Rusuh Arema Persebaya

Ngibulnya Terbongkar, Suprapti Tukang Dawet Gadungan Kader PSI ini Ketakutan, Rumahnya Dijaga Polisi

Dea Tunggaesti menjelaskan, Suprapti pernah menjadi pengurus PSI, namun sudah lama diberhentikan. 

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Kolase Tribunnews: Suprapti Fauzi, wanita yang sempat mengaku sebagai tukang penjual dawet dan sebar hoaks soal Tragdei Kanjuruhan, rupanya eks kader PSI. (Istimewa, Tangkap layar instagram @psi_id) 

WARTAKOTALIVE.COM--  Suprapti Fauzi kini harus menanggung malu setelah kebohongannya terbongkar.

Ia sempat dicari-cari Aremania yang telanjur marah karema merasa difitnah.

Suprapti Fauzi awalnya mengaku sebagai tukang penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, dirinya viral bersamaan dengan beredarnya rekaman audio yang disebut-sebut sebagai kesaksiannya.

Lewat rekaman audio, Suprapti Fauzi mengatakan gas air mata bukan faktor utama Tragedi Kanjuruhan.

Namun banyaknya korban berjatuhan lantaran, Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak, karena panik.

Tidak hanya itu Suprapti mengatakan lewat rekaman audio bahwa Aremania mabuk dan merusuh, bahkan memukuli polisi.

Akan tetapi, kesaksian wanita itu diragukan karena penuh kejanggalan.

Baca juga: Sekjen PSI Pastikan Pecat Suprapti, Penjual Dawet Gadungan yang Bikin Hoaks soal Tragedi Kanjuruhan

Selanjutnya, perempuan itu menuding Aremania mengonsumsi alkohol saat menyaksikan pertandingan.

Perempaun tersebut juga mengatakan ada korban meninggal dunia yang berbau alkohol.

"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua)." 

"Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol," kata perempuan itu.

Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring opini bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata, tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.

Baca juga: Rizky Billar Rela Dibui asal Tak Cerai, Lesty Kejora Trenyuh dan Menyesal Jadikan Suaminya Tersangka

Dikutip dari Kompas.com, pada pintu 3 yang disebut perempuan itu tempat dirinya berjualan dawet, justru ditemukan toko meubel.

Selain itu, ditemukan pula toko penjual kopi dan mie instan.

Menurut pegawai meubel, Jaya, tidak ada yang berjualan dawet di area pintu 3 itu.

"Tidak pernah ada penjual dawet di sini. Hanya meubel ini dan penjual kopi dan mie instan di samping ini," tutur Jaya.

Kendati begitu, Jaya mengakui di area Stadion Kanjuruhan memang ada penjual dawet.

Hanya saja, katanya, penjual dawet itu berjenis kelamin pria dan berjualan menggunakan rombong kaki lima dan bukannya di sebuah warung.

"Tapi penjualnya bukan perempuan, tapi pria. Kalau yang perempuan tidak ada," ujar Jaya.

Ia memastikan bahwa rekaman voice note itu adalah hoaks.

Baca juga: Semarang Banjir, Jalur Pantura Mangkang Lumpuh Akibat Luapan Sungai Beringin

Dipecat dari PSI

Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti menjelaskan, Suprapti pernah menjadi pengurus PSI, namun sudah lama diberhentikan. 

Dea menyebutkan, pemecatan terhadap Suprapti, setelah beredar video viralnya di Media sosial. 

"Langsung kita perintahkan kepada DPD PSI Kabupaten Malang untuk diberhentikan, jadi pada saat itu juga," ucap Dea. 

Dea juga menambahkan, pemecatan terhadap Suprapti, tidak melewati sidang etik Mahkamah partai.

"Karena dia kan kader biasa, jadinya tidak perlu, jika dia pengurus, maka kita harus menggunakan mekanisme kode etik partai, tapi kalau dia kader, bisa berhentikan apabila tidak sejalan dengan PSI," ucap Dea. 

Minta Maaf

Nama Suprapti Fauzi pun viral di sosial media.

Wanita yang awalnya mengaku sebagai penjual dawet itu pun akhirnya meminta maaf kepada keluarga korban Tragedi Kanjuruhan dan disiarkan via media sosial.

Hal tersebut diunggah oleh akun twitter @AremaniaCulture.

"Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet? Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord. Penjual dawet PNS ya ?" bunyi cuitannya.

Di depan keluarga korban Suprapti Fauzi meminta maaf dan mengakui kesalahannya.

Bahkan wanita tersebut bersimpuh di hadapan keluarga korban.

"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba. Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi," bunyi cuitan @AremaniaCulture.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Imron Hakiki) (Kompas tv/Ikhsan Abdul Hakim)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved