Polisi Tembak Polisi
Ajudan Sebut Putri Candrawathi Bisa Lihat Penembakan Brigadir J dari Kamar Jika Pintu Dibuka
Ajudan Ferdy Sambo, Adzan Romer mengatakan Putri bisa saja menyaksikan penembakan Brigadir J dari kamar karena posisinya lurus
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
"Kalau pintunya terbuka bisa Yang Mulia. Dan posisinya lurus," jelas Romer.
Setelah penembakan itu kata Romer, Ferdy Sambo menjemput Putri dari dalam kamar dan mendekapnya agar tidak melihat jenazah Brigadir J yang tewas ditembak.
Seperti diketahui Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Pembunuhan berencana dilakukan bersama-sama dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf.
Mereka dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
Baca juga: Susi Peluk Putri Candrawathi dan Cium Tangan Ferdy Sambo di Sidang Pembunuhan Brigadir J
Ferdy Sambo juga didakwa merintangi penyidikan dalam kasus pembunuhan Yosua.
Ferdy Sambo didakwa dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan KUHP.
Hakim Tegur Keras
Sebelumnya Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso menegur keras pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis, saat sidang pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J digelar di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022).
Saat itu Wahyu tengah menanyakan ke saksi yakni ajudan Sambo lainnya Daden Miftahul Haq.
Hakim menanyakan terkait kapan ia mengetahui bahwa Brigadir J tewas ditembak di Duren Tiga. Sebab sebelumnya Daden mengaku melihat rombongan Putri Candarawathi bersama Ricky Rizal, Kuat Ma'ruf, Bharada E dan Brigadir J menuju ke rumah di Duren Tiga, dimana Brigadir J ditembak.
Bahkan Daden juga melihat Ferdy Sambo bersama ajudan lainnya Adzan Romer menyusul ke rumah dinas Duren Tiga.
Baca juga: Cerita Sopir Ambulans Dilarang Pulang Sampai Subuh, Setelah Evakuasi Jenazah Brigadir J ke RS Polri
Saat tengah menanyai Daden, karena keterangannya dianggap tidak masuk akal terkait kapan Romer kembali ke Saguling dan memberitahu Daden soal tewasnya Brigadir J, pengacara Ferdy Sambo, Arman Hanis tiba-tiba memotong pembicaraan karena merasa keberatan.
"Keberatan yang mulia, kami keberatan, bahwa..," kata Arman.
Dengan cepat Wahyu langsung menegur Arman Hanis dengan keras karena sudah memotong dirinya yang sedang menanyakan Daden.