Rusuh Arema Persebaya

Imbas Kerusuhan Kanjuruhan, Pengamat Anton Khawatir Timnas Absen di Semua Event yang Dinaungi FIFA

Pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo menilai bahwa FIFA bakal turun tangan atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Penulis: Abdul Majid | Editor: Sigit Nugroho
Surya/Purwanto
Suporter Arema FC, Aremania meluapkan kekecewaannya dengan turun dan masuk ke dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) malam usai tim kesayangannya kalah melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kerusuhan usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022/2023 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022) yang menewaskan 131 orang jadi sorotan dunia.

Pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo menilai bahwa federasi sepak bola dunia, FIFA, juga bakal turun tangan atas tragedi ini.

"Kalau lihat dari respons FIFA, saya yakin pasti ada sanksi. Namun, saya tidak ukur sanksinya, karena sebenarnya FIFA dalam menerapkan sanksi itu melihat-lihat dulu kalau kejadiannya seperti di Brasil, Prancis mereka sangat concern. Tetapi ini kejadian di Indonesia dan korbannya banyak sekali," kata Anton saat dihubungi Tribunnews, Selasa (4/9/2022).

"Ini jadi citra FIFA. Kalau FIFA mau menegakkan citranya, dia harus melakukan hukuman yang keras kepada Indonesia. Hukuman yang keras kan macam-macam,” ujar Anton.

Baca juga: Jokowi Ungkap FIFA Mau Terlibat Benahi Sepak Bola Indonesia, Sanksi Banned Batal?

Baca juga: Warga Kalimantan Barat Doakan Korban Kericuhan di Stadion Kanjuruhan

Baca juga: Pengunggah Video Kepanikan di Pintu Keluar Kanjuruhan Diciduk,Polisi Klaim Hanya Dimintai Keterangan

Sebelumnya, Menpora Zainudin Amali mengkhawatirkan tragedi ini justru akan berdampak kepada kepercayaan FIFA yang telah menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Namun, menurut Anton hal itu bukan lah jadi hal yang harus dikhawatirkan.

Anton justru khawatir kalau sanksi FIFA justru melarang Timnas Indonesia tampil di segala event di bawah naungan FIFA.

“Yang paling saya khawatirkan justru bukan tuan rumah Piala Dunia U-20. Yang paling saya khawatirkan, Timnas kita dan Timnas Kelompok umur tidak bola berpartisipasi di arena di bawah naungan FIFA. Itu yang paling saya khawatirkan,” tutur Anton.

“Itu direct langsung terkait dengan sepak bola kita. Kalau dikucilkan dari dunia internasional, kita tidak bisa ngukur seberapa jauh kita melangkah,” papar Anton.

BERITA VIDEO: Presiden Jokowi Usai Tinjau Stadion Kanjuruhan, Malang

Bonek Menuntut

Sementara tu, kerusuhan yang menewaskan 131 orang itu membuat suporter Persebaya Surabaya, Bonek, kecewa dan marah.

Bonek meminta Ketua Umum (Ketum) PSSI Mochamad Iriawan untuk bertanggung jawab atas insiden maut tersebut,

Mereka pun berencana akan menurunkan Iriawan yang akrab dipanggil Iwan Bule itu,

Pernyataan Bonek yang akan menurunkan Ketua PSSI Iwan Bule itu dinyatakan oleh pentolan klub suporter Persebaya Andi Peci di akun Twitternya pada Selasa (4/10/2022). 

Di akun Twitternya, Andi Peci mengritik Iwan Bule yang tidak kunjung mundur usai sepak bola Indonesia ditimpa tragedi besar. 

Menurut Andi Peci, sikap Iwan Bule yang menolak mundur sama saja dengan berlagak cool seperti pemain film Jefri Nichol.

Andi Peci mengancam apabila Iwan Bule tidak kunjung mundur dari jabatannya usai peristiwa Kanjuruhan, maka suporter sepak bola Indonesia yang akan menurunkan mantan anggota kepolisian tersebut. 

“Kalau Ketum PSSI masih berlagak dan sok cool kayak Jefri Nichol, biar suporter yang turunkan sendiri,” kata Andi Peci.

Unggahan Andi Peci kemudian viral disukai lebih dari 17.000 pengguna Twitter. 

Tolak Mundur

Sebelumnya, Iwan Bule menolak mundur dari jabatannya sebagai bentuk tanggung jawab atas Tragedi Stadion Kanjuruhan. 

Ratusan nyawa melayang setelah laga pekan ke-11 Liga 1 2022.2023 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam WIB. 

Merujuk pada data yang dikeluarkan Pemkab Malang pada Selasa (5/10/2022), korban jiwa mencapai 131 orang dan ratusan korban lain mengalami luka-luka. 

Setelah tragedi paling memilukan dalam sepak bola Indonesia tersebut, muncul desakan agar Mochamad Iriawan mundur dari posisinya. 

Desakan itu muncul dari beberapa kelompok suporter dan netizen. Namun, Iwan Bule bersikeras tidak akan mundur dari PSSI.

Menurutnya, langkah itu diambil sebagai bentuk tanggungjawabnya dalam kasus tragedi Kanjuruhan. 

"Bentuk pertanggungjawaban saya adalah seperti sekarang (di Malang). Ini bentuk pertanggungjawaban saya sebagai Ketua Umum (PSSI)," kata Iwan Bule ketika ditemui awak media di Malang, Selasa (5/10/2022) sore.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved