Kenaikan BBM

Pengguna Pertalite di SPBU Sawah Besar Jakpus Sebut Keputusan Kenaikan BBM Tidak Tepat

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan pemerintah tetap menaikan harga BBM meski harga minyak dunia sedikit alami penurunan.

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Alfian Firmansyah
Salah satu pengguna bahan bakar Pertalite bernama Ferin (51). 

WARTAKOTALIVE.COM, SAWAH BESAR - Presiden Joko Widodo mengumumkan  kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) mulai dari Pertalite, Solar, dan Pertamax.

Harga terbaru BBM bersubsidi dan non subsidi itu mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB. 

Seiring kenaikan harga BBM, terjadi penumpukan di salah satu SPBU di Kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9/2022), sekitar pukul 15.30 WIB.

Salah seorang pengguna bahan bakar Pertalite bernama Ferin (51) ungkapkan bahwa dirinya mengetahui kenaikan harga BBM tersebut. 

Diketahui, harga bahan bakar Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter.

Baca juga: Harga BBM Naik, Pengendara Mobil di Cikokol Ngamuk karena Tak Dilayani Petugas SPBU

Baca juga: Harga BBM Naik, YLKI: Jangan Aji Mumpung Naikkan Harga Komoditas Pangan dan Lainnya

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Harga Minyak Dunia yang Turun Tak Sesuai dengan Keekonomian Harga BBM di Indonesia

Ferin sengat menyayangkan kebijakan pemerintah dengan kenaikan BBM, karena dampaknya pasti ini akan lebih luas. 

"Kalau BBM naik pasti semuanya akan ikut naik. Sembako juga akan naik juga. Semuanya juga akan ikut naik," ujar Ferin saat ditemui sedang mengisi bahan bakar Pertalite di SPBU Kawasan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Sabtu (3/9/2022).

Ferin juga menegaskan, bahwa keputusan pemerintah terhadap bahan bakar yang naik tidak tepat. 

"Kalau mau naik, ya harus diimbangi dengan sisi perekonomiannya juga, apalagi dari segi perekonomian saat ini sedang naik turun," tutur Ferin.

BERITA VIDEO: Harga BBM Naik Jadi Upaya Terakhir Presiden Jokowi Karena Gejolak Harga Minyak Dunia

Harga Minyak Dunia Turun

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan pemerintah tetap menaikan harga BBM meski harga minyak dunia sedikit alami penurunan.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa saat ini anggaran subsidi BBM di Indonesia telah alami tiga kali kenaikan.

Kenaikan anggaran subsidi, didorong dari kenaikan harga minyak dunia yang terdampak dengan kondisi global yang tidak menentu.

Puncaknya, di tahun ini pemerintah menggelontorkan Rp 502,4 triliun untuk subsidi BBM, gas, dan listrik.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved