Persija Jakarta
Liga 1 2022/2023: Demi Hindari Cedera, Orangtua Melarang Bek Persija Muhammad Ferarri Bermain Futsal
Hingga pekan ketujuh Liga 1 2022/2023, Muhammad Ferarri selalu mendapat kepercayaan bermain dari tim pelatih Persija Jakarta.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Bek tengah Persija Jakarta, Muhammad Ferarri, tampil cukup gemilang di kompetisi Liga 1 2022/2023.
Dari tujuh laga yang sudah dimainkan tim Oranye di musim ini, Ferarri selalu mendapat kepercayaan bermain dari tim pelatih.
Bahkan, bek yang masih berusia 19 tahun itu tampil sebagai starter dari enam penampilan Persija di Liga 1 2022/2023.
Enam laga yang dilakoni Ferarri sebagai starter di antaranya, saat bertemu Bali United, PSM Makassar, Persikabo 1973, RANS Nusantara FC, Persita Tangerang, dan Arema FC.
Menggalang lini pertahanan bersama Ondrej Kudela serta Maman Abdurahman atau Hansamu Yama yang jauh lebih senior, Ferarri tidak terlihat canggung.
Jika diperhatikan secara seksama, Ferarri kerap memberikan semangat kepada para seniornya tersebut di dalam lapangan.
Baca juga: Bek Muda Persija Jakarta Muhammad Ferarri Ceritakan Kisah Unik Ditunjuk Jadi Kapten Timnas U-19
Baca juga: Muhammad Ferarri Siap Mengikuti Pemusatan Latihan Timnas Indonesia U-19 yang Digelar Bulan Mei-Juni
Baca juga: Dua Pemain Muda Persija Jakarta, Cahya Supriadi dan Muhammad Ferarri Antusias Jalani TC Timnas U-23
Bukti ketangguhannya adalah membawa Persija nirbobol dalam tiga pertandingan berturut-turut.
Selain sebagai bek tengah, Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll sempat menugaskan Ferarri sebagai bek sayap.
Itu jadi bukti kepercayaan Thomas Doll dengan kemampuan individual Ferarri.
Di balik kinerja apiknya, pemain yang lahir di Jakarta, 21 Juni tahun 2003 itu ternyata memang memiliki latar belakang olahragawan.
Lahir dari kedua orang tua yang sempat menjadi pevoli profesional, membuat Ferarri kecil sangat menyukai olahraga sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak.
Sepak bola menjadi olahraga kesukaannya karena tepat di belakang rumahnya terdapat lapangan yang membuatnya rutin bermain sepak bola setiap sore.
Kecintaanya pada sepak bola membuat Ferarri mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) JFA pada umur 13 tahun.
BERITA VIDEO: Para Pemain Persija Berlatih Siapkan Diri Lawan Bhayangkara FC
Selain keinginan dari diri sendiri, dukungan orangtua serta lingkungan pertemanan membuatnya makin mantap menggeluti si kulit bundar.
Kehidupan sekolah Ferarri pun tidak pernah jauh dari sepak bola.
Ferarri yang mengidolakan Chelsea era Roberto Di Matteo itu selalu memilih sekolah yang bisa memenuhi hobinya untuk bermain sepak bola.
"Bisa dibilang, saya anak rumahan karena bersekolah selalu dekat dengan rumah. Selain itu, saat SMP dan SMA sudah fokus memilih sekolah yang ekstrakulikuler sepak bolanya bagus. SD saya di SDN 06, selanjutnya di SMP 264, kemudian saat SMA, di mana saya sudah bergabung dengan PS Tira Persikabo (U-16), di SMA 97. Karena sekolah dekat dengan rumah, jadi olahraga dan waktu istirahat saya bisa diatur dengan baik,” kata Ferarri dikutip dari persija.id.
Di masa-masa bersekolah dan bermain sepak bola itulah Ferarri banyak menuai prestasi.
Ia berhasil menjuarai Liga Kompas Gramedia (LKG) dan Liga Topskor pada 2017.
Dirinya pun berhasil menjadi runner-up saat JFA mengikuti kompetisi JSSL di Singapura pada 2018.
Perhatian Ekstra
Di balik prestasi yang diraihnya, pemain yang akrab dipanggil Feri itu mendapat perhatian ekstra dari kedua orangtuanya.
Ferarri tidak bisa seenaknya bermain sepak bola di luar agenda tim.
Bahkan, ia pun dilarang bermain futsal.
“Sampai sekarang orangtua tidak membolehkan saya bermain fun football dan futsal bersama teman-teman. Saya paham, mungkin karena orangtua khawatir kalau saya mengalami cedera,” kata Ferarri.
Ferarri menceritakan saat masih duduk di bangku SMP, dia memohon kepada orangtua agar bisa membela tim futsal sekolahnya.
"Saat itu, saya minta ke orangtua untuk diizinkan ikut turnamen futsal antarSMP. Saat itu saya sangat ingin buat kenangan bersama teman SMP. Untung saja, Mama mengizinkan saya ikut dan Alhamdulillah, SMP saya juara,” ucap pemain yang mengidolakan Sergio Ramos itu.