Konser Musik
Banyak Pertunjukan Musik Bisa Dikelola Baik, APMI: Terapkan SOP Keamanan Acara Demi Kebaikan Bersama
Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) berharap, industri seni pertunjukan musik tetap berjalan normal usai sejumlah konser ditunda dan dibatalkan.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Asosiasi Promotor Musik Indonesia (APMI) berharap, industri seni pertunjukan musik di Indonesia tetap berjalan normal setelah sejumlah konser ditunda hingga dibatalkan.
Menurut APMI, dibatalkannya ijin pertunjukan musik harus dinilai baik dan menjadi catatan bagi para penyelenggara, terutama pertunjukan musik.
Promotor sebaiknya memahami standard operating procedure (SOP) secara menyeluruh dan terinci saat membuat acara pertunjukan musik.

Tidak hanya itu, APMI menyatakan, promotor dan para pekerja di dalamnya juga harus mengikuti ketentuan aturan perizinan, juga menerapkan SOP yang sudah dibuat dan disetujui bersama.
"Kami meminta teman-teman promotor, EO (event organizer) dan para penyelenggara acara pertunjukan musik, senantiasa menerapkan SOP keamanan acara demi kebaikan bersama," tulis APMI.
APMI yang diwakili Ketua Umum Dino Hamid dan Ketua Bidang Program dan Investasi Dewi Gontha, serta Ketua Bidang Komunikasi dan Humas David Karto menyatakan hal tersebut, Kamis (3/11/2022).
Baca juga: Fabio Asher Kaget Lagu Bertahan Terluka Disenangi hingga Konser di Malaysia Ditonton Banyak Orang
Baca juga: Ndarboy Genk dan Kaka Slank Nyanyi Bareng di Festival Musik Semesta Bergoyang, Siap Joget Bareng?
Sebagai satu-satunya asosiasi promotor musik di Indonesia, APMI bersedia melakukan kolaborasi pendampingan secara ketat dari awal hingga akhir penyelenggaraan acara.
"Kami berharap ke depan, kualitas penyelenggaraan pertunjukan musik di Indonesia akan semakin baik dan senantiasa meningkatkan standar mutu," kata Dino Hamid.
Tanggapan tersebut disampaikan APMI setelah Festival Musik Bergoyang Berdendang dihentikan kepolisian karena tidak memperhatikan jumlah penontonnya.

Akibatnya, pelaksanaan hari ketiga festival musik tersebut harus dibatalkan.
APMI menyesalkan festival musik itu harus dihentikan seiring bangkitnya industri seni pertunjukan musik di Indonesia setelah dua tahun terpaksa 'tidur total' karena pandemi.
Sejak pertengahan tahun 2022, sebut Dino Hamid, industri ini mulai bangkit, dilihat dari munculnya berbagai festival dan konser di seluruh penjuru Indonesia.
Baca juga: Promotor Meminta Maaf Acara Penyelenggaraan Festival Musik Berdendang Bergoyang Terpaksa Dihentikan
Baca juga: Mengapa Musisi Bukan Jazz Tampil di Festival Musik Jazz, Ini Catatan Pengamat Musik Donny Verdian
Dalam catatan APMI, sepanjang 2022, ada lebih dari 50 festival musik, baik skala regional, nasional, maupun internasional, belum lagi jika menghitung konser musik.
"Kebangkitan ini tentu disambut gembira oleh banyak pihak, sebab industri seni pertunjukan musik menghidupi puluhan ribu orang, baik secara langsung maupun tidak langsung," ucap Dino Hamid.
Promotor acara musik bahagia karena bisa aktif dan mempekerjakan kembali kawan-kawannya yang sempat kehilangan pemasukan dikarenakan kondisi waktu itu.
