Tragedi Kanjuruhan
Iwan Bule Irit Berbicara Seusai Diperiksa Polda Jawa Timur, Datang dengan Pengawalan Bodyguard
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) akhirnya mendatangi Polda Jawa Timur dengan pengawalan ketat.
"Mohon maaf kami kemarin pemanggilan pertama, kami belum bisa hadir karena ada kegiatan di Kuala Lumpur, ada rapat," jelasnya.
Sementara terkait materi agenda pemeriksaan yang baru saja dijalaninya, ia melimpahkan kewenangan memberikan informasi tersebut kepada juru bicaranya yakni Ahmad Riyadh, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Jatim.
Baca juga: Shin Tae-yong Pasang Badan Dukung Iwan Bule Tetap Ketum PSSI, Netizen Lawan dengan Tagar #STYOut
"Nanti untuk materi silahkan tanya ke jubir saya," katanya.
Ahmad Riyadh mengatakan Iwan Bule dimintai keterangan oleh penyidik mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kewenangan dan tugas dari PSSI.
Mulai dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kepada PT LIB, klub, panitia pelaksana, hingga memprogram sebuah pertandingan.
Bahkan, untuk mendukung setiap keterangan yang isampaikan kepada penyidik, pihak Iwan Bule, lanjut Riyadh, membawa sejumlah berkas yang berkaitan dengan legalitas PSSI sebagai federasi yang menaungi sepak bola Tanah Air.

"Pemeriksaannya lancar semuanya. Pertanyaan ke satu, identitas. Selanjutnya pada bagian PSSI selanjutnya peran PSSI tugas pokok, sampai kepada ke klub, LIB, sampai ke Panpel. Sampai security, sampai ke medcom," katanya.
"Semua ditanyakan lengkap kepada PSSI tahapan bagaimana memprogram pertandingan, menjadwal pertandingan, sampai pengawasan, semua ditanyakan," ujar Riyadh.
Perihal penjadwalan pertandingan, Riyadh menegaskan hal tersebut merupakan kewenangan penuh dari PT LIB.
"Jadwal pertandingan tidak ditanya, karena wewenang pelaksanaannya semua di PT LIB, mulai pemrograman sampai ke akhir. Penunjukan panpel itu, klub yang menunjuk. Memang statutanya klub, klub ditunjuk PT LIB," pungkasnya.
Sementara itu Iwan Budianto dicecar pertanyaan lebih banyak. Wakil Ketua PSSI itu mendapat 70 pertanyaan dari penyidik terkait kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang.
Iwan Budianto keluar dari Gedung Ditreskrimun Mapolda Jatim sekitar pukul 18.30 WIB, atau 30 menit setelah Iwan Bule keluar dari pintu gedung yang sama. Kepada awak media, ia mengaku dicecar pertanyaan seputar legalitas PSSI sebagai federasi dan beberapa kewenangannya yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan pertandingan sepak bola.
"Pertanyaannya, 70 pertanyaan kurang lebih. Terkait tugas tupoksinya PSSI itu seperti apa. Terkait itulah," ujar Iwan Budianto.
Ia mengaku juga sempat disinggung mengenai adanya respons masyarakat yang menilai pertandingan sepak bola hiburan di tengah kunjungan Presiden FIFA pada Selasa (18/10) kemarin, kurang elok karena dianggap tak menunjukkan empati atas Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Iwan Budianto mengatakan Presiden FIFA Gianni Infantino melalui pertandingan sepak bola hiburan di tengah kunjungan tersebut ingin menyampaikan pesan bahwa musibah tersebut harus dimaknai dengan sikap optimisme.