Bantu UMKM Kuliner Naik Kelas, ESB dan ASENSI Berkolaborasi Lagi
ESB juga terus berupaya mendukung perputaran dan pertumbuhan roda perekonomian di Indonesia di masa pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - PT Esensi Solusi Buana (ESB) kembali berkolaborasi dengan Asosiasi Lisensi Indonesia (ASENSI).
Sebagai salah satu penyedia software sistem operasional bisnis kuliner all-in-one terlengkap yang mendedikasikan diri untuk dunia F&B, ESB sejak akhir 2021 tak pernah berhenti berinovasi dan menggandeng banyak pelaku UMKM sektor kuliner.
ESB juga terus berupaya mendukung perputaran dan pertumbuhan roda perekonomian di Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Laporan data dari Fitch 2021 Asia Food and Drink Report 1 menyebutkan, sektor F&B hingga kini mampu mencapai pertumbuhan 8 persen CAGR di industri franchise pasar Asia.
Dari data tersebut, ESB kian mempertegas komitmen perusahaan dalam mendorong pemerataan digitalisasi dan literasi bagi pelaku UMKM sektor kuliner, guna meningkatkan daya saing serta potensi para pelaku bisnis, di era globalisasi dan keterbukaan pasar.
Penandatanganan kerja sama antara ESB dengan ASENSI yang diresmikan di Pagelaran The 20th Indonesia Franchise, License and Business Concept Expo and Conference (IFRA) in conjunction with Indonesia License Expo (ILE) 2022, diharapkan akan semakin memperluas peluang untuk menjangkau dan mendukung lebih banyak pihak.
“Kami memahami pandemi Covid-19 yang kita hadapi selama lebih dari 2 tahun ini telah menjadi tantangan berat bagi semua orang, tidak hanya dari sisi kesehatan namun juga bisnis dan usaha."
"Dengan kelebihan ekosistem dan teknologi yang kami miliki, kami ingin memaksimalkan peran kami agar dapat terus mendukung pemerataan literasi dan inklusi keuangan, serta akses digitalisasi bagi masyarakat secara luas."
"Terutama para pelaku bisnis UMKM di bidang kuliner,” kata Gunawan Woen, CEO ESB Restaurant Technology, lewat keterangan tertulis, Senin (8/8/2022).
Tema dari acara IFRA yang berfokus pada peningkatan bisnis UMKM, sejalan dengan pandangan ESB yang melihat ekosistem teknologi dan literasi, dapat memberikan motivasi dan menjadi inspirasi bagi para pelaku bisnis.
ESB juga ingin membantu para pelaku bisnis UMKM mengembangkan pasar bisnis mereka secara lebih luas, sekaligus meningkatkan kualitas dagang pemain sektor kuliner di industri Franchise Indonesia, agar dapat mendongkrak perekonomian mereka pasca-pandemi.
“Pameran IFRA 2022 ini merupakan momentum yang tepat untuk menemukan potensi bisnis lisensi lokal (domestik) ke tingkat selanjutnya yang lebih mapan."
"Momentum digitalisasi dan integrasi perekonomian Asia menjadi titik balik para pelaku bisnis lisensi, termasuk franchise untuk mengembangkan daya saingnya menuju pasar global yang lebih luas dan lebih masif."
"Melalui kolaborasi ini, kami harap dapat bersama-sama dengan ESB mendukung program pemerintah yang bertajuk Indonesia Spice Up The World (ISUTW)."
"Di mana ASENSI mengemban misi menghadirkan brand restoran lokal go global, dan membantu mempercepat pemulihan ekonomi nasional," papar Susanty Widjaya, Ketua Umum ASENSI.
ESB pun telah menyiapkan sejumlah dukungan dan langkah melalui ekosistem teknologi yang dibawa, agar dapat tepat sasaran mendukung UMKM naik kelas.
“Bertahan, bangkit, dan naik kelas itu gampang kalau kita saling bantu."
"Digitalisasi akan dapat memperluas skala usaha mereka, jadi harapannya langkah-langkah yang kami tempuh ini akan dapat membantu para pelaku usaha bisa semakin efisien dan efektif dalam mengelola bisnis."
"Sehingga mereka dapat semakin bersaing dan berujung kesuksesan serta terdongkraknya perekonomian,” tutur Gunawan.
Berbekal kesuksesan serta pengaruh positif yang sudah terbukti di sejumlah pemain besar, Gunawan menambahkan, ESB yakin ekosistem yang dihadirkan akan dapat membantu mewujudkan kemajuan ekonomi digital yang inklusif di Indonesia.
Hal ini juga diperkuat fakta, hingga semester 1 - 2022, tercatat lebih dari 8.000 merchant bergabung dalam ekosistem ESB.
Sepanjang acara IFRA-ILE 2022, ratusan franchise kuliner mempercayakan ekosistem ESB sebagai bagian untuk mendukung tata kelola serta meningkatkan skala usaha yang mereka miliki.
Para mitra ini tidak hanya berasal dari Jabodetabek, namun juga dari sejumlah kota besar lain seperti Surabaya, Tasikmalaya, Semarang, Yogyakarta, hingga Bali.
“Pencapaian sejauh ini jugalah yang menjadi kekuatan dan motivasi kami untuk terus dapat melakukan ekspansi bisnis."
"Sehingga teknologi kami dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi bagi para
pebisnis sektor kuliner, termasuk UMKM di seluruh Indonesia,” beber Gunawan. (*)