Berita Nasional

Survei Tingkat Kepuasan Warga Terhadap Pengungkapan Kasus Brigadir J dan Pemilu 2024, Ini Hasilnya

Panel Survei Indonesia (PSI) kembali melakukan survei terkait tingkat kepuasan masyarakat soal kasus pembunuhan Brigadir J hingga pemilu 2024.

Editor: PanjiBaskhara
Istimewa
Panel Survei Indonesia (PSI) lakukan survei terkait tingkat kepuasan masyarakat soal kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J hingga pemilu 2024. Foto Ilustrasi: Survei 

WARTAKOTALIVE.COM - Lembaga survei Panel Survei Indonesia (PSI) kembali melakukan survei.

Survei dilakukan PSI terkait penegakan hukum dalam kasus pembunuhan Birgadir J, dan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Yuswiryanto SE, selaku Koordinator PSI memberikan penjelasan terkait opini masyarakat terkait penegakan hukum terlebih dahulu.

"Terkait kasus terbunuhnya Brigadir J yangnjadi pembicaraan di publik ,opini Masyarakat yang ditangkap dari hasil survei didapati sebanyak 76,7 persen responden puas dengan kinerja Polri,"

Baca juga: Pengacara Bharada E Nilai Pernyataan Bripka RR soal Penembakan Brigadir J Untungkan Kliennya

Baca juga: Airlangga Hartarto Dinilai Masih Berpeluang di Ajang Pilpres 2024

Baca juga: Kasus Pembunuhan Brigadir J, Simak 11 Pengakuan Bripka RR, dari ART Menangis Hingga Dijanjikan Uang

"17,1 Persen tidak puas dan 6,2 persen tidak menjawab," katanya Yuswiryanto SE dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/9/2022).

Yuswiryanto akui, soal pemberantasan korupsi, opini masyarakat tergambar hanya 40,6 persen responden saja yang puas dengan kinerja pemberantasan Korupsi di era Presiden Jokowi dan sebanyak 52,7 persen tidak puas, selebihnya 6,7 persen tidak menjawab.

Namun opini publik dalam menilai kinerja institusi penegak hukum dalam pemberantasan korupsi, dalam hasil survei menunjukan sebanyak 87,7 persen puas terhadap Kinerja Kejaksaan Agung.

Kemudian, sebanyak 73,8 persen puas dengan Polri, dan sebanyak 67,2 persen puas dengan instusi Pengadilan dan sebanyak 53,7 persen puas dengan KPK.

Meneropong Suara Masyarakat Menuju Pemilu 2024

Panel Survei Indonesia lakukan pemetaan Suara Masyarakat jelang pemilu 2024 dengan melakukan survei Jajak pendapat terhadap 1580 warga negara Indonesia, yang sudah berusia 17 tahun ke atas di 302 Kabupaten/Kota di 34 Provinsi.

Penjaringan warga negara Indonesia sebagai objek survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dan hasil survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan Margin of Error 2,48 persen.

Setelah mendapatkan angka yang diperoleh, dalam teknik pengambilan sample langkah berikutnya dalam menentukan jumlah responden adalah dengan teknik multistage random sampling.

Yakni menempatkan populasi memiliki hak yang sama untuk dijadikan sample secara acak bertingkat.

Hal itu dilakukan mengingat sample yang dibutuhkan populasinya sangat heterogen yang berada di 302 Kab/Kota

Dari metode survey yang dipilih dengan system pertanyaan tertutup

Untuk mendapatkan data data penelitian ini, debgan mengunakan metode wawancara tatap muka mengunakan kuisioner.

Yakni dengan 1150 Warga Negara Indonesia dan Saluran Telepon Seluler dengan 430 Warga Negara Indonesia ,

Dari penelitian ini didapati demographi Responden terdiri 52,7 persen WNI Laki - Laki dan 47,3 WNI Perempuan.

Sedangkan untuk Jenis tingkat pendapatan sebanyak 59,8 persen memiliki pendapatan keluarga Rp 2 juta - Rp 5Juta perbula.

Kemudian sebanyak 28,6 persen memiliki pendapatan 5,1 juta -10 juta perbulan ,dan sebanyak 11,6 persen memiliki pendapatan keluarga diatas 10 juta rupiah

Dia menyampaikan, penelitian ini dilakukan mulai 26 Agustus sd 10 September 2022

Hasil Penelitian terhadap 1580 Warga Negara Indonesia setelah dilakukan tabulasi pendataan maka hasil sebagai berikut

Keadaan Ekonomi Masyarakat

Menurut dia, hasil survei PSI pertegas di mana 57,6 persen responden mengakui, situasi ekonomi mereka perlahan mulai membaik.

Bahkan sejak pandemi Covid-19, mereka berhasil bangun kebiasaan positif baru.

Yaitu berani berbisnis dan pelajari keterampilan yang terkait dengan dunia bisnis dan digital dan diperoleh dari program Prakerja.

Sedangkan sebanyak 32,6 persen mengaku keadaan ekonomi mereka belum atau kembali sebelum adanya dampak COVID 19 membaik.

Selebihnya 9,8 persen Ekonomi mereka memburuk karena sumber pendapatan mereka hilang akibat PHK dan usahanya tutup

Sementara itu, hasil survei juga menunjukan bahwa para ibu di Indonesia menunjukkan bahwa peran ibu rumah tangga pada ketahanan keluarga sangat besar, sehingga banyak keluarga di Indonesia bisa melewati masa pandemi dengan baik.

Dimana presentase ibu rumah tangga (IRT) kini harus bekerja atau berbisnis guna mendukung keuangan keluarga terbilang cukup tinggi.

Sehingga hasil survei tersebut mencapai 42,7 persen, karena berbagai alasan.

Salah satunya adalah suami yang kehilangan pekerjaan atau mata pencariannya.

"Dari hasil survei menunjukan hanya 28.9 persen istri berperan menjadi kepala rumah tangga untuk cari nafkah, dan 67,7 persen pencari nafkah utama adalah suami. Selebihnya, responden masih lajang," bebernya.

Soal kondisi krisis ekonomi dunia dan tahun depan diprediksi keadaan ekonomi sulit, serta rencana kenaikan harga BBM ,TDL dan LPH hasil survei menunjukkan, meski merasakan dampak tersebut, masyarakat optimistis tahun depan kondisi ekonomi nasional membaik.

Dimana Sebanyak 78,9 persen responden menilai kondisi ekonomi nasional tahun depan akan lebih baik ketimbang tahun ini.

Dan, jauh lebih banyak dibandingkan yang mengatakan lebih buruk atau jauh lebih buruk, sebanyak 14,7 persen dan selebih tidak memberikan jawaban.

Preferensi Masyarakat Terhadap Dinamika Politik Nasional jelang pemilu 2024

Dimana preferensi perilaku politik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah preferensi perilaku politik.

Yaitu keputusan pilihan dalam aktifitas politik meliputi keseluruhan tingkah laku politik para aktor politik masyarakat, yang dalam manifestasi konkritnya telah saling memiliki hubungan dengan kultur politik masyarakatnya.

"Preferensi tingkah laku warga, masyarakatnya sebagai respon dalam menilai obyek dan peristiwa politik maupun model perilaku politik nya terhadap sistem politik yang ada."

"Hasil survei menemukan sebanyak 82,9 persen responden masih percaya kalau demokrasi adalah sistem yang terbaik untuk penyelenggaraan pemerintahan," paparnya.

Hasil temuan survei menunjukan rerdapat 40,3 persen responden, bahwa preferensi politik mereka dipengaruhi oleh media sosial.

Beberapa platform media sosial yang cukup dominan digunakan adalah FB, IG, Twitter dan WA.

Ssebanyak 26,8 persen dipengaruhi media -media mainstream, televisi, radio dan lainnya.

Kemudian sebanyak 32,9 persen dipengaruhi oleh keluarga, kerabat dan lingkungan tinggal mereka.

Namun, hasil survei hanya delapan parpol yang konsisten meraih tingkat keterpilihan jauh melampaui ambang batas parlemen.

Hal ini terjawab dari preferensi pilihan publik ketika ditanyakan Parpol yang akan dipilih jika pemilu digelar hari ini ,hasilnya:

- Partai Golkar 17,33 persen

- PDI Perjuangan 15,71 persen

- Partai Gerindra 15,32

- Partai Demokrat 6,86 persen

- PKS 5,90 persen

- PKB 5,43 persen

- Partai Nasdem 4,45 persen

- PAN 4,23 persen

- Perindo 3,11 persen

- Prima 2,89 persen

- PSI 2,77 persen

- PPP 2,23 persen

- Partai Garuda 1,45 persen

- PBB 1,34 persen

Sedangkan Partai lainnya hanya meraih nol koma sekian persen, di antaranya:

- Partai Gelora 0,78 persen

- Partai Hanura 0,44 persen

- Partai Ummat 0,21 persen, dan

- Swing voters 9,55 persen.

Kemudian, hasil survei ini juga membedah tentang kriteria tokoh yang diinginkan masyarakat sebagai penganti Presiden Jokowi.

Adapun hasil jawaban responden sebanyak 89,7 persen inginkan tokoh dengan kriteria k calon presiden RI yang ideal yaitu yang bisa menjalankan dan merealisasikan isi konstitusi.

Alasannya, karena ada ancaman kapitalisme yang cenderung menguntungkan segelintir elit saja yaitu dengan manfaatkan resource negara, tetapi bukan untuk rakyat.

Kemudian sebanyak 87,7 persen menginginkan tokoh yang bisa menjawab tantangan bangsa.

Sementara, semakin hari tantangan bangsa menjadi semakin berat.

Dimana Indonesia kaya raya, tetapi sebagian besar masyarakat belum menikmati hasilnya melalui pendidikan gratis, kesehatan gratis, tunjangan hari tua, dan tunjangan lainnya.

Lalu, sebanyak 90,7 persen inginkan tokoh yang punya track record dalam membuat kebijakan dan program berdampak positif, pada kehidupan sosioekonomi masyarakat.

Di sini masyarakat tak ingin terkecoh seolah-olah peduli dengan rakyat kecil, tetapi tidak diwujudkan dalam sebuah kebijakan yang berpihak kepada rakyat.

Dalam survei ini dicoba simulasi pasangan nama tokoh laki-laki dan perempuan untuk menjadi capres-cawapres.

Responden diberikan pertanyaan pasangan mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini.

Maka hasilnya pasangan Airlangga Hartarto-Khofifah Indar Parawansa dipilih sebanyak 27,28 persen.

Kemudian Ganjar Pranowo-Susi Pudjiastuti 21,83 persen, Prabowo Subianto-Sri Mulyani 20,88 persen, dan Anies Baswedan-Puan Maharani 18,64 persen.

Sementara yang tidak memilih sebanyak 11,37 persen.

Sementara itu, untuk simulasi pasangan sipil-militer ,preferensi pilihan masyarakat ketika disodorkan nama-nama pasangan tokoh militer-sipil, yang kemudian ditanyakan jika pemilihan presiden digelar hari ini, pasangan mana yang akan dipilih.

Maka hasilnya Pasangan Airlangga Hartarto-Moeldoko dipilih sebanyak 27,28 persen, Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar 22,18 persen, Andika Perkasa-Ganjar Pranowo 21,21 persen, dan Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo 19,18 persen.

Sementara yang tidak memilih sebanyak 10,15 persen

Berlanjut dengan simulasi melakukan perubahan nama pasangan dengan komposisi tokoh sipil dan militer.

Dengan pertanyaan pasangan mana yang akan dipilih jika pemilihan presiden di gelar hari ini, maka hasilnya pasangan Airlangga Hartarto-Andika Perkasa dipilih sebanyak 31,08 persen.

Lalu, Prabowo Subianto-Erick Thohir 23,20 persen, Ganjar Pranowo-Budi Gunawan 21,91 persen, Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono 18,21 persen dan tidak memilih 5,60 persen

Sikapi hasil survei dari Panel Survei Indonesia (PSI), Fuadil Ulum, Peneliti Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia angkat bicara.

Ia mengatakan, survei PSI terhadap Airlangga Hartarto dipilih sebagai capres dengan elektabikitas tertinggi jika dipasangkan dengan Andika Perkasa maupun Khofifah Indar Parawansa sudah tepat.

Namun Partai Golkar harus terus meningkatkan mesin partai agar peluang Airlangga Hartarto menang sebagai capres di Pilpres 2024.

"Majunya Airlangga Hartarto sebagai capres di 2024 sudah tepat, tinggal bagaimana partai Golkar terus tingkatkan mesin partainya agar Ketum Golkar itu menang di Pilpres 2024," kata Fuadil kepada wartawan

Selain itu, adanya Ketua DPR RI, Puan Maharani dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto,Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan sosok Airlangga bisa menang jika KIB solid, untuk menangkan Airlangga sebagai capres di Pilpres 2024.

Hanya tinggal siapa sosok cawapres yang akan menemani Airlangga nanti.

"Kalau KIB solid peluang Airlangga sangat kuat ditambah siapa sosok cawapresnya nanti ujarnya.

Sementara itu kata dia, mendukung Polri dan Kejaksaan dalam menindak Ferdy Sambo dan membongkar kasus ini.

"Kalau mendukung transparansi di Polri dan Kejaksaan tentu Pak. Ini menyangkut semangat reformasi dan penegakan hukum kita."

"Lembaga negara kita harus berjalan dgn transparan dan akuntabel" paparnya.

(Wartakotalive.com/CC)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved