Tragedi Kanjuruhan

Akhmad Hadian Lukita Bergetar saat Sampaikan Pertanggungjawaban Tragedi Kanjuruhan

Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita akhirnya buka suara terkait statusnya menjadi tersangka. Dia siap bertanggung jawab penuh.

Editor: Valentino Verry
LIB
Akhmad Hadian Lukita, Dirut PT LIB, bergetar saat menyampaikan pertanggungjawabannya teekait tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. 

Sebelumnya Komnas HAM sudah selesai melakukan investigasi atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang yang menewaskan 132 orang usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu (1/10/2022) malam.

"Besok (hari ini) konferensi pers temuan-temuan sementara dan apa langkah ke depan, jadi saya kira lengkapnya besok," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada awak media di Kantor Kemenkopolhukam, Selasa (11/10/2022) malam.

Beka menyebut, sebelum hasil investigasi disampaikan ke publik, pihaknya akan melakukan penyempurnaan.

Adapun jadwal konferensi pers untuk penyampaian hasil investigasi itu akan dilakukan pada siang hari.

"Sekalian resminya besok (hari ini), karena ada beberapa hal yang harus disiapkan malam ini. Besok siang ya jam 1 atau jam 2," kata Beka.

Video Kunci

Komnas HAM pun mengaku telah mengantongi bukti kuat berupa video terkait Tragedi Kanjuruhan.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menyatakan, video yang didapatinya itu diyakini merupakan satu-satunya video sangat kunci untuk mengungkap tabir tragedi tersebut.

Beberapa bukti termasuk video didapat Komnas HAM saat pihaknya melakukan investigasi ke Malang setelah kejadian.

"Banyak dokumen banyak video dan sebagainya termasuk video yang menurut kami menjadi video sangat kunci kenapa peristiwa itu terjadi, sangat kunci," kata Anam saat ditemui awak media di Kantor Kemenkopolhukam usai bertemu TGIPF, Selasa (11/10/2022).

Kendati demikian, Anam mengatakan pihaknya belum mau terburu-buru membeberkan hasil temuan atau investigasinya soal video itu.

Termasuk kata dia, soal siapa yang memiliki video itu dan saat kondisi apa video itu direkam.

"Intinya sangat kunci, nanti kami sampaikan di laporan akhir," ucap dia.

Dirinya hanya dapat memastikan kalau video yang dikantonginya itu menampilkan jelas kronologi awal insiden penembakan gas air mata itu dilakukan.

Sebab sejauh ini, temuan Komnas HAM menyatakan kalau penyebab banyaknya korban meninggal atas insiden itu adalah soal adanya gas air mata.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved