Ajang Hack-SUP Innovation Lab Dorong Pengurangan Sampah Plastik Sekali Pakai di Industri Mamin

Hack-SUP Innovation Lab menyambut 10 eco-innovator terpilih untuk diberikan hibah masing-masing hingga sebesar 5.000 dolar AS

Editor: Ahmad Sabran
HO
Industri makanan dan minuman yang jadi mitra Hack-SUP Innovation Lab 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Instellar Indonesia mengumumkan 20 eco-innovator untuk Hack-SUP Innovation Lab pada Juni lalu.

Program ini merupakan kerjasama antara Instellar Indonesia dan The Incubation Network, yang didanai oleh PREVENT Waste Alliance, sebuah inisiatif dari Pemerintah Federal Jerman dan ECCA Family Foundation.

Head of Program Instellar Indonesia  Ivy Londa dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (15/9/2022) mengatakan Hack-SUP Innovation Lab merupakan bagian dari The SUP Challenge yang berfokus pada pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dalam industri makanan dan minuman (mamin) atau F&B di lima negara; India, Indonesia, Vietnam, Filipina, dan Thailand.

Ia mengatakan, pihaknya memahami bahwa transisi plastik hanya terjadi jika semua pemangku kepentingan berkolaborasi bersama.

"Itu sebabnya kami ingin membantu percontohan ini masuk ke pasar dan memvalidasi model bisnis, perilaku pelanggan, dan kolaborasi antara pemilik usaha F&B dan perusahaan rintisan solusi SUP kami,” ujarnya.

Baca juga: Said Fikriansyah Syok Disebut Sebagai Hacker Bjorka, Akun Instagram Sempat Menghilang

Sebanyak 20 eco-innovator berasal dari dua tipe dasar; tipe (A) yang memproduksi atau mendukung pengganti plastik (sekali pakai) melalui model penggunaan kembali dan isi ulang, dan tipe (B) yang memproduksi atau mendukung pengganti plastik (sekali pakai) melalui penggunaan alternatif non-plastik atau bahan berkelanjutan.

Para inovator lingkungan ini  telah bergabung dengan Pilot Lab dan Partnership Lab pada bulan Juli untuk mempelajari banyak topik menarik mulai dari pengukuran jejak karbon hingga menyusun cerita untuk produk berkelanjutan.

Baca juga: Baru Terungkap, PDIP Sempat Berniat Calonkan Tri Rismaharini Sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta

Mereka juga diundang untuk mengirimkan proposal proyek percontohan (pilot project) dengan mitra F&B (mamin) di seluruh Indonesia.

Hack-SUP Innovation Lab menyambut 10 eco-innovator terpilih untuk diberikan hibah masing-masing hingga sebesar 5.000 dolar AS untuk melakukan proyek percontohan dengan mitra F&B.

EcoplastID (Bandung), Go Purun (Banjarmasin), Rumah Jambe-e (Jambi), Plépah (Jakarta) yang memproduksi wadah makanan atau peralatan makan dan minum yang dapat dikomposkan.

Allas (Jakarta) dan Koinpack (Jakarta) yang menyediakan wadah makanan atau minuman yang dapat dikembalikan dan digunakan kembali.

Baca juga: Kuliner Jakarta, 10 Warung Pecel Lele/Ayam yang Enak dan Unik Wajib Dicoba

Biopac (Bekasi) dan Evoware (Jakarta) yang memproduksi wadah atau kemasan makanan yang dapat dikonsumsi. Juga, Izifill (Bandung) dan Econesia (Jakarta) menyediakan stasiun air isi ulang atau dispenser.

Pada bulan September, 10 eco-innovator secara resmi memulai pilot project dengan 20 F&B Partners dan berlokasi di 8 kota di Indonesia (Jakarta, Sidoarjo, Malang, Banyuwangi, Solo, Bekasi, Jambi, dan Bandung) dan 37 warung nasi di Jabodetabek ( Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi).

Hack-SUP Innovation Lab akan mengukur seberapa banyak plastik yang dapat dihindari dari solusi yang diterapkan oleh mitra F&B yang bekerja dengan masing-masing eco-innovator ini, kemudian menghitungnya di akhir bulan untuk data studi.

Wawasan yang diperoleh dari proyek percontohan akan berkontribusi pada studi seputar pemahaman dampak lingkungan dari alternatif kemasan plastik sekali pakai.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved