Berita Nasional

Nyonya AHY Bandingkan Keberhasilan Era SBY Jauh di Atas Jokowi, Singgung Utang dan Lapangan Kerja

Annisa menyebut, selama dua periode menjadi presiden, SBY yang juga mertuanya itu telah membuka jutaan lapangan pekerjaan.

Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/Arie Puji Waluyo
Annisa Pohan di kawasan Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan belum lama ini.Kali ini Annisa menjabarkan sejumlah capaian kerja saat SBY menjadi presiden 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Annisa Pohan, istri Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono membanggakan kinerja Susilo bambang Yudhoyono ketika menjabat sebagai presiden RI.

Berbagai capaian positif dipaparkan Annisa Pohan di laman Twitternya.

Di satu sisi, Annisa membandingkan kinerja dari pemerintahan saat ini yang dipimpin Joko Widodo.

Salah satunya, soal lapangan pekerjaan.

Annisa menyebut, selama dua periode menjadi presiden, SBY yang juga mertuanya itu telah membuka jutaan lapangan pekerjaan.

Sementara, ketika dipimpi Jokowi, pemngangguran justru meningkat.

Baca juga: Demokrat dan SBY Sedang Jadi Bulan-bulanan Buzzer, Annisa Pohan: Mereka Sedang Belokkan Opini Publik

Baca juga: Hasto Kristiyanto Sebut Mendiang Azyumardi Azra Sebagai Sosok yang Berani Jaga Jarak dengan Penguasa

Padahal, dalam kampanyenya Jokowi berjanji akan membuta jutaan lapangan kerja apabila terpilih menjadi presiden

"10 tahun pemerintahan pak SBY, tercipta 10 juta lapangan pekerjaan, sekarang pengangguran meningkat! #TerimakasihPakSBY " tulis Annisa Pohan dikutip Warta Kota pada Minggu (18/9/2022).

Selain itu, Annisa menyindir utang pemerintah Jokowi yang makin membengkak

"Dari 2004-2014 rasio utang dengan PDB turun menjadi 55 persen, sekarang utang negera 7.163 triliun meningkat 4.500 triliun dalam 8 tahun," jelasnya

Annisa juga mengunggah poster yang berisikan informasi mengenai deretan infrastruktur yang dibangun di masa SBY

Annisa juga membandingkan jumlah pelaku UMKM yang tumbuh pesat di masa kepemimpinan SBY.

"Selama Masa Presiden Pak SBY Jumlah UMKM Naik menjadi 16,8 Juta, sekarang?, separuhnya kurang!" tulisnya lagi.

Untuk kondisi ekonomi, Annisa menyebut bahwa di era SBY ekonomi tumbuh begitu baik.

"Ekonomi tumbuh 6-7 persen, PDB Naik 350 persen, sekarang?" tulisnya

"Prestasi Pemerintahan Pak SBY Meningkatkan Pendapatan Per Kapita Menjadi 350 persen."

"8.6 jt masyarakat Indonesia keluar dari kemiskinan, angka kemiskinan turun menjadi 5,8 persen "

"Banyak rakyat yang bisa merasakan, 1,1 jt Honorer diangkat jadi PNS, sekarang 500rb Honorer saja masih belum jelas."

Demokrat diserang

Diberitakan sebelumnya, buntut pidato Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhyono dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), kini pendengung ramai-ramai menyerang SBY dan Partai Demokrat.

Di Twitter, tagar #SBYBapakHoax langsung trending dalam waktu singkat.

Sejumlah akun membuat narasi menyerang SBY dan Partai Demokrat.

Satu akun, mencuit banyak serangan tertuju kepada SBY.

Bahkan, serangan juga dilakukan dengan poster-poster yang disebarkan secara masif.

Baca juga: SBY Bicara Potensi Kecurangan di Pilpres 2024, PDIP Baper, Hasto Ungkit Borok Masa Lalu SBY

Annisa Pohan
Annisa Pohan (Tribunnews.com)

Terpantau pegiat media sosial, Yusuf Muhammad, akun Nakula, Ratu Cebong dan sejumlah akun lain ikut menaikkan tagar tersebut

Sementara itu, Annisa Pohan bereaksi atas serangan masif yang ditujukan kepada SBY dan Partai Demokrat.

Istri dari AHY itu pun mengunggah berita yang menuliskan pidato AHY mengenai fenomena buzzer demi untuk membelokkan opini publik.

"Bagaimana Pasukan cyber bayaran atau buzzer menyerang Partai Demokrat secara sistematis dan masif. Melancarkan fitnah dan membelokkan opini publik. #TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi," tulis Annisa dikutip dari laman Twitternya, Minggu (18/9/2022)

Annisa menyinggung para buzzer yang seolah kebal terhadap hukum.

"Buzzer Buruk bagi kehidupan sosial politik ,harus ada penegakan hukum kepada para Buzzer ,mereka bebas melakukan doxing serangan2 kpd pribadi hukum tdk boleh tumpul pada para Buzzer #TerimakasihPakSBY AHY Pemimpin Berprestasi," imbuhnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY mengungkapkan gerombolan pendengung atau pasukan buzzer terus menyerang partainya secara sistematis dan masif.

Hal ini dikatakan berdasar kajian dari Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) dengan University of Amsterdam serta lembaga lainnya pada tahun 2021 lalu.

"Hasil riset gabungan LP3ES dengan University of Amsterdam, dan sejumlah lembaga lainnya pada tahun 2021, mengungkap fakta; bagaimana pasukan cyber bayaran atau buzzer, menyerang Partai Demokrat secara sistematis dan masif. Melancarkan fitnah untuk membelokkan opini publik," kata AHY saat pidato dalam Rapimnas Partai Demokrat di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat, 16 September 2022.

AHY mengatakan, para buzzer tersebut tak hanya menyerang Partai Demokrat, tetapi juga kepada mereka yang melontarkan kritik terhadap kebijakan pemerintah.

"Tidak hanya kepada Demokrat, buzzer pun menyerang masyarakat yang bersuara lantang mengkritik pemerintahnya," ujarnya.

Baca juga: Azyumardi Azra Wafat, Sosok Intelektual Sarat Prestasi, Sempat Bantah Terima Duit dari Ferdy Sambo

SBY akan turun gunung

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyaakan bakal turun gunung pada Pemilu 2024, karena melihat ada tanda-tanda pemilu bakal digelar tidak jujur dan adil.

Hal itu disampaikan SBY dalam rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC).

SBY mengatakan dirinya terpaksa turun gunung menghadapi Pemilu 2024, karena ada tanda-tanda pemilu tidak jujur.

"Para kader, mengapa saya harus turun gunung menghadapai Pemilu 2024 mendatang?"

"Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil," kata SBY dalam sebuah video yang beredar, dikutip Tribunnews, Jumat (16/9/2022).

Menurut SBY, ada yang menginginkan Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).

"Konon, akan diatur dalam pemilihan presiden nanti, yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja, yang dikehendaki oleh mereka," tuturnya.

SBY menuturkan dirinya mendapat informasi, Partai Demokrat sebagai oposisi tidak bisa mengajukan capres dan cawapres.

"Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan capres-cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya."

Baca juga: Biasanya Lontarkan Kritik Pedas, Kini PSI DKI Akui Anies Baswedan Berpeluang jadi Capres 2024

Baca juga: Anies Baswedan Tebar Senyuman saat Diusung Demokrat jadi Capres atau Cawapres di 2024

"Jahat bukan? Menginjak hak-hak rakyat bukan?" Ucap SBY kepada ribuan kader Demokrat.

SBY menyebut mereka yang berencana melakukan upaya demikian, dianggap memiliki pikiran batil.

Sebab, kata dia, pemilu merupakan hak rakyat untuk memilih dan dipilih.

Baca juga: Jelaskan Beda BLT di Era SBY dan Jokowi, Adian Napitupulu: AHY Harus Belajar Berhitung Lagi

"Pikiran seperti itu batil. Itu bukan hak mereka. Pemilu adalah hak rakyat. Hak untuk memilih dan hak untuk dipilih. Yang berdaulat juga rakyat," tegas SBY.

Selama 10 tahun berkuasa, kata SBY, Partai Demokrat tak pernah melakukan kebatilan.

"Ingat, selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan, dua kali menyelenggarakan pemilu dan pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu," cetusnya.

 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved