Istri Irjen Ferdy Sambo
Komisioner Komnas HAM Khoirul Anam Sebut Keterangan dari Putri Candrawathi Punya Arti Sangat Penting
Komnas HAM belum pernah bertemu dan meminta keterangan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, paska kematian Brigadir J.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, SEMANGGI - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum pernah bertemu dan meminta keterangan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC), paska kematian Brigadir J.
Putri menghilang seperti ditelan bumi.
Dia muncul untuk kali pertama saat gagal menjenguk Irjen Ferdy Sambo di Mako Brimob, Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Komisioner Komnas HAM, Khoirul Anam mengatakan bahwa keterangan Putri sangat penting untuk memastikan kematian Brigadir J.
Sebab, saat peristiwa itu terjadi, dikabarkan Putri berada di dalam ruangan yang sama dan menyaksikan Brigadir J ditembak.
Baca juga: Selain Datangi Rumah Ferdy Sambo, Komnas HAM Juga Minta Keterangan Bharada E di Bareskrim Polri
Baca juga: Tiba di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo, Komnas HAM Periksa Lokasi Penembakan Brigadir J
Baca juga: Komnas HAM Menuju Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo dan Bareskrim Polri, Ini Agendanya
"Proses untuk bu PC, kami sedang berproses untuk menanyakan kapan bisanya dan sebagainya. Itu yang sedang berjalan ya," kata Anam di Kompleks Polri Duren Tiga Senin (15/8/2022).
Menurut Anam, Komnas HAM perlu bertemua Putri Candrawathi untuk memastikan beberapa keterangan yang diterima.
Sebab, beberapa keterangan dari para ajudan dan Irjen Ferdy Sambo ada yang berbeda, sehingga kunci penentunya adalah Putri.
"Sebagai satu proses besar, TKP ini target terakhir. Tetapi, dalam proses perjalanan misalnya terkait bu PC itu kan masih berproses di kami. Itu juga penting, karena ada beberapa bahan yang kami harus pastikan terkait bu PC ini," ujar Anam.
Sebelunnya, Komnas HAM mengapresiasi tim Bareskrim Polri karena sudah memberikan akses untuk melihat lokasi penembakan Brigadir Yosua Hutabarat.
BERITA VIDEO: Komnas HAM Cek Posisi Brigadir J Usai Dibunuh dan Lihat Lubang Bekas Tembakan di Tembok
Tim Komnas HAM yang diawaki oleh Komisoner Beka Ulung Hapsara dan Khoirul Anam datang ke Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Senin (15/8/2022) sore.
Anam mengaku, tim Komnas HAM dibagi menjadi dua untuk datang ke Kompleks Duren Tiga dan bertemu Bharada E di Bareskrim Polri.
"Proses peristiwanya semakin terang benderang, ada tim lain yang sekarang di Bareskrim sedang meminta keterangan Bharada E," ucapnya.
Ia pun menilai aparat kepolisian sudah sangat terbuka karena memberi kesempatan Komnas HAM untuk meminta keterangan Bharada E.
Setelah ini, Komnas HAM akan menyusun temuan-temuan terkait obstruction of justice seperti konstruksi peristiwanya dan sebagainya.
"Minggu ini kami menyiapkan draft yang nantinya akan kami diskusikan secara mendalam di internal tim dan menyiapkan juga sejumlah rekomendasi yang dibutuhkan segera," jelasnya.