Harga Pertalite

Waspada, Pekan Depan Harga Pertalite Naik, Pemerintah Terus Godok Simulasi Dampaknya

Waspada, pekan depan pemerintah akan mengumumkan sesuatu yang sangat penting, yakni kenaikan harga Pertalite. Inflasi bakal meroket.

Editor: Valentino Verry
Dok. Pertamina MOR III
Waspada pekan depan pemerintah akan mengumumkan harga baru BBM jenis Pertalite. Ada kabar akan naik menjadi Rp 10.000 per liter. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Waspada, itu kata yang tepat untuk mengantisipasi kenaikan harga BBM jenis Pertalite.

Sebab, di tengah gencarnya pemberitaan soal Ferdy Sambo, terselip satu kabar penting di medsos, yakni soal rencana kenaikan harga Pertalite.

Langsung saja, warganet merespons kabar itu. Mayoritas resah atas kabar kenaikkan harga itu, sebagian lagi berbesar hati sebagai dampak perang Rusia-Ukraina.

Running sebuah televisi nasional menyebutkan pengumuman kenaikan harga Pertalite akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), awal pekan depan.

Menurut Kompas.com, kenaikan Pertalite cukup besar yakni naik Rp 2.350 sehingga harga per liternya menjadi Rp 10.000.

Mengenai kabar itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, tak membantahnya.

Menurut Irto, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari pemerintah.

Baca juga: Warga Kota Tangsel Resah, Aktivitas Terganggu Akibat Kelangkaan Pertalite

“Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator,” ungkapnya, Jumat (19/8/2022).

Meski demikian, pihaknya menegaskan, untuk saat ini harga Pertalite masih tetap sebesar Rp 7.650.

“Hingga saat ini harga Pertalite masih tetap Rp 7.650 sebagaimana ditentukan pemerintah,” ungkapnya.

Sinyal kenaikan harga BBM pernah dilontarkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan seputar Pertalite.
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan penjelasan seputar Pertalite. (Tribunnews/Naufal Lanten)

Menurut Erick, saat ini belum ada penugasan kepada Pertamina untuk menaikkan harga Pertalite.

Ia menyebutkan, pemerintah masih membahas pengurangan subsidi yang berkaitan dengan kenaikan harga Pertalite.

"Rencananya pengurangan subsidi, itu masih dibahas, belum ada putusannya. Jadi kan dari Kemenko, Menteri ESDM, dan Menkeu," ujar Erick Thohir, dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/8/2022).

Ia juga mengatakan, pada dasarnya pembahasan kenaikan harga Pertalite tak melibatkan Kementerian BUMN.

Namun, jika sudah terdapat keputusan, Pertamina sebagai BUMN yang ditugaskan sebagai penyalur akan diberi penugasan untuk mengimplementasikan kenaikan harga.

"Black and white bagaimananya kan belum jelas. Kita kan hanya mendapatkan penugasan," katanya.

"Jadi sampai hari ini saya sebagai menteri BUMN belum mendapatkan keputusan seperti itu, saya tunggu saja," imbuhnya.

Jelang kenaikan harga Pertalite, banyak SPBU yang mengalami kekosongan.
Jelang kenaikan harga Pertalite, banyak SPBU yang mengalami kekosongan. (Warta Kota/Rafsanjani Simanjorang)

Adapun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, rencana kenaikan harga Pertalite masih dalam pembahasan di internal pemerintah. "Lagi dibahas (kenaikan harga Pertalite), masih dikoordinasikan di Pak Airlangga (Menko Perekonomian)," ujarnya.

Menurut Arifin, keputusan kenaikan harga Pertalite masih menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM.

Ia berharap revisi perpres bisa rampung bulan ini.

"Kita harus ubah Perpres dulu, mudah-mudahan (bulan ini selesai) karena harus sosialisasikan dulu," kata Arifin.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved