Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Kamaruddin: Semua Juga Tahu Siapa Otak Pembunuhan Brigadir J, Kendala ada Tarik Menarik Kepentingan

Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dari 'nyanyian' Bharada E yang merubah kesaksiannya, sudah sangat jelas siapa otak dan dalang pembunuhan Brigadir J

Tribunnews/Irwan Rismawan
Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dari 'nyanyian' Bharada E yang merubah kesaksiannya, sudah sangat jelas siapa otak dan dalang pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Saat ini kata Kamaruddin masalahnya ada tarik menarik kepentingan untuk mengungkap kasus ini sebenar-benarnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan dari 'nyanyian' Bharada E yang merubah kesaksiannya, sudah sangat jelas siapa otak dan dalang pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

"Pengacara Bharada E sudah bilang bahwa ia diperintah atasannya untuk menembak. Sudah jelaslah siapa atasannya yang dimaksud. Anak saya yang SMP saja tahu siapa yang dimaksud. Kalau orang yang makan sayur dan buah pasti tahu maksudnya," kata Kamaruddin.

Saat ini kata Kamaruddin masalahnya ada tarik menarik kepentingan untuk mengungkap kasus ini sebenar-benarnya.

"Ada kelompok di Polri yang ingin kasus ini dibuka apa adanya. Tapi ada kelompok yang ingin menutup. Lalu ada yang ingin agar kasus ini hanya mentersangkakan bawahan-bawahan saja. Jadi saat ini ada tarik menarik di Polri," kata Kamaruddin.

Bahkan kata dia Kapolri dan Kabareskrim sudah tahu siapa dalangnya. "Kapolri dan Kabareskrim sudah tahu," katanya.

Karenanya kata dia jika kasus ini terlalu lama tidak terungkap, ia mendesak Presiden membentuk tim independen. 

Baca juga: Sore Ini, Kapolri Umumkan Tersangka Baru Kasus Pembunuhan Brigadir J

"Tim independen terdiri dari penyidik TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara, ditambah akademisi dan praktisi. Ini supaya tidak ada tarik menarik kepentingan," katanya.

Sebab kata Kamaruddin adanya 25 personel Polri yang diduga merekayasa kasus Brigadir J, bukti bahwa di tubuh Polri ada mafia kasus kejahatan.

"Sementara kita harus menyelamatkan Polri dari mafia-mafia seperti ini, karena kita butuh Polri. Jadi semestinya yang 25 orang itu dipecat saja," katanya.

Selain itu Kamaruddin Simanjuntak, juga menganggap aneh bila Irjen Ferdy Sambo diperiksa karena dugaan pelanggaran etik.

"Kode etik apa? Memangnya Ferdy Sambo penyidik, dikenakan pelanggaran kode etik," kata Kamaruddin kepada Wartakotalive.com, Senin (8/8/2022).

Baca juga: Bharada E Cerita Keterlibatan Irjen Ferdy Sambo dalam Pembunuhan Brigadir J

Kamaruddin meminta Tim Khusus tidak usah berbelit-belit dalam kasus ini dan langsung saja membuktikan keterlibatan Irjen Ferdy Sambo dalam tewasnya Brigadir J.

Apalagi, Bharada E, tersangka kasus pembunuhan Brigadir J, sudah mau 'bernyanyi' dan menjelaskan peristiwa ini secara jelas dan apa adanya.

"Intinya Ferdy Sambo bukan penyidik dalam perkara ini," kata Kamaruddin.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved