Penembakan
Putri Mengaku Dilecehkan Brigadir J, Susno Duadji: Ajudan Tak Mungkin Masuk Kamar Tanpa Perintah
Mantan Kabareskrim Susno Duaji menyebut, ajudan tidak mungkin berani masuk pribadi tanpa perintah atasan.
Ia menuturkan, yang pertama, untuk bersenjata itu tergantung kepentingan tugasnya, penting atau tidak seorang polisi itu bersenjata.
"Kalau dia tukang masak saja gak perlu, kalau dia memang mengawal pimpinannya ini ke mana-mana dan pimpinannya ini punya jabatan strategis, mungkin dianggap penting," kata dia.
Namun ia pun mengakui bahwa senjata ini tidak bisa diberikan begitu saja kepada polisi.
"Harus ada tes psikologi. Kalau orang berangasan, gampang marah, itu gak boleh pakai senjata," tandasnya.
Selain tes psikologi, dilihat juga kemampuannya dalam memegang senjata tersebut.
"Nah setelah dia lulus itu baru dites kemampuannya pegang senjata atau tidak. Nah kalau dia nggak mau, nggak ngerti pelatuk senjata, gak ngerti memasukkan peluru, gak mungkin dia pegang senjata," jelasnya.
Kemudian terkait Bharada E yang memiliki senjata, ia pun mengakui kemampuan Brimob.
"Brimob itu pasukan tempurnya polri, jelas dia dilatih untuk bersenjata. Tapi kalau sudah kita sempitkan lagi kepada personil Bharada E, ini saya tidak bisa menilai kasus," tandasnya
Artikel ini telah tayang di Tribun Bogor