Kenaikan Harga BBM
Tolak Kenaikan BBM, Buruh dan Mahasiswa akan Demo Serempak, Polisi Amankan 600an SPBU
Organisasi Buruh KSPI dan ribuan mahasiswa akan melakukan demo besar-besaran pada Selasa (6/9/2022) untuk tolak kenaikan harga BBM
Menindaklanjuti hal tersebut, kata Abe PB PMII melakukan rapat internal pengurus besar.
Hasilnya, PB PMII akan melakukan aksi nasional depan Istana Negara,
Ia menegaskan, aksi ini disebut #SeptemberBergerak. PMII se Indonesia akan melakukan aksi besar-besaran sampai pemerintah mencabut kenaikan harga BBM.
"Kami akan menggelar aksi nasional, PMII se-Indonesia akan menggelar aksi selama bulan September dan akan berakhir sampai rakyat menang," pungkas Abdullah Syukri.
Penjagaan SPBU Diperketat
Diketahui harga BBM telah resmi mengalami kenaikan sejak Sabtu (3/9/2022) lalu.
Kepolisian juga telah mengantisipasi dan mencegah hal yang berpotensi mengganggu kamtibmas dengan mengetatkan penjagaan di sejumlah SPBU di kawasan Jabodetabek.
”Sesuai dengan perintah pak Kapolda, akan ada personel untuk memantau ya. Jadi PMJ pastikan situasi kondusif, tak ada penimbunan, dan sebagainya,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan saat dihubungi, Minggu (4/9).
Selain itu, Zulpan menyebut personel akan menjaga 600 lebih SPBU.
Hal itu bertujuan untuk mencegah praktik penimbunan dan gangguan keamanan pascakenaikan harga BBM diumumkan.

”Ada 613 SPBU yang ada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kita pastikan semua aman,” katanya.
Pemerintah memutuskan menaikan harga BBM bersubsidi yakni Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.
Sementara untuk jenis JBT (Solar) dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Pemerintah mengalihkan subsidi BBM untuk tambahan anggaran bantuan sosial sebesar Rp 24,17 triliun.
Terkait itu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo menegaskan, pengalihan subsidi BBM memprioritaskan kelompok ekonomi rentan, yakni kelompok masyarakat miskin dan hampir miskin.