Robot Trading

Pesan 'Super' Mario Teguh usai Terseret Platform Trading NET89: Mudah-mudahan Cepat Selesai

Mario teguh justru menyampaikan pesan menyentuh kepada orang yang melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri pada Oktober silam. 

Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Nur Ichsan
Mario Teguh membantah terlibat dalam investasi bodong 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Indri Fahra Febrina 

WARTAKOTALIVE.COM, MENTENG- Mario Teguh berlapang dada saat mengetahui dirinya dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri karena diduga menerima aliran uang dari Billions Group. 

Adapun Billions Group merupakan kegiatan bisnis di bawah naungan PT SMI NET89 yang ditengarai melakukan tindakan pencucian uang. 

Alih-alih marah, Mario teguh justru menyampaikan pesan menyentuh kepada orang yang melaporkannya ke Bareskrim Mabes Polri pada Oktober silam. 

"Mudah-mudahan masalah teman-teman cepat selesai," kata Mario di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11/2022).

Mario Teguh mengklaim tak pernah menerima sepeser uang dari Billions Group atau NET89. 

Baca juga: Mario Teguh Mengklaim Tak Terima Uang Sepeserpun saat Jadi Motivator dalam Bisnis Billions Group

Sehingga, ia berharap, pelapor tak menyalahkan orang yang tidak memiliki keterkaitan dengan robot trading NET89.

"Di masa yang tidak mudah dilalui banyak orang, menarik perhatian atau mengalihkan beban kita ke orang lain itu banyak dilakukan banyak orang," imbuhnya. 

Lebih lanjut, Mario menyebut, yang terjadi pada korban NET89 merupakan takdir dari Yang Maha Kuasa. 

Daripada protes, motivator kondang Indonesia itu menyarankan para korban untuk menggunakan cara yang baik. 

"Kita hidup ini kan tidak boleh protes dengan apa yang terjadi karena yang terjadi itu sudah diizinkan Tuhan terjadi," tandasnya.

Baca juga: Terseret Platform Trading NET89, Mario Teguh Tegaskan Bukan Pemilik Billions Group

Mario Teguh bersama Elza Syarif ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11/2022).
Mario Teguh bersama Elza Syarif ditemui di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (4/11/2022). (Warta Kota/Indri Fahra Febrina)

"Jangan sampai cara-cara kita untuk mendapatkan uang kita kembali semakin memberatkan kita. Mudah-mudahan uang rekan-rekan semua bisa cepat kembali," sambungnya.

Sebagai informasi, sejumlah orang yang mengatasnamakan korban trading NET89 mengadukan platform tersebut ke Bareskrim Polri. 

Kuasa hukum korban robot trading 89, Zainul Arifin menyebut, pihaknya melaporkan robot trading Net 89 atas dugaan tindakan pencucian uang. 

"Hari ini kami membuat laporan polisi terkait dengan dugaan tindak pidana penipuan dan atau penggelapan tanpa izin menggunakan media elektronik yang diduga dilakukan oleh individu-individu atau korporasi robot trading net 89," kata Zainul Arifin di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (26/10/2022). 

Ia berujar, Atta Halilintar, Taqy Malik, Kevin Aprilio, Ady Prakarsa, dan Mario Teguh terseret kasus pencucian uang Net 89. 

Mereka diduga menerima aliran dana dari founder Net 89 Reza Paten. 

Baca juga: Namanya Ikut Terseret Platform Trading NET89, Mario Teguh Tegaskan Bukan Pemilik Billions Group

"Kalau Atta Halilintar diduga melelang bandana ya Rp2,2 miliar dari foundernya Net89, Reza Paten. Kalau Taqy Malik dia diduga menerima dana lelang sepeda Rp300 juta," ujarnya. 

"Kevin Aprilio mempromosikan melalui media elektronik zoom meeting. Kemudian ada Ady Prakarsa publik figur dan musisi band juga. Lalu Mario Teguh mempromosikan melalui media sosial," sambungnya. 

Kevin juga bantah terlibat

Musisi sekaligus pemain keyboard Vierratale, Kevin Aprilio, terseret dalam kasus di dunia trading di Robot Trading Net89. 

Kevin mengatakan bahwa dirinya tidak tahu menahu mengenai penyimpangan yang terjadi pada aplikasi tersebut.

"Jadi, ternyata memang legal. Perihal perjalanan setelah 5 tahun terjadi penyimpangan, saya tidak tahu bagaimana," kata Kevin di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Atta Halilintar, Taqy Malik, dan Kevin Aprilio Diduga Nikmati Dana Pencucian Uang Robot Trading 89

Baca juga: Kevin Aprilio Lakukan Transplantasi Rambut di Turki, Pasang 6.600 Helai Rambut Seharga Rp 52 Juta

Kevin mengakui bahwa penyimpangan yang terjadi di dalam internal aplikasi robot trading tersebut bukan menjadi tanggung jawabnya.

"Itu di luar tanggung jawab saya. Saya juga tidak tahu," ujar Kevin.

BERITA VIDEO: BPJS Kesehatan Gelar Layanan Kelilng di Kelurahan Bedahan, Warga Dihimbau Memanfaatkannya

Oleh karena itu, Kevin terkejut karena namanya ikut dilaporkan kepada pihak berwajib hanya karena ikut memromosikan aplikasi tersebut.

"Nyatanya, lima tahun lancar. Saya promosikan di tahun kelima ada seperti itu saya sendiri kaget," terang Kevin.

Karena namanya terseret, Kevin mengatakan bahwa dirinya merasa hal tersebut tidak adil baginya karena sudah dituduh ikut menipu.

"Memang menurut saya tidak fair kalau saya disalahkan memromosikan sesuatu yang ilegal, karena awalnya legal tapi ada sesuatu di berikutnya saya gak tahu," tutur Kevin.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved