Polisi Tembak Polisi
Brigadir Yosua Tak Dianiaya Versi Hasil Autopsi Ulang, Kamaruddin: Dokter Forensik Macam Dukun
Hal yang ia kritisi adalah soal tidak adanya penganiayaan selain luka tembak di tubuh almarhum.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kamaruddin Simanjuntak, kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, mengkritik hasil autopsi ulang jenazah korban.
Hal yang ia kritisi adalah soal tidak adanya penganiayaan selain luka tembak di tubuh almarhum.
Menurut Kamaruddin, hasil autopsi ulang ini bertentangan dengan pernyataan yang dilontarkan langsung oleh tersangka, yakni Bharada Richard Eliezer Pudih.ang Lumiu.
Baca juga: Anggap Kasus Sulit, Jaksa Bakal Dampingi Polri Gelar Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir Yosua
"Dia bilang tidak ada penganiayaan, kan kejahatan itu, tersangka sendiri mengakui 'kami lakukan kok penganiayaan."
"Ini antara dokter dan tersangka ini beda. Tersangka ini mengatakan kami jambak-jambak rambutnya diseret dari luar," ungkap Kamaruddin dalam diskusi 'Selamatkan NKRI dari Mafia di Tubuh Polri', di Jakarta, Rabu (24/8/2022).
Kamaruddin mengatakan, penjambakan atau menyeret seseorang merupakan tindakan penganiayaan. Namun, dokter forensik mengatakan sebaliknya.
Baca juga: 35 Polisi Terbukti Langgar Kode Etik di Kasus Brigadir Yosua, 18 di Antaranya Ditahan di Patsus
Padahal jika dilihat dari foto-foto jenazah Brigadir Yosua, kata dia, jelas terlihat luka yang diakibatkan oleh tindakan penganiayaan.
"Tapi dokter forensik ini macam dukun dia, tak ada penganiayaan."
"Hasil foto-foto saja mengatakan ada penganiayaan," paparnya.
Bentuk Luka Tak Asli Lagi karena Pembusukan dan Formalin
Tim Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI) mengalami kendala saat proses autopsi ulang jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
"Pada saat kita lakukan autopsi kedua ini, bentuk lukanya itu sudah tidak asli lagi, tidak sama seperti aslinya," kata Ketua Umum PDFI Ade Firmansyah di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (22/8/2022).
Ade mengungkapkan, kondisi jenazah mulai membusuk, sehingga membuat bentuk luka di tubuh Brigadir Yosua berubah.
Baca juga: Cacar Monyet Menular Lewat Kontak Fisik Setelah Ruam Muncul, Tak Segampang Covid-19
"Adanya pembusukan, ataupun pemberian formalin pengawetan jenazah itu, tentunya akan membuat bentuk luka itu mengalami perubahan."
"Jadi kita tidak bisa tentukan lagi seperti semula pada jenazah yang fresh, namanya autopsi ulang ada keterbatasan," jelasnya.