Rangkul 135 KK Kampung Bayam, Pemprov DKI dan Jakpro Jamin 650 KK di Sekitar JIS Tak Termarginalkan
Jakpro telah merangkul warga Kampung Bayam untuk tetap memberdayakan wilayahnya, meski mayoritas KK memilih pindah ke daerah lain.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Lucky Oktaviano
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR -- Pemprov DKI Jakarta menjamin 650 kepala keluarga (KK) di sekitar Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, tidak bakal termarginalkan.
Pemerintah daerah lewat PT Jakarta Propertindo (Jakpro) telah merangkul warga Kampung Bayam untuk tetap memberdayakan wilayahnya, meski mayoritas KK memilih pindah ke daerah lain.
Direktur Pengelolaan Aset PT Jakpro Gunung Kartiko mengatakan, pihaknya tidak hanya membangun venue atau arena olahraga saja, tetapi korporasi memiliki kewajiban menjaga permukiman warga tetap terjaga.
Baca juga: Ahmad Riza Patria Siap Tampung Segala Masukan Buntut PSSI Kritik Fasilitas Stadion JIS
Dari 650 KK yang diajak negosiasi, sebanyak 135 KK memilih untuk tetap di lokasi, sedangkan sisanya pulang kampung.
“Akhirnya 135 KK itu kami tampung, sehingga kami buatkan HPPO (hunian penghuni pekerja operasional). Di situ kami juga libatkan mereka sebagai pekerja untuk membantu operasional stadion, dan sebagian ingin tetap bercocok tanam,” ungkap Gunung saat acara Jakarta Innovation Days di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Rabu (28/9/2022).
Menurutnya, hunian warga yang ditata pemerintah daerah dan lahan bercocok tanam mereka menjadi satu kawasan JIS.
Bahkan di sana juga telah dibangun Waduk Cincin untuk mengendalikan potensi genangan.
Guna mempermudah mobilitas masyarakat, pemerintah juga menyiapkan halte Transjakarta dan berencana membangun stasiun Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line di sisi timur dan barat stadion JIS.
Baca juga: Kemenkominfo Selenggarakan Event di JIS untuk Wujudkan Indonesia Makin Cakap Digital
Di sana akan dibangun pula pengelolaan sampah terpadu atau ITF Sunter yang mampu menghasilkan tenaga listrik.
Gunung menuturkan, JIS meraih skor 63 greenship platinum level untuk design and build dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI).
JIS dinyatakan lolos enam kriteria dari GBCI, salah satunya pemanfaatan energi tenaga surya dengan menggunakan solar panel.
“Termasuk juga pengolahan air, jadi tidak ada air yang terbuang karena menyerap ke dalam tanah dan beberapa pengolahan daur ulang air ada di situ,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, progres pembangunan fisik Kampung Bayam telah mencapai sebelas persen dari rencana sembilan persen.
Konsep hunian ini terintegrasi dengan kawasan JIS dan memiliki fasilitas urban farming sebagai area tanam penghuni yang diproyeksikan menjadi agrowisata.
“Kami berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian untuk memberikan pelatihan pada calon penghuni dalam mengelola lahan urban farming dan unit UMKM. Hunian terdiri atas tiga tower bangunan dengan total mencapai 135 unit,” jelasnya.
Dia menegaskan, JIS dapat digunakan untuk keperluan olahraga setiap hari, tidak hanya sepak bola saja.
Selain itu JIS juga telah mengantongi sertifikat dari FIFA, selaku pemegang lisensi olahraga sepak bola internasional.
“JIS merupakan salah satu stadion yang mirip dengan stadion di Eropa, baik secara desain maupun fasilitas. Selain itu, Jakpro juga didampingi langsung oleh Assessor FIFA pada saat perencanaan dan desain JIS,” terangnya.
Kawasan Terpadu
Tidak hanya membangun JIS, Jakpro berencana membangun jembatan di sisi utara. Nantinya jembatan ini akan menghubungkan dengan tempat rekreasi yaitu Kawasan Ancol, Jakarta Utara.
“Nanti dari stadion itu akan terkoneksi dengan Ancol, kami sudah MoU dengan Ancol untuk membuat JPO (jembatan penyeberangan orang). Jadi nanti ada kawasan rekreasi terpadu,” ungkap Gunung.
Berdasarkan informasi yang dia terima, akan ada pelabuhan baru di Kawasan Ancol sebagai sandaran kapal wisata.
Sedangkan Pelabuhan Tanjung Priok dikhususkan untuk kapal kargo.
Gunung menyatakan, JIS dirancang sebagai kawasan olahraga terpadu yang mengintegrasikan antarmoda transportasi massal seperti Transjakarta, LRT, MRT dan KRL Commuter Line.
JIS pun memberlakukan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi dan penyediaan lahan parkir di dalam stadion yang dikhususkan untuk tamu kelas VIP (Very Important Person), VVIP (Very Very Important Person). dan CIP (Commercially Important Person) demi menekan kemacetan.
Pada saat jam sibuk ketika acara, JIS akan menyediakan kantong-kantong parkir beserta shuttle bus di sekitar lokasi.
Dengan kapasitas 82.000 penonton, pengembangan transportasi publik tidak cukup hanya dengan mengandalkan infrastruktur jalan (road based), sehingga perlu didukung pengembangan moda berbasis rel (rail based).
Konsultan Inggris
Di tempat terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Proyek JIS Arry Wibowo menambahkan, JIS dirancang oleh Buro Happold, konsultan perencana dari Inggris yang memiliki pengalaman internasional dalam merancang stadion-stadion sepak bola modern di Liga Inggris.
Wujud nyatanya adalah Tottenham Hotspurs Stadium di London, serta perancangan beberapa stadion Piala Dunia Qatar 2022.
Menurut dia, JIS sudah memenuhi sepuluh kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan stadion sepak bola standar FIFA.
Proses standarisasi itu dilakukan oleh pihak FIFA secara ketat. Peraturan FIFA terkini, menurut Arry, desain stadion modern perlu memperhatikan isu keberlanjutan lingkungan.
Salah satunya stadion direkomendasikan agar terintegrasi dengan sarana transportasi publik.
“Itu sebabnya, fasilitas parkir di JIS daya tampungnya terbatas, agar penonton atau suporter yang berkunjung ke stadion lebih mengutamakan untuk menggunakan transportasi publik dibandingkan kendaraan pribadi,” ujar Arry.
Dia menungkapkan, sekarang JIS sudah terintegrasi dengan Bus Rapid Tansit (BRT) dan selanjutnya akan terintegrasi juga dengan Commuter Line dan LRT Jakarta.
Untuk mendukung hal tersebut, JIS hanya menyiapkan 1.200 kantong parkir untuk bus dan kendaraan pribadi.
“Stadion modern standar FIFA kini dirancang untuk masa depan yang perlu memperhatikan keberlanjutan. Salah satunya mengupayakan untuk terintegrasi dengan angkutan publik,” jelasnya.
“Stadion di Eropa pun demikian, Santiago Barnabeu pasca direnovasi hanya menyisakan kurang lebih 500 kantong parkir bus dan kendaraan pribadi. Bahkan, stadion bersejarah di pusat Eropa, yakni Wembley di London, menyarankan seluruh penonton yang hadir mengoptimalkan alat transportasi umum yang tersedia,” tuturnya.
Dengan demikian, stadion berstandar FIFA dilihat berdasarkan kelengkapan fasilitas, infrastruktur, serta memenuhi rekomendasi teknis dan persyaratannya hingga penyediaan fasilitas hospitality.
Artinya, dari aspek perencanaan dan pembangunan, JIS sudah memenuhi dengan standar yang ditentukan FIFA, namun sertifikasi pertandingan merupakan hal yang terpisah.
“Semisal apakah akan digunakan untuk menyelenggarakan Piala Asia atau Piala Dunia, asesmen atau sertifikasi dilakukan secara terpisah mengikuti standar dari masing-masing pertandingan,” ungkapnya. (faf)
SEKILAS TENTANG JIS
- Stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hybrid dengan komposisi lima persen rumput sintetis asal Italia jenis Limonta dan 95 persen rumput alami varietas Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.
- Atap stadion berkapasitas 82.000 tempat duduk dan bisa dibuka tutup.
- Sudah memenuhi 10 kriteria rekomendasi teknis dan persyaratan standar FIFA:
- Mulai dari tahap pra-konstruksi atau tahap perencanaan termasuk penentuan lokasi stadion yang strategis dan mudah untuk dijangkau publik;
- Unsur safety dan security, seperti struktur bangunan, sistem pencegahan kebakaran dan sistem pengamanan, serta tersedia control room, ruang medis pemain dan publik;
- Orientasi dan parkir: JIS memiliki area parkir di dalam maupun luar stadion, area parkir kendaraan maupun bus, serta area parkir khusus VIP/VVIP yang terpisah dari area publik;
- Playing area meliputi ukuran lapangan, pemilihan jenis rumput alami/sintetis, sistem drainase, penempatan bangku pemain, LED Perimeter/advertising board, aksesibilitas lapangan dalam kondisi darurat, signage area, penanda akses, penanda jalur evakuasi yang tersebar di seluruh area stadion, serta penanda kondisi darurat;
- Player dan match official, seperti ruang ganti pemain yang dilengkapi dengan toilet dan shower area. JIS memiliki empat ruang ganti pemain yang memiliki jalur akses khusus keluar/masuk pemain, ruang pelatih, ruang massage, dua ruang pemanasan indoor (warming up room), ruang control doping, ruang ball girl/ball boy;
- JIS juga telah sesuai standar FIFA untuk pemenuhan fasilitas penonton, mulai dari standar kenyamanan penonton yang sangat diperhatikan. JIS juga menyediakan fasilitas untuk disabilitas, seperti jalur akses, area penonton, parkir, lift dan toilet khusus difabel. Selain itu, sistem ticketing dan akses elektronik tersedia di setiap gerbang untuk menunjang digitalisasi sistem ticketing;
- Hospitality, seperti fasilitas untuk tamu-tamu penting baik VIP maupun VVIP, misalnya corporate box, royal lounge, meeting room, akses lobby dan drop off khusus VIP/VVIP;
- Fasilitas media, seperti ruangan press conference, media room, mixed zone, tribun khusus media, infrastruktur broadcasting;
- Lighting dan power supply, seperti supply power khusus untuk kebutuhan energi di JIS dan kawasan, standar lighting lapangan utama untuk mendukung kebutuhan broadcasting standar internasional 2.400 lux;
- Communication dan additional area yang termasuk penyediaan jaringan telekomunikasi yang memadai.