Polisi Tembak Polisi
Ahli Digital Sulit Temukan Bukti, Ada Bagian Penting dari Rekaman CCTV Hilang saat Brigadir J Didor
Ahli digital forensik, Abimanyu Wachjoewidajat, mengatakan rekaman CCTV pada kasus pembunuhan Brigadir J tak utuh, ini menyulitkan.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ahli Digital Forensik Abimanyu Wachjoewidajat mengatakan tak mudah untuk mengungkap kasus kematian Brigadir J secara utuh.
Sebab, rekaman CCTV yang berhasil diamankan pihak Polri, ternyata tak utuh.
Ada bagian-bagian penting yang hilang, dan membuat proses pengungkapan kasus polisi tembak polisi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo sulit dibuktikan.
Abimanyu sekilas mencatat ada beberapa hal yang bisa dipertanyakan.
Ia tidak menampik orang banyak cenderung memercayai tayangan CCTV kasus pembunuhan Brigadir J.
Kendati demikian sebagai orang yang bergerak di bidang digital forensik, ia justru melihat hal sebaliknya.
“Kok gitu sih,” ujarnya, Sabtu (13/8/2022) seperti dikutip dari Kompas.TV.
Menurut Abimanyu, saat melakukan digital forensik berbasis CCTV ada prinsip 4R yakni rentang, reka, rangkai, dan runut.
Rentang yang dimaksud adalah berkaitan dengan waktu, lalu merangkai dan merunut sebelum akhirnya peristiwanya terjadi.
Baca juga: LPSK Jelaskan Nasib Putri Candrawathi setelah Skenario Dilecehkan dan Ditodong Pistol Gagal Total
“Dengan mengetahui seperti itu bisa mendapatkan gambaran yang jelas dari konten,” ucapnya.
Ia melihat dari runutan CCTV belum seluruhnya menggambarkan peristiwa yang terjadi.
Ada sebagian rangkaian peristiwa yang hilang dan tidak muncul.
Misalnya kejadian di rumah Ferdy Sambo ada 13 menit yang tidak terekam CCTV.
Demikian pula dengan CCTV yang merekam ambulans di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati Jakarta.

Ia mempertanyakan rekaman yang memperlihatkan ambulans yang tidak sampai ke depan Inap Gawat Darurat (IGD).