Rusuh Arema Persebaya

Sebanyak 20 Polisi Diduga Melanggar Etik, Polri Berkomitmen untuk Mengusut Tuntas Tragedi Kanjuruhan

Polri menduga ada 20 anggota polisi yang diperkirakan telah melakukan pelanggaran etik terkait insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Desy Selviany
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan Polri bakal mengusut tuntas tragedi Stadion Kanjuruhan. 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Polri terus mengusut insiden Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dengan memeriksa sejumlah orang.

Sebelumnya, Polri telah menetapkan enam tersangka pada kerusuhan yang menewaskan 131 orang tersebut.

Kini, Polri menduga ada 20 anggota polisi yang diperkirakan telah melakukan pelanggaran etik terkait insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Puluhan personel itu terdiri dari enam personel Polres Malang dan 14 personel Satbrimobda Jawa Timur.

Enam personel tersebut berinisial FH, WS, BS, BSA, SA, dan WA.

Baca juga: Polri Temukan 46 Botol Miras Oplosan Saat Tragedi Kanjuruhan, Suporter Anarkis Bakal Diciduk

Baca juga: 20 Polisi Diduga Langgar Etik Tragedi Kanjuruhan, Irjen Dedi: Kapolri Sudah Perintah Usut Tuntas

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan, Tim TGIPF Investigasi Semua Tahapan Kerusuhan

Adapun, 14 personel Satbrimobda itu antara lain AW, DY, HD, US, BP, AT, CA, SP, MI, MC, YF, TF, MW, dan WAL.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa keputusan tegas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait puluhan personel kepolisian itu merupakan komitmen sejak awal untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

BERITA VIDEO: Valentino Jebret Titip Satu Pesan ke Suporter Bola

"Sejak awal, Bapak Kapolri langsung menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk bergerak cepat dan mengusut tuntas peristiwa tersebut," kata Dedi dalam keterangannya pada Sabtu (8/10/2022).

Hingga saat ini, Dedi mengatakan bahwa tim dari Bareskrim, Polda Jawa Timur, Itsus Polri, dan Propam masih terus bekerja dengan mengedepankan penyidikan secara Scientific Crime Investigation (SCI).

"Tim tentunya masih terus bekerja. Kami berharap masyarakat sabar dan mempercayakan sepenuhnya pengusutan perkara ini kepada kami," ujar Dedi.

"Sejak awal, kami sudah berkomitmen untuk mengusut tuntas hal ini," ucap Dedi.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved