Investasi Bodong
Kasus Robot Trading Net89, Polisi Tetapkan 8 Tersangka, Salah Satunya Crazy Rich Surabaya Reza Paten
Polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus robot trading Net89.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi menetapkan delapan orang sebagai tersangka dalam kasus robot trading Net89.
Demikian pernyataan yang disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah.
Delapan orang yang dijadikan tersangka itu, termasuk Reza Paten alias Reza Shahrani.
Ia dikenal bergelimang harta sehingga dijuluki sebagai crazy rich Surabaya.
"Dalam kasus robot trading Net89, telah ditetapkan delapan orang tersangka," ujar dia, dalam keteranganya pada Senin (7/11/2022).
Ia menjelaskan peran dari delapan tersangka tersebut.
Baca juga: Terseret Kasus Robot Trading Net89, Mental Atta Halilintar Jatuh, Kehidupannya Cukup Terusik
Pertama, inisial AA merupakan pendiri serta pemilik Net89 PT Simoiotik Multitalenta Indonesia (SMI).
"AA juga memberikan petunjuk tentang skema bisnis dan cara memasarkan investasi robot trading," kata Nurul.
Kedua, LSH selaku Direktur Net89 PT SMI yang selalu bersama-sama dengan AA.
Berikutnya ESI selaku founder Net89 PT SMI yang berperan sebagai tempat tujuan para member mendepositkan dananya.
"Dan berperan mencairkan dana kepada para member Net89 PT SMI," tutur Nurul.
Sedangkan lima tersangka lainnya, tutur dia, berinisial RS, AL, HS, FI, dan D selaku sub-exchanger Net89 PT SMI.
Baca juga: Pesan Super Mario Teguh usai Terseret Platform Trading NET89: Mudah-mudahan Cepat Selesai
"Kelimanya sebagai tempat tujuan para member untuk mendepositkan dana dan asal pencairan dana kepada para member Net89," ucapnya.
Nurul menambahkan, saat ini status rekening delapan tersangka tersebut telah dilakukan pemblokiran oleh penyidik.
Sementara itu, Kasubdit II Dittipideksus Bareskrim Polri, Kombes Chandra Sukma Kumara mengatakan, Reza Paten belum ditahan.
Alasannya, kata Chandra Sukma Kumara, polisi menunggu penahanan tersangka lainnya.
"Sudah dilakukan pemeriksaan sebagai tersangka, tapi belum kita tahan. Menunggu tersangka lainnya, menunggu lengkap," kata dia, saat dikonfirmasi pada Senin.
Mario Teguh bantah terlibat
Sebelumnya, Mario Teguh mengaku berlapang dada saat mengetahui dirinya dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri karena diduga menerima aliran uang dari Billions Group.
Adapun Billions Group merupakan kegiatan bisnis di bawah naungan PT SMI NET89 yang ditengarai melakukan tindakan pencucian uang.
Alih-alih marah, Mario teguh justru menyampaikan pesan menyentuh kepada orang yang melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri pada Oktober silam.
"Mudah-mudahan masalah teman-teman cepat selesai," kata Mario di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11/2022).
Mario Teguh berujar tak pernah menerima sepeser uang dari Billions Group atau NET89.
Sehingga, ia berharap, pelapor tak menyalahkan orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan robot trading NET89.
"Di masa yang tidak mudah dilalui banyak orang, menarik perhatian atau mengalihkan beban kita ke orang lain itu banyak dilakukan banyak orang," imbuhnya.
Lebih lanjut, Mario menyebut, yang terjadi pada korban NET89 merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa.
Daripada protes, motivator kondang Indonesia itu menyarankan para korban untuk menggunakan cara yang baik.
"Kita hidup ini kan tidak boleh protes dengan apa yang terjadi karena yang terjadi itu sudah diizinkan Tuhan terjadi," tandasnya.
"Jangan sampai cara-cara kita untuk mendapatkan uang kita kembali semakin memberatkan kita. Mudah-mudahan uang rekan-rekan semua bisa cepat kembali," sambungnya.
Sebagai informasi, sejumlah orang yang mengatasnamakan korban trading NET89 mengadukan platform tersebut ke Bareskrim Polri.
Kuasa hukum korban robot trading 89, Zainul Arifin menyebut, pihaknya melaporkan robot trading Net 89 atas dugaan tindakan pencucian uang.
"Hari ini kami membuat laporan polisi terkait dengan dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan tanpa izin menggunakan media elektronik yang diduga dilakukan oleh individu-individu atau korporasi robot trading net 89," kata Zainul Arifin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (26/10/2022).
Ia berujar, Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Ady Prakarsa, dan Mario Teguh terseret kasus pencucian uang Net 89.
Mereka diduga menerima aliran dana dari founder Net 89 Reza Paten.
"Kalau Atta Halilintar diduga melelang bandana ya Rp2,2 miliar dari foundernya Net89, Reza Paten. Kalau Taqy Malik dia diduga menerima dana lelang sepeda Rp300 juta," ujarnya.
"Kevin Aprilio mempromosikan melalui media elektronik zoom meeting. Kemudian ada Ady Prakarsa publik figur dan musisi band juga. Lalu Mario Teguh mempromosikan melalui media sosial," sambungnya.
Klarifikasi Atta Halilintar saat terseret robot trading Net89
Melalui unggahan di Instagram Story @attahalilintar beberapa waktu lalu, Atta memberikan klarifikasi terkait dirinya yang terseret kasus robot trading Net89 tersebut.
Tentu, saat itu Atta tak menanyakan perihal sumber uang yang didapatnya dari Reza Paten.
Lelang yang dilakukan pun merupakan lelang terbuka.
Dengan tegas, Atta menuliskan bahwa dirinya tak pernah ikut robot trading.
Klarifikasi Atta Halilintar terkait hubungannya dengan Net89. (Instagram attahalilintar)
Berikut isi klarifikasi dari Atta:
"Assalamualaikum
Salam temen2 yang nanya saya tentang terkaitan saya sama robot2 trading net 89 yang ada diberita hari ini.
Jadi pada saat itu saya melalukan lelang barang bersejarah saya yang paling pertama (headband) dengan tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat Penghafal Alquran dan juga membantu pembangunan masjid,"
Pada saat itu saya tidak mungkin tanya satu2 semua yang ngebid, kamu dapat uang dari mana ikut lelang ini.
Apalagi ini lelang terbuka kan..
Banyak yang mengikuti lelang itu dan akhirnya ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan.
Jadi kalau dibilang saya main robot trading atau ada di dalam robot trading Net 89.
Saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading2 robot.
Semoga ini semua jelas.
Dan berita2 diluar sana tidak menggoreng menggunakan nama saya seperti saya yang main robot trading atau menipu.
Terima kasih semoga Tuhan berkahi kita semua," tulis Atta Halilintar.