Penembakan

Alami Tekanan Hebat, Lima Kali Bharada E Berbohong ke LPSK soal Tragedi Pembunuhan Brigadir J

Baru pada pada pertemuan ke enam, Bharada E kemudian menjelaskan keterangan yang berbeda dari lima pertemuan sebelumnya.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Brigadir J dan Bharada E. Bharada E diperintahkan Irjen Ferdy Sambo menembak Brigadir J. Diduga ini karena sebelumnya ada pertengkaran hebat antara Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi di Magelang, sebelum pembunuhan Brigadir J terjadi. 

Deolipame menyebut, keterangan berbeda yang sempat disampaikan Bharada E lantaran kondisinya tertekan.

"Tidak nyaman bukan karena tekanan dari penyidik, tidak. Tapi tidak nyaman karena tindakan dia yang memang sudah dia lakukan tapi dia harus mengatakan hal yang berbeda dari yang dia alami. Sehingga dia hatinya merasa resah dan tidak nyaman," lugas Deolipa.

Tidak ada pelecehan

Kuasa Hukum Bharada E, Muhammad Boerhanuddin mengatakan sebelum kliennya diperintahkan menembak Brigadir J, tidak ada pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan juga tidak ada pertengkaran sama sekali.

"Dugaan pelecehan itu tidak ada di TKP sama sekali, menurut Bharada E. Pengakuannya di TKP, Brigadir J belum tertembak. Yang pertama menembak adalah Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo. Lalu dari pengakuan Bharada E tidak ada penganiayaan sama sekali," katanya acara Hot Room Metro TV, Rabu (10/8/2022) malam.

Karenanya kata Boerhanuddin, Bharada E tidak tahu sama sekali motif Irjen Ferdy Sambo menyuruhnya menembak Brigadir J.

Namun kata Boerhanuddin, Bharada E mengetahui bahwa sejak di Magelang istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi (PC) sudah menangis-nangis.

"Bharada E tidak menyebut masalahnya, cuma katanya Ibu Putri nangis-nangis dari Magelang itu. Menangis-nangis di rumah di Magelang situ," kata Boerhanuddin.

Diduga katanya ada pertengkaran antara Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi di Magelang yang mengakibatkan Putri menangis.

Baca juga: Bharada E Ungkap Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Bertengkar Sebelum Pembunuhan Brigadir J

"Bharada E tidak sampaikan motif menangis ibu Putri karena apa. Bharada E tidak tahu kenapa sampai menangis," ujar Boerhanuddin.

Sebagai bawahan, katanya, Bharada E tidak kuasa menolak perintah Irjen Ferdy Sambo.

Dari keterangan Bharada E, kata Boerhanuddin, motif pembunuhan Brigadir J mengarah seperti pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan motif kasus ini sensitif dan mungkin hanya bisa di dengar orang dewasa.

Sementara itu, Menko Polhukam Mahfud MD menjelaskan maksud pernyataannya bahwa motif pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J oleh Irjen Ferdy  Sambo, adalah sensitif dan banyak beredar atau di dengar di masyarakat.

Menurut Mahfud, sejauh ini ada tiga spekulasi yang berkembang di tengah masyarakat terkait motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Bharada E: Dari Magelang Putri Candrawathi Menangis, Diduga Bertengkar dengan Suaminya Ferdy Sambo

Yakni pelecehan seksual, perselingkuhan segi empat dan perkosaan, yang mengakibatkan Brigadir J dihabisi Ferdy Sambo.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved