Breaking News

Pendidikan

Psikolog Sebut Ketergantungan Anak Pada Gadget Dipengaruhi Pola Asuh Orang Tuanya

Menurut Sri, banyak orang tua yang menjadikan gadget atau gawai untuk meredam tangisan atau amarah anak. Apakah dibenarkan?

Thinkphotos
Ilustrasi - Benarkah memberikan gadget atau gawai untuk meredakan tangis anak? 

WARTAKOTALIVE.COM, TANJUNG PRIOK - Pernahkah Anda memberikan gadget pada anak saat ia menangis agar terdiam? Stop!

Berikut penjelasan Psikologi Konseling Keluarga, Sri Dwide cara menyikapi ketergantungan anak pada gadget.

Menurut Sri, banyak orang tua yang menjadikan gadget atau gawai untuk meredam tangisan atau amarah anak.

Padahal, hal tersebut tidak dapat dibenarkan.

Penggunaan barang-barang elektronik pada anak perlu dibatasi dengan bijak, termasuk penggunaan gadget dalam kesehariannya.

"Orang tua perlu memberi batasan waktu yang telah disepakati bersama si anak kapan ia boleh bermain gadget," kata Sri saat berkunjung ke TK Al Azwa, Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022).

Baca juga: Happy Salma Tidak Berikan Gawai untuk Dua Anaknya dan Pilih Ajak Bermain di Alam, Apa Alasannya?

Sri juga menjelaskan, pola asuh orang tua yang selalu memanjakan anak dengan memberikan gadget saat diminta juga dapat mempengaruhi ketergantungan pada barang tersebut.

Psikologi Konseling Keluarga Sri Dwide saat mengunjungi TK Al Azwa di Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022)
Psikologi Konseling Keluarga Sri Dwide saat mengunjungi TK Al Azwa di Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022) (Wartakotalive/M Rifqi Ibnumasy)

Terlebih, jika anak balita melihat orang tua mereka sibuk bermain gadget tanpa memberikan waktu untuk berbincang dengannya.

"Bagaimana orang tua bisa melarang anak bermain gadget, padahal mereka tiap waktu sibuk bermain gadget di depan anaknya," ungkapnya.

Mengajak anak berbincang dan berkomunikasi dapat menumbuhkan kecerdasan Emotional Quotient (EQ) untuk lebih peka terhadap orang lain dan lingkungan.

Baca juga: Stop Gadget, Anies Minta Orangtua Mendongeng Bagi Anaknya Selama Perjalanan Mudik

Selain itu, Sri juga menjelaskan jika orang tua sering mengajak anak berbincang mengenai banyak hal-hal maka perkembangan motorik anak akan lebih pesat.

"Makanya orang tua harus luangkan waktu berbincang, di meja makan misalnya. Jangan sampai sibuk dengan gadget saja, tapi ajak mereka bercerita," ungkapnya.

Selain itu, perilaku dan kebiasaan orang tua akan terekam dalam memori anak.

Dengan kata lain, seorang anak akan mengikuti tingkah orang tuanya.

"Kalau orang nya setiap hari bermain gadget di hadapan si anak, maka jangan salahkan anak jika menuntut itu. Semua permasalahan anak berasal dari pola asuh orang tuanya," pungkasnya.

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved