Kecelakaan Lalu Lintas
Kecelakaan Maut di Bekasi yang Tewaskan 10 Orang Diduga Terjadi Akibat Rem Blong
Kabid Humas Pold Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan, mengatakan kecelakaan maut di Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi diduga terjadi akibat rem blong.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan menegaskan kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung, Kota Baru, Kota Bekasi, diduga akibat rem blong.
Hal tersebut berdasarkan dari hasil penyelidikan yang dilakukan.
"Jadi penyebab yang benar itu saya sudah koordinasi dengan Dirlantas dan penyidik laka itu akibat rem blong," ujar Zulpan, Kamis (1/9/2022).
Zulpan membantah bahwa kecelakaan maut tersebut akibat human error.
"Jadi ini harus dipertegas, jadi penyebab laka lantas itu rem blong," kata dia.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Bekasi, Ahmad Riza Patria: Tugas Kita Bersama Jaga Keselamatan Warga
Sopir truk trailer itu, tuturnya, diduga lalai hingga mengakibatkan terjadinya kecelakaan maut tersebut. Sang sopir bahkan dapat dipidana karena kelalaiannya.
"Rem blong itu kelalaiannya mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain. Itu ada pasalnya, bisa dipidana," ujar Zulpan.
Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kota Baru, Kota Bekasi, Rabu (31/8/2022) siang, menyebabkan 10 orang dikabarkan meninggal dunia.
Berdasarkan data yang diperoleh, tujuh korban meninggal dunia merupakan anak sekolah dasar, dan tiga orang dewasa.
Baca juga: Empat Korban Selamat Kecelakaan Maut Dipindahkan ke Ruang Rawat Inap RSUD Bekasi
Hal tersebut disampaikan oleh Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman saat memantau lokasi kejadian.
"Anak sekolah yang meninggal ada tujuh orang, orang dewasa ada tiga orang. Mereka sidah benar menunggu bus di halte," ujar Kombes Latif Usman, Rabu (31/8/2022).
Hingga saat ini, dugaan sementara peristiwa kecelakaan maut tersebut akibat truk kontainer dengan nomor polisi N 8051 EA yang melaju ke arah Harapan Indah itu oleng, dan tidak bisa dikendalikan kemudinya.
"Untuk sementara yang kami lihat adalah letak persneling ada di gigi tiga. Kami duga kecepatannya masih di atas 60 kilometer per jam. Ini masih kami duga," ujar Kombes Latif Usman. (m36)