kelompok yang pro terhadap Jokowi.

"Kita ini pemenang Pilpres, kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," kata Benny di hadapan Jokowi dikutip Senin (28/11/2022).

Benny kemudian menyarankan kepada Jokowi untuk melakukan amplifikasi program-program keberhasilan Jokowi sebagai bentuk meredam perlawanan.

Benny sekaligus menceritakan kepada Jokowi bagaimana suasana diri para relawan yang tidak segan melawan balik pihak yang menyerang Jokowi. Benny, bahkan menggunakan istilah tempur.

"Kedua, kita gemes pak ingin melawan mereka. Kalau mau tempur lapangan, kita lebih banyak," kata Benny.

Baca juga: Kecam Acara Relawan di GBK, PDIP Sebut Martabat Jokowi Direndahkan: Dia Bukan Presiden Relawan

Bertempur balik di lapangan tidak segan dilakukan Benny apabila Jokowi memberikan restu. Tetapi kalau tidak, Benny menyarankan hal lain.

"Kalau bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka maka penegakan hukum yang harus," kata Benny.

Mendengar ucapan Benny, Jokowi dalam potongan video terdengar menanyakan contoh yang dimaksud. Menanggapi pertanyaan Jokowi, Benny memberikan jawaban dengan meminta Jokowi menekankan kepada penegakan hukum.

"Misalnya setiap mereka yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, adu domba, hasut, penyebaran kebencian, semua bisa dijerat dengan hukum. Nah penegakan hukum ini yang harus dilakukan," ujar Benny.

Benny menyebut, apabila penegakan hukum tidak berjalan, bukan tidak mungkin pihaknya kehabisan kesabaran dan melakukan perlawanan di lapangan.

 "Karena ketika tidak, kami hilang kesabaran ya sudah kita yang melawan mereka di lapangan, misalnya," ujar Benny.

Baca juga: Utang Pemerintahan Jokowi Terus Merangkak Naik, Kini Tembus Rp7.496 Triliun

PDIP mengecam

Sementaa itu, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Said Abdullah mengkritik keras pernyataan relawan pendukung Jokowi, Benny Rhamdani yang meminta 'izin tempur' ke Presiden Jokowi untuk melawan para pihak yang dianggap berseberangan.

"Tidak bisa relawan meminta bapak presiden atau dia sendiri akan melawan atau meminta presiden bikin undang-undang untuk mengkriminalisasi orang yang berbeda maka sebenarnya kalau itu dilakukan akan menjerumuskan bapak presiden kita," kata Said di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11).

Said lantas meminta kepada relawan pendukung Jokowi agar tak menyeret-nyeret orang nomor satu di Indonesia itu ke tempat yang tak semestinya. Baginya, tugas seorang Presiden adalah merawat NKRI dan menyatukan semua elemen bangsa.

Ia menilai pelbagai kritik dari pihak yang berseberangan dengan Jokowi harus diterima asalkan proporsional.

"Kalau ada perbedaan, ada yang kemudian mengkritik bapak presiden selagi kritiknya proporsional tidak menghina bapak presiden itu harus diterima," kata Said

Sementara itu, Benny mengatakan apa yang disampaikannya kepada Jokowi itu berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.

Menurutnya, banyak masyarakat yang marah atas sikap suatu kelompok yang menyerang pemerintah dengan fitnah hingga penghinaan terhadap simbol negara.

"Misalnya fitnah, hasut, adu domba yang mempertentangkan suku dan agama, penyebaran kebencian, penghinaan pada simbol negara, tidak hanya presiden, terakhir Ibu Negara, itu membuat banyak masyarakat marah atas situasi itu termasuk saya sebagai relawan," kata Benny

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved