Dukung Ekspor Paling Berprestasi, Khofifah dapat Penghargaan Primaniyarta dari Mendag Zulhas
Khofifah Indar Parawansa menerima penghargaan Primaniyarta kategori Kepala Daerah pendukung ekspor dari Kementerian Perdagangan (Kemendag)
"Ekspor akan terus kita dorong. Untuk itu penguatan daya saing dan suplai terus dikuatkan. Termasuk sektor UMKM juga kita melalui banyak hal, salah satunya melalui rumah kurasi," jelasnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data Disperindag Jatim, total nilai ekspor Jatim Januari hingga Juni 2022 tembus USD 11,91 Miliar. Komoditas ekspor non migas Jatim tertinggi adalah tembaga USD 988,53 juta, kemudian disusul ekspor produk lemak dan hewan nabati senilai USD 977,8 juta, lalu ekspor kayu dan barang dari kayu senilai USD 958,8 juta, perhiasan senilai USD 958,8 juta, dan bahan kimia organik senilai USD 696,4 juta. Dengan negara tujuan ekspor tertinggi dari Jatim adalah negara Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok.
"Alhamdulillah ekspor kita terus menggeliat. Hasil ini semakin menegaskan semangat Optimis kita untuk Jawa Timur Bangkit," tegas gubernur perempuan pertama di Jatim itu.
Presiden Jokowi: Tetap Optimis Tetapi Waspada Hadapi Krisis Global
Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam sambutannya mengajak seluruh masyarakat bersyukur bahwa di tengah krisis global dan resesi, ekonomi negara Indonesia di kuartal kedua masih tumbuh 5,44 persen. Menurutnya, Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya.
"Termasuk inflasi pada bulan Agustus masih bisa dikendalikan di angka 4,6, serta kuartal II di angka 4,9 persen. Tapi karena kenaikan BBM kemarin inflasi naik sedikit di angka 5,9 persen masih bisa kita kendalikan. Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara lain, serta pertumbuhan ekonomi kita dibandingkan dengan negara lain," urainya.
Selanjutnya, Jokowi berterimakasih karena dukungan berbagai pihak termasuk para kepala daerah, neraca perdagangan terus mengalami surplus. Bahkan seperti yang disampaikan Menteri Perdagangan, mulai Januari sampai September surplus mencapai 39,8 miliar US Dollar.
Baca juga: Kota Tangsel Cetak Sejarah, Mampu Ekspor Sepatu Berkualitas Tinggi ke Belanda
Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh kepala daerah dan semuanya tetap optimis meskipun lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap.
"Silakan negara-negara lain, tetapi negara kita harus tetap optimis namun juga tetap waspada dan hati-hati karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana imbasnya ke kita seperti apa," tegasnya.
Minggu lalu, lanjut Jokowi, managing IMF Kristalina mengungkapkan, ada 16 negara sudah menjadi pasiennya IMF. Sedangkan 28 negara antri di depan IMF.
Meski begitu, Kristalina mengatakan bahwa indonesia adalah titik terang di antara kesuraman ekonomi dunia. Bagi pihaknya, pesan itu sangat bagus sehingga kepercayaan global terhadap indonesia akan semakin baik.
"Sekali lagi kita wajib bersyukur karena pertumbuhan ekonomi kita masih di angka 5,44 % . Dan saya meyakini di kuartal ketiga kita juga masih tumbuh diatas 5 atau di atas 5,44. Sebab, angka neraca dagang kita bulan lalu masih surplus 5,7, kredit tumbuh 10,7 % , indeks kepercayaan konsumen masih di angka 124,7 % . Semuanya masih pada kondisi yang baik tetapi sekali lagi dalam kondisi yang sangat sulit seperti ini kerja keras adalah kuncinya," urainya.