Rusuh Arema Persebaya

20 Polisi Diduga Langgar Etik Tragedi Kanjuruhan, Irjen Dedi: Kapolri Sudah Perintah Usut Tuntas

Ada 20 personel Kepolisian diduga melakukan pelanggaran etik terkait insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Dian Anditya Mutiara
surya malang
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan kepada awak media terkait Tragedi Kanjuruhan di Mapolresta Malang Kota, Kamis (6/10/2022). Kapolri menyebut ada 6 tersangka tragedi sepakbola di Stadion Kanjuruhan Malang 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Ada 20 personel Kepolisian diduga melakukan pelanggaran etik terkait insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Puluhan personel itu terdiri dari enam personel Polres Malang dan 14 personel Satbrimobda Jawa Timur.

Enam personel tersebut berinisial FH, WS, BS, BSA, SA, dan WA.

Adapun 14 personel Satbrimobda itu antara lain AW, DY, HD, US, BP, AT, CA, SP, MI, MC, YF, TF, MW, dan WAL.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan keputusan tegas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait puluhan personel Kepolisian itu merupakan komitmen sejak awal untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan.

Baca juga: Kompolnas Ungkap Keberadaan Kapolres Malang Saat Tragedi Kanjuruhan, Pengamanan Baracuda Berlebihan

"Sejak awal, Bapak Kapolri langsung menginstruksikan kepada seluruh jajaran untuk bergerak cepat dan mengusut tuntas peristiwa tersebut," ujar Dedi, dalam keterangannya pada Sabtu (8/10/2022).

Hingga saat ini, Dedi mengatakan bahwa tim dari Bareskrim, Polda Jawa Timur, Itsus Polri, dan Propam masih terus bekerja dengan mengedepankan penyidikan secara Scientific Crime Investigation (SCI).

"Tim tentunya masih terus bekerja. Kami berharap masyarakat sabar dan mempercayakan sepenuhnya pengusutan perkara ini kepada kami," kata dia.

"Sejak awal, kami sudah berkomitmen untuk mengusut tuntas hal ini," lanjutnya. 

FIFA dan Pemerintah Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menuturkan terkait tragedi Kanjuruhan, FIFA dan pemerintah Indonesia bersepakat membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia yang tujuannya memperbaiki sistem sepak bola Indonesia.

Dimana dengan pembentukan itu, maka FIFA akan berkantor di Indonesia.

Seperti diketahui tragedi Kanjuruhan usai laga Arema Vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang sebanyak 131 orang tewas dalam kerusuhan.

Karenanya, kata Jokowi, FIFA tidak memberikan sanksi akibat tragedi Kanjuruhan, namun akan dilakukan langkah kolaborasi antara FIFA, AFC dan pemerintah Indonesia.

Baca juga: Korban Tragedi Kanjuruhan Bertambah Jadi 705 Orang, 131 Meninggal Dunia

"Kemarin saya sudah menerima surat dari FIFA. Ini sebagai tindak lanjut pembicaraan saya pertelepon dengan Presiden FIFA Gianni Infantino pada tanggal 3 Oktober 2022 yang lalu," kata Jokowi.

Dalam surat itu menurut Jokowi FIFA tidak memberikan sanksi ke sepak bola Indonesia akibat adanya tragedi Kanjuruhan.

"Dan berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah Sepak Bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA dan FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia. Dan fifa akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut," kata Jokowi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Tragedi Kanjuruhan, Presiden Jokowi: FIFA Tidak Beri Sanksi ke Sepak Bola Indonesia

Selain itu, tambah Jokowi akan dilakukan langkah-langkah kolaborasi antara FIFA, AFC dan pemerintah Indonesia. Ada 5 langkah yang akan dilakukan dalam kolaborasi ini.

"Untuk yang pertama, membangun standar keamanan stadion untuk stadion-stadion yang ada di negara kita Indonesia. Yang kedua memformulasikan standar protokol dan prosedur pengamanan yang dilakukan oleh pihak kepolisian berdasarkan standar keamanan internasional," kata Jokowi.

"Yang ketiga, kita juga akan bersama-sama melakukan sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub bola di Indonesia termasuk perwakilan suporter untuk mendapatkan saran dan masukan serta komitmen bersama," tambahnya.

Baca juga: Untuk Memerkuat Penyidikan Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Polisi Memeriksa Tiga Saksi Tambahan

"Yang keempat, tentang pengaturan jadwal pertandingan yang memperhitungkan potensi-potensi resiko yang ada serta yang kelima pendampingan dari para ahli di bidangnya," ujar Jokowi.

Nantinya kata Jokowi Presiden FIFA akan datang ke Indonesia pada Oktober atau November.

"Untuk berdiskusi dengan pemerintah terima kasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ," tutup Jokowi.(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved