Ray Rangkuti: Megawati dan SBY Duduk Bareng Pertemuan Terpaksa, karena Enggak Ada Meja Lain
Ray menyebut momentum tersebut sebagai pertemuan yang terpaksa, dan tidak ada pesan politik yang dapat ditafsirkan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Pengamat politik Ray Rangkuti menilai, pertemuan Presiden ke-5 RI Megawati Sukarnoputri dengan Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang duduk semeja, terjadi karena terpaksa.
Mereka duduk bersama dalam jamuan makan malam para kepala negara anggota Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Park, Bali, Selasa (15/11/2022).
Ray menyebut momentum tersebut sebagai pertemuan yang terpaksa, dan tidak ada pesan politik yang dapat ditafsirkan.
"SBY Mega itu pertemuan terpaksa. Mejanya cuma itu yang disediakan bagi mereka."
"Kedua, kan malu-maluin ini bangsa kita juga kalau sampai mantan kepala negara tiba-tiba satu di antara yang lain terpisah," ujar Ray kepada Tribunnews, ditemui di Kantor Tribun Bogor, Rabu (16/11/2022).
Sehingga, momen duduk semeja ini pun, lanjut Ray, terjadi hanya karena diharuskan oleh situasi, tidak menghasilkan makna politik apa-apa.
Baca juga: Bareskrim Segera Umumkan Tersangka Kasus Obat Sirop Penyebab Gangguan Ginjal Akut
"Itu pertemuan terpaksa yang enggak usah ditafsirkan ke mana-mana."
"Maksud saya itu bukan karena minat, karena terpaksa. Enggak ada meja," beber pendiri Lingkar Madani ini.
Selain Mega dan SBY, hadir pula Wakil Presiden ke-6 RI Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla, dan Ketua DPR Puan Maharani. (Mario Christian Sumampow)