Berita Jakarta

Gedung PPP Kerap Didemo, Ini Alasan FKPP Minta agar Suharso Monoarfa Segera Mundur dari Ketua Umum

Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) menyerukan agar Suharso Monoarfa mundur dari Ketua Umum PPP.

Editor: PanjiBaskhara
wartakotalive.com, Leonardus Wical Zelena Arga
Alasan Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) menyerukan agar Suharso Monoarfa mundur dari Ketua Umum PPP. Foto: Suharso Monoarfa 

Surat juga ditandatangai putra almarhum KH Maimoen Zubair yaitu KH Abdullah Ubab Maimoen Zubair dan juga KH Ahmad Haris Shodaqoh, KH Muhyidin Ishaq, KH Fadlolan Musyaffa'.     

Para ketua majelis itu menyebutkan bahwa suharso mengabaikan surat pertama dengan tidak memberikan jawaban baik secara lisan maupun tertulis.

Padahal keadaan PPP semakin memburuk di tengah masyarakat. Maka pengunduran Suharso diyakini akan meredakan gejolak di kalangan masyarakat, terutama para habaib, kyai, danti, dan para pendukung PPP.

"Selanjutnya mekanisme akan diatur sesuai peraturan organisasi yang ada pada AD/ART Partai Persatuan Pembangunan (PPP)," lanjut surat tersebut.

Pembelaan Suharso

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menilai desakan mundur dari tiga ketua majelis kepada dirinya karena pidato 'amplop kiai,' hanya kesalahpahaman.

Ia membantah desakan tersebut menandakan partainya kembali retak.

“Oh enggak, enggak saya kira. Ini kan saya cuma menerimanya sebagai sebuah kesalahpahaman saja,” kata Suharso di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Suharso mengatakan, pidatonya mengenai amplop kiai tersebut dipotong dan dibiaskan, sehingga salah dipahami. Menurutnya, PPP dirugikan akibat pembiasan pidato tersebut.

“Saya sedang melihat saja, karena itu merugikan elektoral PPP, dibawa ke semakin tidak benar. Saya kira perlu ada kejelasan,” tuturnya.

Meski demikian, Suharso mengaku telah meluruskan pidatonya tersebut di internal PPP.

Ia tidak akan membawa kasus pembiasan pidatonya tersebut ke jalur hukum.

“Belum sampai sana. Enggak, ini kan kader-kader kita sendiri,” ucapnya.

Sebelumnya, dalam kegiatan pembekalan antikorupsi kepada para pengurus PPP, Suharso Monoarfa menceritakan pengalaman pribadinya saat berkunjung ke pondok pesantren besar, guna meminta doa dari beberapa kiai yang menurutnya juga kiai besar.

"Waktu saya Plt. Ini demi Allah dan Rasul-Nya terjadi. Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja"

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved