Satu Keluarga Tewas di Kalideres
Umar Menilai Janggal Jika Keluarga di Kalideres Disebut Tewas karena Kelaparan
Umar menduga keluarga di Kalideres meninggal diduga akibat mendapatkan beban yang sangat tinggi, sehingga menutup diri dari lingkungan sosial
Penulis: Feryanto Hadi | Editor: Feryanto Hadi
"Saya pakai linggis, kunci gembok depan rusak. Kemudian saya ke dalem, saya lihat dari jendela," katanya.
Karena listrik sudah dipadamkan, Asiung meminta petugas PLN untuk menyalakan kembali aliran listrik di rumahnya.
Namun, petugas PLN tak bisa sembarang menyalakan lantaran harus lapor kepada ketua RT setempat.

"Akhirnya saya dobrak itu pagar, saya rusak pintu pagar, saya masuk dan buka gorden jendela. Saya lihat dan yakin itu mayat," katanya.
Jasad pertama yang dilihat seorang pria duduk bersandar lantai dengan kaki selonjoran di ruang tamu.
Polsek Kalideres dipanggil untuk datang ke lokasi kejadian.
Asiung tak berani bila melanjutkan penyelusuran.
Baru ketika polisi sampai, ia berani masuk ke dalam.
"Didobraklah pintu rumah. Kaget kami luar biasa. Jenazah yang pertama saya lihat itu di ruang tamu. Usianya 68 tahun itu adek dari pemilik rumah ya, namanya Budianto Gunawan," ceritanya.
Asiung diberitahu polisi di lokasi kejadian bahwa ada satu jenazah di kamar belakang. Dia diketahui bernama Rudianto Gunawan berusia 71 tahun.
Begitu membuka pintu ruang tengah, terdapat dua jenazah lagi seorang ibu dan anak bernama Margaret (58) dan Dian (40).
"Di kamar itu, ibunya di atas ranjang sedangkan anaknya di bawah," ujarnya.
Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan pihak kepolisian belum menemukan tanda-tanda kekerasan dari keempat tubuh jenazah.
Berdasarkan pemeriksaan tim forensik, di lambung keempat mayat tidak ada makanan.
"Jadi bisa diduga dari dokter bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama, karena otot-ototnya sudah mengecil," katanya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Barat pada Jumat (11/11/2022).
Pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut
"Dari dokter RS Bhayangkari Polri akan melakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ-organ lainnya dari kasus kematian ini. Supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," pungkasnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News