Rapat Kerja DPR

Isu Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Tidak Harmonis, Effendi Simbolon Marah: Mau Jadi Capres?

Effendi Simbolon mempertanyakan isu hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang disebut kurang harmonis

Akun YouTube TV Parlemen
Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon mempertanyakan isu tidak harmonisnya hubungan Jenderal TNI Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam rapat kerja DPR. Ia mempertanyakan apakah itu ego atau cara mereka cari panggung karena ingin maju menjadi Capres atau Cawapres di Pilpres 2024 mendatang. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon mempertanyakan isu hubungan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman yang disebut kurang harmonis dan saling tidak mendukung.

Ia meminta Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman menjelaskan perihal isu ini, yang dianggapnya sangat penting demi menyelamatkan TNI. Hal itu dikatakan Effendi dalam rapat kerja Komisi I DPR RI dengan Menhan RI, Panglima TNI, KSAD, KSAL dan KSAU di DPR, Senin (5/9/2022).

Menurut Effendi kabar hubungan yang tidak harmonis antara Jenderal Andika Perkasa dan Jenderal Dudung Abdurachman membuat semua fraksi di DPR RI prihatin dan meminta keduanya menyiapkan waktu untuk memberikan penjelasan.

"Ada apa sih ini? Jangan ada dusta diantara kita. Kenapa kalian yang ego ego begitu, ini ada 450 ribu tentara. Bapak saya juga tentara. Kalian sudah menikmati amanah, kok gak bisa menjaga TNI? Kalian mau manggung jadi Capres? Cawapres?," kata Effendi dengan nada agak tinggi yang disiarkan di akun YouTube TV Parlemen, Senin.

"Saya usul mendingan ini semua ini dihentikan dulu. Jangan menganggap isu ini isu sederhana. Kita tidak ingin menyalahkan siapa-siapa, saya ingin mendapatkan penjelasan dari bapak yang dapat amanah, dapat kepercayaan dari Presiden dan dari kami. Seperti apa apa yang terjadi di tubuh TNI," kata Effendi.

Menurutnya hubungan ketidakharmonisan antara Panglima TNI dan KSAD kerap terjadi di setiap kepemimpinan. "Ini selalu terjadi dari zaman Pak Moeldoko, ke Pak Gatot, ke Pak Hadi selalu begini. Begini Juga ke Pak Andika dan ke Pak Dudung. Sampai kapan Pak ini terjadi terus?," tanya Effendi.

Baca juga: Bara API Banten Deklarasikan Jenderal TNI Andika Perkasa Sebagai Calon Presiden Dalam Pilpres 2024

Ia mempertanyakan kenapa terjadi pembangkangan di tubuh TNI yang membuat semua tidak harmonis.

"Kenapa terjadi pembangkangan-pembangkangan di tubuh TNI. Saya tidak ingin berpihak ke siapa-siapa. Saya ingin penjelasan dari saudara Jenderal TNI Andika dan penjelasan dari Jenderal TNI Dudung Abdurrahman. Ada apa, apa yang terjadi sampai disharmoni begini? Ketidakpatuhan, sampai urusan anak KSAD gagal masuk Akmil pun menjadi isu," bebernya, 

Effendi mengatakan seluruh pihak harus mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk berkaitan dengan seleksi Akmil.

"Kita harus tegas Pak. Saya lebih tua dari bapak-bapak semua, saya berhak bicara di sini. Jangan seperti ini kalau ketentuan mengatakan tidak, ya tidak," ujarnya.

Effendi juga menyoroti adanya pembakaran daripada mayat mayat di Papua.

Baca juga: Ungkit Isu Anak KSAD Tak Lulus Akmil, Effendi Simbolon: Memangnya Harus Masuk?

"Yang menjadi tersangka Brigjen I yang sampai sekarang tidak bisa di proses hukum oleh institusi TNI sendiri. Ada apa pembangkangan ini?," katanya.

Seperti diketahui Rapat Komisi I DPR RI dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan agenda membahas rencana kerja dan anggaran sempat diwarnai interupsi.

Rapat dimulai dengan interupsi dari para anggota Komisi I DPR.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Berita Populer
      1.
      2.
    Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved