Warga Terdampak Proyek JIS Tuntut Segera Huni Kampung Susun Bayam, Jakpro Janjikan Maret 2023

Puluhan warga terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS) unjuk rasa menuntut PT Jakpro agar mengizinkan mereka huni Kampung Susun Bayam.

Warta Kota/M. Rifqi Ibnumasy
Puluhan warga terdampak proyek Jakarta International Stadium (JIS) unjuk rasa menuntut PT Jakpro agar mengizinkan mereka huni Kampung Susun Bayam. 

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNG PRIOK - Puluhan warga calon penghuni Kampung Susun Bayam menggelar aksi protes di depan area Jakarta International Stadium atau JIS, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022).

Warga yang berasal dari korban gusuran proyek JIS tersebut menuntut PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selalu pengelola Kampung Susun Bayam untuk memberikan izin huni.

Pasalnya sejak diresmikan pada 12 Oktober 2022 lalu, hingga kini calon penghuni yang sudah terdaftar belum dapat menempati.

Menanggapi aksi unjuk rasa tersebut, Community Development Specialist Jakpro Hifdzi Mujtahid menemui warga secara langsung dari dalam gedung.

Bahkan terlihat, Hifdzi sempat bersitegang beradu argumen dengan perwakilan warga terkait permintaan untuk segera menghuni Kampung Susun Bayam.

Baca juga: Calon Penghuni Kampung Susun Bayam Geruduk Area JIS Tuntut Jakpro Segera Beri Izin

"Ini perlu dipahami, prosesnya tidak semudah bagaimana kita memasukan warga berdasarkan pada kemanusiaan semata," kata Hifdzi saat menemui warga di area JIS. 

"Terdapat beberapa faktor yang harus dilalui, di proses administrasi tentunya, baik di internal Jakpro, maupun kepada pemangku kepentingan dalam hal ini Pemprov," sambungnya.

Hifdzi menambahkan, pihak Jakpro akan mengupayakan Kampung Susun Bayam dapat dihuni pada Maret 2023 dan meminta warga untuk bersabar.

"Kita garansi kalau untuk Maret, kita buat kebijakan internal yang mengharuskan Jakpro menjalankan kebijakannya sementara hingga transisi Pemprov," ujarnya.

"Ya, harusnya, kalau warga mau bersabar, tapi kan warga tidak bisa menerima sampai Maret kan," tambahnya.

Baca juga: Rangkul 135 KK Kampung Bayam, Pemprov DKI dan Jakpro Jamin 650 KK di Sekitar JIS Tak Termarginalkan

Sebelumnya, pihak Jakpro juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta untuk menempatkan warga terdampak proyek JIS ke rusun lain namun warga menolak.

"Pertanyaan saya kalau misalnya warga mau mempermudah untuk masalah kehidupan saja, kita bisa pakai rusun yang lain, tapi kan warga nggak mau, warga maunya Kampung Susun Bayam," ujarnya.

Hifdzi menegaskan, Jakpro selaku PT harus menghasilkan keuntungan dalam menetapkan kebijakan termasuk kaitannya dengan Kampung Susun Bayam.

"Itu PT outputnya adalah keuntungan jika BUMD merencanakan sesuatu yang merugikan, maka sudah pasti temuan. Kalo SK Kadis, saya agak lupa ya, kurang lebih di Rp 500 sampai Rp 700 ribu ya per bulannya, itu dengan tipe 36 kalo nggak salah, kurang begitu paham ya nanti bisa dilihat lagi di aturan yang ada," ungkapnya.

Baca juga: Nikita Mirzani Minta Dikeluarkan dari Tahanan hingga Didemo Warga Saat Sidang Digelar di Pengadilan

Sebelumnya, puluhan calon penghuni Kampung Susun Bayam geruduk area Jakarta International Stadium atau JIS di wilayah Papanggo, Pademangan, Jakarta Utara, Senin (21/11/2022).

Warga korban penggusuran proyek JIS itu menuntut pihak PT Jakarta Propertindo untuk segera memberikan izin menempati hunian baru Kampung Susun Bayam.

Dalam aksinya, puluhan warga berkumpul di gerbang masuk Kampung Susun Bayam dekat Pintu Barat JIS sembari membawa poster berisi tuntutan.

Tak hanya itu, perwakilan dari warga juga secara bergantian berorasi sembari menyanyikan lagu yel-yel.

Seorang warga yang menjadi korban penggusuran proyek JIS, Ribka (53) menjelaskan aksi yang dilaksanakan pada siang ini untuk menagih janji JakPro terkait hak menempati Kampung Susun Bayam

Ribka menyebut, Jakpro memberikan janji pada warga dapat menempati Kampung Susun Bayam pada Minggu (20/11/2022) kemarin. Namun hingga kini belum ada kejelasan.

"Janji-janjinya mana? Kita udah tanda tangan di atas materai, SK udah, katanya tanggal 20 November kemarin udah ada, sekarang tinggal terima kunci, mana janjinya? Nggak ada!," kata Ribka di lokasi. 

Bahkan, Ribka mengaku belum mengetahui kepastian dapat menempati hunian yang telah dijanjikan. Terlebih, PT Jakpro mengundur rencana awal hingga Maret 2023.

"Kita nggak tau kenapa belum bisa, malah sampe tanggal 1 Maret 2023 tahun depan diundur lagi," ucap Ribka. 

"Mau sampe kapan kita mau ngontrak? Kemarin saya kena gusuran, gerobak saya hilang. Kita nungguin janji-janji mereka aja. Yang menjanjikan Jakpro," pungkasnya. (m38)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved