Konser Musik

Polisi Temukan Unsur Pidana, Kasus Kericuhan di Konser Berdendang Bergoyang Naik ke Tahap Penyidikan

Konser Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Suasana malam konser 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat Sabtu (29/10) over kapasitas. sehingga hari Minggu (30/10/2022) ini akan dibatalkan 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin mengatakan kasus Berdendang Bergoyang mulai hari ini statusnya dinaikkan ke tahap penyidikan setelah sebelumnya penyelidikan.

"Per hari ini naik sidik. Siang ini akan kita naikkan statusnya ke penyidikan," ujarnya, saat dihubungi pada Kamis (3/11/2022).

Atas hal tersebut, ia mengatakan pihaknya akan melakukan gelar perkara.

Pihaknya bahkan sudah menemukan adanya unsur pidana dalam kasus itu.

"Sementara (dugaan pidana) kelalaian menyebabkan orang lain luka. Itu Pasal 360," kata Komarudin.

Komarudin menuturkan bahwa hingga Rabu (2/11/2022) malam, sebanyak 14 saksi telah diperiksa.

"Sebagian besar (yang diperiksa) dari manajemen kemudian juga dari tenaga kesehatan kemudian dari pengelola GBK dan Satgas Covid juga," tutur dia.

Baca juga: Buntut Rusuh Berdendang Bergoyang, Konser Dewa 19 di JIS Ditunda, Ahmad Dhani Minta Fans Maklum

Komentar Dinas Parekraf DKI

Sebelumnya, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) DKI Jakarta, Andhika Permata angkat suara terkait tragedi konser Berdendang Bergoyang beberapa hari yang lalu.

Andhika mengatakan bahwa pihaknya mengeluarkan izin untuk kegiatan tersebut, karena memang sudah memasuki PPKM level 1.

"Terkait dengan pemulihan ekonomi, tentunya geliat untuk seni pertunjukan memang sudah boleh beraktivitas," kata Andhika saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Selasa (1/11/2022).

Andhika berujar bahwa saat kejadian, di mana penyelenggara memerlakukan jumlah pengunjung yang masuk tidak sesuai dengan fasilitas, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Satpol PP dan pihak kepolisian untuk menegur.

Andhika menjelaskan, output dari teguran tersebut adalah larangan untuk mengadakan konser Berdendang Bergoyang lagi di hari ketiga.

Mengingat konser tersebut direncanakan berjalan selama tiga hari berturut-turut, dan peneguran dilakukan saat hari kedua.

Baca juga: Aura Kasih Sempat Nyanyi di Panggung Berdendang Bergoyang Sebelum Dibubarkan Polisi, Obati Rindu?

Baca juga: Batal Nonton Konser Berdendang Bergoyang Hari ke-3, Begini Cara Refund Tiket

Baca juga: Bukan Cuman Manajemen, Tim Medis Festival Berdendang Bergoyang Juga Ikut Diperiksa Polisi

"Kami pasti sudah memiliki mitigasi sebagai upaya kepada event-event yang akan dilaksanakan ke depannya," ujar Andhika.

Mitigasi yang dimaksud Andhika adalah terkait dengan beberapa otoritas yang berhubungan dengan perizinan.

Andhika mengaku pihak penyelenggara konser Berdendang Bergoyang telah memenuhi prosedur saat mengajukan proposal untuk perizinan.

"Namun memang di lapangan terjadi hal-hal seperti itu, dan kami langsung tegur yang bersangkutan," ucap Andhika.

Andhika pun enggan dikatakan bahwa Disparekraf DKI Jakarta kecolongan.

Menurutnya hal tersebut memang kelalaian pihak penyelenggara yang tidak sesuai dengan apa yang telah disyaratkan.

Andhika menjelaskan bahwa saat penyelenggara konser mengajukan izin, sudah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ada.

Namun, Andhika sangat menyesalkan bahwa dalam pelaksanaan tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

Diberitakan sebelumnya, menonton konser yang seharusnya menjadi suatu hal yang seru, malah memicu emosi para penonton.

Hal itu terjadi pada konser Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Konser tersebut diselenggarakan selama tiga hari mulai Jumat (28/10/2022) hingga Minggu (30/10/2022).

Namun, karena kericuhan yang terjadi pada Sabtu (29/10/2022), Berdendang Bergoyang di Hari Minggu dibatalkan.

Hal tersebut disampaikan melalui akun Instagram @berdendangbergoyang, yang bertuliskan mereka membatalkan konser di hari ketiga dengan alasan keselamatan dan aturan dari pihak berwajib.

Berdasarkan pantauan wartakotalive.com, pada Sabtu (29/10/2022) sekira pukul 17.00 WIB, tampak terjadi kepadatan antrean di pintu masuk panggung berdendang.

Sebagai informasi, konser Berdendang Bergoyang terbagi menjadi lima panggung dengan penampilan para musisi di jam-jam yang berbeda.

Adapun panggung tersebut adalah panggung berdendang, panggung bergoyang, panggung bergembira, panggung berdansa, dan panggung bergelora.

Kepadatan antrean para penonton di pintu masuk panggung berdendang terjadi lantaran mereka berniat ingin menyaksikan penampilan Ardhito Pramono dan Isyana Sarasvati.

BERITA VIDEO: Presiden Jokowi Ingatkan Pemerintah Agar Tidak Ikut Campur KLB PSSI

Namun sayang, karena memang kapasitas yang sudah sangat melampaui, para panitia dan pihak keamanan pun menutup pintu masuk menuju panggung berdendang.

Ratusan penonton tetap bersikukuh selama lebih dari satu jam menunggu di depan pintu masuk tersebut.

"Woy bukain, mana ini panitianya?!" ujar seorang penonton dengan emosi.

"Kita bayar lho, masak malah ditutup begini pintunya!" balas penonton lainnya dengan nada tinggi.

"Balikin aja deh tiket kita, percuma gue ke sini enggak nonton Ardhito!" ucap penonton yang lain dengan kecewa.

Terlihat seorang penonton yang tertahan di bagian depan pintu masuk panggung berdendang, tampak memukul-mukul pintu kaca menggunakan alas kaki berwarna putih miliknya.

"Refund! Refund! Refund! Refund! Refund!" demikian teriakan para penonton yang sering dilontarkan.

Namun, mereka juga sempat menyanyikan beberapa lagu milik Arsy Widianto yang memang kebetulan sedang tampil di panggung bergembira, di mana lokasi tersebut tidak jauh dari tempat mereka mengantre.

Selain itu, manajemen jadwal yang sangat buruk terlihat dari gelaran konser tersebut.

Banyak terjadi perubahan jadwal yang mendadak dan membuat bingung para penonton.

Hal tersebut sontak menimbulkan kekecewaan, dan teriakan kecewa mereka pecah saat menonton musik feel koplo sekira pukul 21.45 WIB di panggung bergoyang.

Sementara itu, pihak kepolisian telah menghentikan konser Berdendang Bergoyang.

"Fakta yang kami temukan bahwa di lokasi kegiatan terjadi penumpukan jumlah penonton yang sangat-sangat over kapasitas," ujar Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Komarudin, pada Minggu (30/10/2022).

Petugas kepolisian mengaku telah menemukan pelanggaran sejak gelaran hari pertama konser pada Jumat (28/10/2022).

Dua pelanggaran utama adalah over kapasitas pengunjung dan jam penyelenggaraan acara.

"Sejak kemarin sudah banyak sekali pelanggaran yang kami temukan. Dari over kapasitas, dan jam batas yang diberikan," ucap Kombes Komarudin.

"Jumlah pengunjung yang tembus lebih dari di atas 21.000, tentunya sangat berisiko," lanjutnya.

Kombes Komarudin juga mengatakan pihaknya menemukan penonton yang berjubel di area acara, dan terdapat sejumlah orang pingsan usai berdesakan.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved