Polisi Tembak Polisi

Kapolri Sebut Motif Pembunuhan Brigadir J Berdasar Pengakuan Ferdy Sambo Karena Pelecehan

Ahmad Sahroni mengatakan secara non formal pihaknya sudah menanyakan ke Kapolri soal motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo

Akun YouTube Kompas TV
Wakil Ketua Komisi II DPR RI Ahmad Sahroni. Ia menyatakan secara non formal Kapolri menyatakan bahwa motif pembunuhan Brigadir J atau Yosua Hutabarat adalah adanya pelecehan berdasarkan pengakuan tersangka Ferdy Sambo di dalam BAP 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengatakan secara non formal atau tidak resmi, pihaknya sudah menanyakan ke Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait motif kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

"Terkait motif, begini ya, kita juga secara non formil sudah bertanya kepada Pak Kapolri. Atas pengakuan yang bersangkutan bahwa disitu terjadi pelecehan, pengakuan ya, pengakuan di BAP. Tapi kita nanti kita lihat dan kawal prosesnya sampai sudah sampai dimana," kata Sahroni sebelum melakukan rapat dengar pendapat dengan Kapolri di gedung DPR, seperti yang ditayangkan Kompas TV, Rabu (24/8/2022).

"Apa yang menjadi motif utama dalam perkara yang luar biasa ini, maka nanti kita tanya. Puncak dari pertanyaan yang mungkin masyarakat ingin tahu motif sebenarnya apa," kata Sahroni.

Sehingga katanya agar tidak ada lagi spekulasi berkepanjangan di masyarakat.

"Karena menurut saya, Indonesia kaya gak ada urusan yang lain saja. Makanya nanti kita tanya," kata Sahroni.

Menurut Sahroni kasus Ferdy Sambo dalam sebulan belakangan ini menjadi perhatian publik yang luas.

Baca juga: Kuwat Maruf Fitnah Brigadir J Lecehkan Putri Candrawathi, Bikin Ferdy Sambo Rencanakan Pembunuhan

"Hari ini kepada Kapolri, kita akan bertanya langsung. Apa yang terjadi dalam perkara yang sudah membuat Ferdy Sambo menjadi tersangka bersama istrinya," kata dia.

Selain itu menurut Sahroni, pihaknya juga akan menanyakan terkait beredarnya diagram konsorsium 303 atau kerajaan Judi, dimana ada dua diagram yang saling tuding dan menyerang.

"Soal konsorsium 303 dengan dua diagram yakni geng sebelah dengan geng sebelah juga akan ditanyakan ke Kapolri, nanti secara formil," katanya.

Sebelumnya eks kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengatakan motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dirancang Irjen Ferdy Sambo adalah akibat dari fitnah Kuwat Maruf, sopir sekaligus asisten rumah tangga Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo, atas Brigadir J.

Kuwat Maruf disebut memfitnah Brigadir J telah melecehkan Putri Candrawathi.

Fitnahan itu diungkapkan Kuwat Maruf kepada Ferdy Sambo hingga membuatnya murka. Karena terhasut pernyataan Kuwat serta merasa harkat dan martabat keluarganya dilukai, Ferdy Sambo lalu merancang dan merencanakan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Baca juga: Motif Pembunuhan Brigadir J Terkuak, Difitnah Kuwat Maruf Sebabkan Ferdy Sambo Murka

Hingga akhirnya Brigadir J dieksekusi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan, 8 Juli 2022 lalu. Brigadir J ditembak oleh Bharada E atas perintah Ferdy Sambo. Ekseksusi Brigadir J dilakukan di depan Kuwat Maruf dan Brigadir RR, ajudan Ferdy Sambo lainnya.

Belakangan diketahui Ferdy Sambo turut menembak kepala Brigadir J yang sudah bersimbah darah.

"Jadi motif sebenarnya adalah karena si Kuwat Maruf atau KM INI. Kuwat ini orang sipil tapi ingin berkuasa di polisi (ajudan Ferday Sambo). Kuwat ini kan selalu berantem sama si Yosua atau Brigadir J, karena Kuawat ingin dianggap oleh Sambo, sebagai orang pertama penjaga Sambo," kata Deolipa di acara Catatan Demokrasi TV One, Selasa (23/8/2022) malam.

Sehingga kata Deolipa timbulah propaganda-propaganda si Kuwat. 

"Propaganda si Kuwat ini, dia bikin cerita tentang si Yosua ini yang jelek-jelek. Dia bikin propaganda terkait bu Putri dan bilang ke Sambo," ujar Deolipa.

Diantaranya adalah Brigadir J disebut Kuwat sudah berupaya 2 kali melecehkan Putri Candrawati, istri Ferdy Sambo.

Baca juga: Tanggapi Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Kamaruddin: Kok Beda Dengan Keterangan Tersangka?

"Kuwat karena gengsinya, karena merasa paling kuat, namanya juga Kuwat, kalau dibawah Yosua kan gak mau dia. Sebab Kuwat orang lama ikut Sambo. Jadi dia bilang ke Sambo, bos Yosua tuh begini-begini begini. Ini yang namanya fitnah. Jadi sumber persoalan utama adalah fitnahnya Kuwat yang disampaikan kepada Sambo," papar Deolipa.

Apa yang dikatakan Kuwat ke Ferdy Sambo, kata Deolipa membuat Sambo marah besar.

"Namanya Sambo kadang kadang psikopat, panik dia, merasa cemburu banget. Timbulah niat busuknya karena kepalanya sudah tidak bisa berpikir normal, karena omongan si Kuwat," kata Deolipa.

Menurut Deolipa, Kuwat Maruf memang sudah lama iri dengan polisi, para ajudan Ferdy Sambo, terutama Brigadir J.

"Kuwat ini kan karena iri sama Yosua, Eliezer sama ajudan polisi lain. Akhirnya ia rancang suatu cerita di otaknya, yakni cerita jahat dan itu fitnah. Makanya sumber dari persoalan ini adalah fitnah," kata Deolipa.

Ia mengatakan semua kesimpulan itu berdasar dari kesaksian Bharada E dan cerita yang didapatnya dari penyidik serta lainnya.

"Sehingga dapat satu sudut pandang. Oh ternyata, ada posisi dimana Kuwat ini orang sipil, lalu ajudan lainnya polisi semua. Kuwat ini tersinggung kalau gak jadi bosnya mereka. Juga tersinggung kalau Sambo lebih dengerin omongan ajudannya yang polisi-polisi ini, daripada dia," ujar Deolipa.

"Kuwat maunya nomor satu, tapi dia sipil. Apalagi dia bawaan orang lama, jadi dia gak mau kalah. Akhirnya dia bikin propaganda dan fitnah serta ceritalah ke Sambo," kata Deolipa.

Baca juga: Diiringi Lagu Batak Anakku Na Burju, Samuel Hutabarat Menangis Saat Menerima Ijazah Brigadir J

Kuwat mengarang cerita Brigadir J telah melakukan perbuatan tak terpuji pada istri Sambo, Putri Candrawathi

Padahal hubungan Putri Candrawathi dan Brigadir J sudah seperti ibu dan anak. Hal itu pula kata Deolipa yang membuat Kuwat tidak senang.

"Meski sipil, Kuwat mau jadi orang kepercayaan nomor satu dibanding ajudan lain yang polisi," ujar Deolipa.

Upaya Kuwat itu berhasil membuat Ferdy Sambo marah hingga beberapa kali terdengar bertengkar dengan Putri Candrawathi.

Hingga akhirnya Ferdy Sambo mengotaki pembunuhan terhadap Brigadir J, sepulang dari Magelang.(bum)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved