Advertorial
Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bekasi Dorong Pemda Tingkatkan Serapan APBD
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bekasi, Lydia Fransisca mengkritisi lambatnya penyerapan anggaran sejumlah
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Mochamad Dipa Anggara
WARTAKOTALIVE.COM, CIKARANG -- Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kabupaten Bekasi, Lydia Fransisca mengkritisi lambatnya penyerapan anggaran sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD).
Ia menjelaskan, terdapat empat faktor yang menyebabkan anggaran tak banyak terserap sehingga menyebabkan lambatnya proses pembangunan SDM beserta infrastruktur di Kabupaten Bekasi.
"Pertama, posisi pimpinan SKPD masih banyak yang kosong. Kemudian, kegiatan tidak dilaksanakan sesuai dengan jadwal rencana sehingga menumpuk di akhir tahun. Ketiga, pemda belum responsif terhadap perubahan rencana mengikuti kebutuhan riil. Terakhir, pemda belum melakukan evaluasi berkala terhadap program yang berjalan," kata Lydia melalui keterangan tertulisnya, Selasa (20/9/2022).
Bahkan, porsi APBD selama ini sebagian besar hanya dipergunakan untuk belanja pegawai saja. Sedangkan porsi untuk anggaran belanja tak lebih dari 20 persen total APBD yang sebesar Rp 5,6 triliun.
Kemudian, ia menilai Pemda juga belum mampu mengoptimalkan potensi pendapatan daerah yang hanya di besaran Rp 2,5 tiliun dengan proporsi terbanyak dari pajak, hasil pengelolaan aset yang dipisahkan hanya sebesar Rp 20 miliar saja.
Oleh sebab itu, ia meminta agar pemda memanfaatkan sumber PAD lainnya sehingga Pemda mendapatkan anggaran tambahan untuk melakukan program-program.
"Misalnya mengoptimalkan pendapatan diantaranya dari optimalisasi BUMD dan pemanfaatan pintu tol sebagai sarana pemasangan Iklan. Potensi Kabupaten Bekasi dengan ribuan perusahaan multinasioal harus mampu berdaya saing yang dapat diwujudkan melalui iklim yang sehat dan ramah terhadap investasi," tuturnya.
Pemda diharapkannya juga dapat menginventarisasi aset yang dimiliki sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan dan juga menghindari adanya gugatan-gugatan yang selama ini banyak terjadi.