Kenaikan Harga BBM
Bos Grab tak Mau Buru-buru, Tunggu Arahan Pemerintah Soal Tarif Baru
Presiden Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata menunggu arah pemerintah soal tarif ojol atau driver online, meski haga BBM sudah naik.
Langkah tersebut diperlukan demi menjaga daya beli masyarakat atau konsumsi rumah tangga. Omzet pelaku usaha juga tidak turun secara drastis, sehingga tidak menurunkan produktivitas pelaku usaha.
"Kita apresiasi, Pemerintah sudah menyiapkan dana bansos tambahan sebesar Rp 24,17 triliun yang akan disalurkan kepada 20,65 juta kelompok keluarga penerima manfaat dalam bentuk tunai sebesar Rp150.000 dan diberikan selama empat kali," ujarnya.
Pihaknya juga mendukung penyediaan subsidi upah sebesar Rp 600.000 per-bulan kepada pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5juta/bulan yang menyasar ke 16 juta pekerja.
"Ini merupakan bentuk antisipasi Pemerintah yang sangat kita hargai, sehingga dampak kenaikan BBM dapat menahan laju inflasi dan konsumsi rumah tangga tetap bergairah," kata dia.
Ditambahkan, Pemerintah Daerah juga akan mengalokasikan 2 persen dari dana transfer umum atau Dana Alokasi Umum dan Dana Bagi Hasil dalam bentuk subsidi transportasi.
"Pelaku usaha berharap agar berbagai bansos dan subsidi yang akan didistribusikan Pemerintah tepat waktu dan tepat sasaran. Jangan sampai ada lagi warga yang menerima yang bukan haknya, untuk itu diperlukan data yang akurat dan pengawasan yang tepat," ujarnya.