Tak Perlu Jual Aset, Program JKN Bantu Juriyah Rutin Jalani Cuci Darah Dua Kali dalam Seminggu

Menjadi peserta Program JKN, Sunarno tidak harus jual aset untuk biaya cuci darah sang istri, karena seluruh biaya ditanggung BPJS kesehatan.

dok. BPJS Kesehatan Tigaraksa
Juriyah (kanan) peserta Program JKN tidak harus sampai menjual aset untuk biaya cuci darah, semua biaya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan. 

WARTAKOTALIVE.COM, TIGARAKSA – Mungkin tidak ada seorang pun yang mampu menerima kenyataan jika didiagnosa penyakit kronis.

Begitu halnya dengan Sunarno (46) saat mengetahui sang istri, Juriyah (35), terdiagnosa gagal ginjal sejak tahun 2020 silam.

Juriyah wajib menjalani prosedur hemodialisis (HD) atau umumnya dikenal dengan cuci darah.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberi semangat dan harapan baru bagi Juriyah selama menjalani prosedur HD.

Sunarno mengatakan, saat itu kondisi istrinya sangat sehat, tidak ada keluhan penyakit apapun. Lalu tiba-tiba dia mengeluh pusing, badannya sangat lemas sampai muntah berkali-kali.

“Akhirnya kami putuskan untuk dibawa ke rumah sakit dan diarahkan untuk cek darah. Hasil cek laboratorium menyatakan bahwa kadar ureum dan kreatinin abnormal. Kemudian dirujuk untuk ditindaklanjuti oleh dokter,” ungkap Sunarno, Senin (14/11/2022).

Sejak itu, Juriyah harus rutin menjalani prosedur cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu.

Sunarno menyatakan, bahwa mendaftarkan keluarganya menjadi peserta JKN sejak tahun 2017 adalah hal yang tepat.

Awalnya, karena ia melihat banyak kerabatnya yang mendaftar JKN. Lambat laun ia menyadari bahwa JKN merupakan proteksi kesehatan bagi keluarganya. Ditambah lagi, tiga tahun setelahnya sang istri terdiagnosa penyakit kronis.

“Mendengar kata cuci darah sudah langsung terbayang kalau istri saya harus transfusi darah seumur hidup. Istri saya menjalani cuci darah dua kali dalam seminggu,” ucapnya.

Menurut Sunarno, Program JKN sangat membantu keluarganya yang bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan tak menentu.

“Kami selalu upayakan rutin membayar iuran karena yang terpenting adalah kesehatan istri saya. Beruntungnya, kami tidak harus sampai menjual aset untuk biaya cuci darah, semua biaya sudah ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” tutur Sunarno.

Sunarno merasa sangat bersyukur karena Program JKN telah memberikan kemudahan akses layanan kesehatan bagi istrinya.

Ia memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan yang setiap tahunnya selalu berupaya melakukan upaya perbaikan pelayanan kesehatan.

Sunarno menyadari bahwa iuran yang telah ia bayarkan tidak sebanding dengan manfaat yang diterima oleh istrinya selama dua tahun terakhir.

Ia berharap agar seluruh peserta JKN selalu ingat akan kewajibannya membayar iuran rutin setiap bulan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved