Pedagang Pertanyakan Pasar Blok A Fatmawati Tak Kunjung Direvitalisasi
Pasalnya dampak dari Pasar Blok A yang hingga kini belum dilakukan revitalisasi, para pedagang tak mempunyai lagi lahan untuk berjualan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) mempertanyakan Pasar Blok A, Jakarta Selatan yang tak kunjung kembali dibangun usai kebakaran pada tahun 2019 lalu.
Pasalnya dampak dari Pasar Blok A yang hingga kini belum dilakukan revitalisasi, para pedagang tak mempunyai lagi lahan untuk berjualan.
"Jujur kami dari Inkoppas, dan pedagang Pasar Blok A adalah salah satu anggota kami, dan ketua koppas adalah juga salah satu sekertaris umum kami di Inkoppas, kami merasa kecewa dengan PD Pasar Jaya yang terlalu lama menyelesaikan permasalahan pembangunan revitalisazi Pasar Blok A Fatmawati," kata Andrian Lame Muhar Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Inkoppas, dalam siaran tertulisnya, Sabtu (10/9/2022).
Baca juga: Inkoppas Sesalkan Adanya Beras Impor Ilegal yang Masukj Dengan Modus Beras Pecah
Baca juga: Kolaborasi dengan Kemenparekraf, Ini Realisasi INKOPPAS dalam Pelaksanaan Program Digitalisasi Pasar
Andrian menyebut bahwa pihaknya telah bersurat ke PD Pasar Jaya untuk mengadakan audiensi, untuk bertanya ada apakah permasalahan yang terjadi sebenarnya. Bahkan kini Dirutnya pun sudah digantikan.
"Yang tadinya mereka berdagang di Pasar Blok A, yang sekarang sudah tidak ada lagi bangunannya, dan para pedagang sudah terpencar- pencar posisinya. Mereka berharap atas kejadian yang lalu, dan ada keseriusan dari Pemerintah DKI untuk menyelesaikan revitalisasi Pasar mereka," jelasnya.
"Saya tidak perlu membahas kejadian yang lalu di Pasar Blok A, yang penting sekarang mencari jalan keluar, supaya cepat merealisasi pembangunan Pasar Blok A ini. Para pedagang ingin berdemo tapi kami dari Inkoppas melarang, mencoba dulu persuasif dengan PD pasar Jaya kenapa lama sekali," terangnya.
Inkoppas pun terus mendorong dan sudah ultimatum jika sampai minggu ini Dirut PD Pasar Jaya tidak mau beraudiensi maka pihaknya tidak bisa melarang para pedagang blok A untuk berdemo.
"Selama ini kami melarang- larang terus untuk para pedagang pasar berdemo, dengan alasan covid-19, nanti kasian juga pak Gubernur, " katanya.
Baca juga: Beradaptasi di Era Revolusi Industri 4.0, INKOPPAS Bertekad Jadi Apex Koperasi Indonesia
Himbauan Inkoppas ini bukan sekedar mengeluarkan ancaman, jika dalam 1 sampai 2 minggu ini jika tidak terjadi pertemuan kami dengan Dirut PD pasar Jaya tidak di akomodir, maka para pedagang Pasar Blok A dan para pedagang lain bisa turun kejalan untuk menginpirasikan keinginan mereka.
"Sebenarnya apa susahnya mengundang Inkoppas dan para pedagang Pasar di ajak diskusi ini loh permasalahan, kesulitannya," cetus andrian.
"Kami dari Inkoppas siap membantu jika ada permasalahan-permasalahan yang sangat sulit. Kami dari Inkoppas telah berkali-kali berbicara dengan PD Pasar Jaya, memberikan solusi-solusi, apa permasalahannya. Mencari developer yang besar bisa kita cari, jika anggaran, Inkoppas juga bisa membantu, tapi tolong jangan di gantung- gantung seperti ini," tegasnya.
Pihaknya mendorong terus agar PD Pasar Jaya untuk cepat melakukan pembangunan pasar.
Apalagi sebentar lagi Gubernur DKI akan memasuki masa pensiun maka akan terjadi lagi permasalahan yang baru, sehinggga terkatung- katung kembali.
"Kalau masalah perizinan orang PD Pasar Jaya hanya sebentar, tinggal kontek- kontek dengan pemerintah provinsi. Pertanyaannya apakah benar hanya masalah IMB ? Atau ada permasalahan lain," katanya.
Andrian mengimbau setidaknya Dirut turun ajak bicara para pedagang Pasar Blok A, agar mereka bisa ada sedikit ketenangan.
Selama ini para pedagang Pasar Blok A berteriak kenapa pasar tidak kunjung dibangun yang menjadi kekesalan para pedagang.
"Ini para pedagang kecil, meminta tolong kepada Induknya di Koppas dan Inkoppas. Ini sudah terlalu lama, Jika tempat jualan tidak ada maka pedagang juga sulit berjualan," jelasnya.
Andrian mengaku sudah berkali-kalo menyampaikan masalah tersebut ke DPRD DKI, Gubernur, hingga Pengawas PD Pasar Jaya.
Namun,m hingga kini belum terealisasi juga pembangunan di Pasar Blok A.
"Mesin eskavator saja tidak pernah ada di Pasar Blok A, apalagi bicara mau membangun Pasar Blok A dan pedagang juga tidak pernah diajak bicara. Jika sudah diajak bicara mungkin para pedagang Pasar akan sedikit tenang," katanya.
"Harapan saya yang penting ada tempat untuk para pedagang berjualan, dengan pembayaran atau kepemilikan model apapun terserah, yang penting ada tempat untuk pedagang perjualan," pungkasnya.