Pilpres 2024
Sejumlah Kader Senior Bentuk Go-Anies untuk Dukung Anies Baswedan di Pilpres, DPP Golkar Meradang
Sejumlah kader Golkar mengatasnamakan diri Go-Anies memilih untuk mendukung Anies Baswedan untuk maju di Pilpres
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Dave Laksono menanggapi sejumlah kader Golkar yang mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan di Pilpres 2024
Seperti diketahui, sejumlah kader Golkar mengatasnamakan Go-Anies memilih untuk mendukung Anies Baswedan untuk maju di Pilpres
Keputusan ini tentu mendahului keputusan partai yang hingga kini belum menentukan sosok yang akan diusung menjadi calon presiden.
Dave meminta meminta kelompok relawan Go-Anies tidak membawa-bawa nama Partai Golkar dalam gerakan mereka mendukung Anies.
Dia mengingatkan agar Golkar dibawa-bawa untuk kepentingan dan sikap politik pribadi.
Menurut Dave, sikap tersebut tentu bertentangan dengan kebijakan partai yang hingga kini masih belum menentukan capres pilihan mereka.
Baca juga: Jokowi dan Anies Baswedan Akhirnya Bertemu setelah Tertunda Sepekan, Ini yang Dibahas
"Jangan ada siapa pun yang membawa nama partai untuk kepentingan dan sikap politik pribadi, apalagi bila bertentangan dengan kebijakan partai," kata Dave Laksono, Minggu (23/10/2022).
Lebih lanjut, Dave menyebut sikap kader Golkar yang bergabung kelompok relawan Anies tidak mewakili partai. Ia juga menyebut tindakan tersebut merupakan bentuk pembangkangan.
"Bila mana ada kader yang melenceng dari kebijakan partai itu adalah perlawanan akan sikap partai, dan itu adalah pembangkangan," ungkapnya
Baca juga: Ganjar Pranowo Siap Nyapres Jika Dicalonkan Parpol, NasDem Tak Perduli, Tetap Usung Anies Baswedan
Deklarasi Go-Anies
Seperti diketahui, sejumlah kader dan mantan kader Partai Golkar ikut serta dalam kelompok relawan 'Go-Anies'.
Kelompok itu mendukung Anies Baswedan untuk menjadi presiden di 2024.
Gerakan itu dipimpin oleh Sirajuddin Abdul Wahab.
Ia merupakan inisiator Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG).
Sirajuddin Abdul Wahab sebagai kader Partai Golkar yang dikenal menentang kepemimpinan Airlangga Hartarto.
Sirajuddin Abdul Wahab mengaku siap berjuang memenangkan Anies pada 2024. Ia mengklaim Go-Anies akan mulai bekerja di berbagai provinsi.
"Kami berkomitmen ikut bersama Mas Anies merebut kursi presiden. Kami Go-Anies siap jadi garda terdepan melakukan itu," kata Sirajuddin di Hotel Bidakara, Jakarta, Minggu (23/10).
Ia pun menegaskan akan melawan segala bentuk kampanye hitam yang menyerang Anies Baswedan dan menyebarkan prestasi-prestasi dari Anies Baswedan
Baca juga: Wali Kota Jakbar Akui Anies Pemimpin Keren, Mampu Bangun Jakarta Jadi Kota Bertaraf Internasional
Sirajudin meminta kepada warga Indonesia untuk cerdas dalam menentukan pemimpin.
Sirajuddin mengklaim, sebagian besar pendukung Anies merupakan pemilih Partai Golkar pada Pemilu 2019.
"Dari mulai hasil pemilu Partai Golkar pada 2019, 17 juta pemilih yang memilih Anies 26 persen. Inilah menjadi titik awal pergerakan kami," lanjutnya.
Sejumlah kader yang hadir dalam kegiatan itu di antaranya Sofhian Mile, Yanin Tawary, Andi Sinulingga dan banyak lagi.
Sirajuddin menyebut, alasan pihaknya mendukung Anies Baswedan menjadi presiden karena Anies dianggap sukses memimpin Jakarta
Beberapa hal yang mereka banggakan adalah program Anies mengintegrasikan transportasi dan penataan kota.
"Kerja di Jakarta lima tahun tidak jadi mitos atau hoaks, tapi karya nyata yang dijalankan," tandasnya.
Airlangga soal sosok capres Golkar
Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, calon presiden (capres) yang bakal diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) harus menjadi kader parpol dalam koalisi tersebut.
Airlangga menilai percuma hidup dalam partai politik (parpol) jika tak mengusung kader partai itu sendiri. “Buat apa berpartai, partai itu ada KTA (kartu tanda anggota). Kalau mau masuk di KIB pegang KTA-nya dulu,” ujar Airlangga dikutip dari Kompas.com
“Kaya masuk club house, harus masuk dalam member. Harus ada bayarannya, enggak ada yang gratis. Bukan panjer, harus ada political capital,” katanya lagi.
Dalam pandangan Airlangga, Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mewajibkan presiden dan wakil presiden mesti didukung oleh parpol.
Oleh karenanya, capres yang bakal diusung KIB harus dari kader parpol.
Di sisi lain, Airlangga mengaku bakal terus melibatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam penentuan capres.
Bahkan, Airlangga mengklaim Jokowi sudah tahu kandidat capres yang bakal diusung oleh KIB. “Kita pasti akan berkonsultasi dengan Pak Presiden. (Kandidat capres KIB) Presiden sudah tahu,” katanya.
Namun, Airlangga mengungkapkan, KIB belum membahas opsi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.
“Kita belum bahas di internal kita,” ujarnya.