Polisi Tembak Polisi

Ferdy Sambo Baru Sekarang Ucapkan Belasungkawa Tetap Salahkan Brigadir J yang Membuat Istri Trauma

Baru sekarang Irjen Fery Sambo mengucapkan belasungkawa pada keluarga Brigadir Nofriyansaf Yosua Hutabarat atau Brigdir J.

Wartakotalive/Miftahul Munir
Irjen Ferdy Sambo mengapa baru ucapkan belasungkawa untuk brigadir J? 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Baru sekarang Irjen Fery Sambo mengucapkan belasungkawa pada keluarga Brigadir Nofriyansaf Yosua Hutabarat atau Brigdir J. 

Penuhi penyidik di Bareskrim Mabes Polri, Ferdy Sambo minta maaf kepada institusi Polri terkait dengan insiden yang terjadi di rumah dinasnya Kompleks Polri Duren Tiga, Mampang, Jakarta Selatan.

Setelah 25 hari peristiwa penembakan itu, Ferdy Sambo juga mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Brigadir Yosua atas baku tembak yang terjadi di kediaman dinasnya.

"Semoga keluarga diberikan kekuatan, namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan Yosua kepada istri dan keluarga saya," katanya.

Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Minta Doa untuk Sang Istri Agar Bisa Cepat Sembuh dari Trauma

Irjen Ferdy Sambo mengaku tertekan ketika asumsi kematian ajudannya Brihadir Nofriansyah Yosua Hutabarat berkembang di publik.

Ferdy Sambo meminta kepada masyarakat dan sejumlah pihak untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan kematian Brigaidr Yosua.

"Saya harapkan kepada seluruh pihak dan masyarakat untuk terus bersabar dan tidak memberikan asumsi, persepsi, simpang siurnya peristiwa di rumah saya. Saya mohon doa," tegas Ferdy di Bareskrim Polri Kamis (4/8/2022).

Selain tekanan kepada dirinya, sang istri pun masih mengalami trauma dengan insiden pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir Yosua.

Baca juga: Ferdy Sambo 2 Kali Minta Maaf ke Institusi Polri Sebelum Diperiksa Bareskrim

Ia sudah melayangkan permohonan maaf ke institusi Polri dan keluarga Yosua atas peristiwa yang terjdi di Kompleks Polri Duren Tiga, Kecamatan Mampang, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu.

"Saya hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri. Pemeriksaan hari ini adalah pemeriksaan yang keempat," ucap Ferdy.

Sebelumnya, Irjen Ferdy Sambo memenuhi undangan pemeriksaan penyidik Bareskrim Polri sebagai saksi atas kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat pada Kamis (4/8/2022) pagi.

Ferdy Sambo tiba sekira pukul 09.50 WIB turun dari mobil mengenakan seragam dinas dan dikawal oleh anggota Propam Mabes Polri.

Menurutnya, ia sudah memberi keterangan ke Polres Metro Jakarta Selatan, Polra Metro Jaya dan ini pemeriksaan keempat di Bareskrim Polri.

"Hari ini saya datang memenuhi panggilan Bareskrim Polri," ujarnya. 

Teriakan Putri Candrawathi 

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) beberkan sejumlah keterangan ajudan Irjen Ferdy Sambo terkait penembakan terhadap Brigadir J

Dalam pemeriksaan itu, sejumlah ajudan Irjen Ferdy Sambo mengaku juga mendengar suara teriakan istri Ferdy Sambo yaitu Putri Candrawathi.

istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi masih merasa trauma atas penembakan Bharada E dan Brigadir J
istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi masih merasa trauma atas penembakan Bharada E dan Brigadir J (Istimewa)

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, saat diperiksa, Ricky dan Bharade E  mengaku mendengar teriakan istri Ferdy Sambo.

Namun, Ricky dan Bharada E tidak mengetahui apa penyebab istri Ferdy Sambo yang berteriak.

"Yang bisa memberikan keterangan itu Bu Putri, karena Ricky dan Bharada E hanya mendengar teriakan saja tanpa tau penyebabnya," ucap Taufan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Bharada E sebagai Pahlawan karena Telah Melindungi Putri Candrawathi

Taufan mengatakan pihak Komnas HAM  masih terus kumpulkan bukti-bukti dari kasus tersebut. 

Sebelumnya, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memanggil tujuh ajudan atau aide de camp (ADC) Irjen Pol Ferdy Sambo, Salah satunya Bharada E, ajudan yang terlibat baku tembak hingga menewaskan Brigadir J

Pihak Komnas HAM telah memeriksa sebanyak enam ajudan termasuk Bharada E yang hadir berbeda dengan lima ajudan lainya pada hari ini di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2022).

Lima ajudan tersebut datang sekira pukul 9.55 WIB, sedang Bharada E datang terakhir  sekira pukul 13.25 WIB.

Kuasa hukum anggap Bharada E pahlawan

Pengacara Bharada E yaitu Andreas Nahot Silitonga buka suara mengenai kliennya.

Kali ini, dia menyebut bahwa Bharada E seperti sosok pahlawan lantaran telah melindungi dan menyelamatkan Putri Candrawathi istri Irjen Pol Ferdy Sambo oleh Brigadir J.

"Kalau buat saya saya pribadi, kalau misal orang seperti itu, melindungi keluarga saya dia adalah pahlawan," ujar Andreas, dilansir Youtube Kompas TV, Selasa (2/8/2022).

"Dan seorang pahlawan tidak patut dilakukan, melakukan seperti ini," ujarnya.

Dikatakan dalam insiden yang menyebabkan meninggalnya Brigadir J,  terdapat korban dan tersangka.

"Jadi di sini ada korban ada yang melakukan penembakan, semua fakta hukum semua proses hukum sedang berjalan," jawabnya.

Ia meminta siapapun menghormati proses hukum. 

Baca juga: Datangi Kantor LPSK, Kuasa Hukum Minta Bharada E Harus Segera Dilindungi

"Kita hormati proses hukum ini, saya minta sekali lagi kepada semua pihak, jangan sampai ada pemberitaan-pemberitaan statement-stement yang sifatnya menghakimi," ujarnya.

Menurutnya hanya tim forensik yang berhak berbicara soal Brigadir J.

"Tim forensik aja butuh memerlukan empat sampai dua minggu, tiba-tiba kita sudah denger sebuah statement menyatakan seakan-akan sudah bener semua, keluarga korban atau penasehat hukumnya jauh dari menghakimi udah seperti putusan hakim," ujarnya.

Kini publik menunggu perkembangan kasus dari Bharada E dan Brigadir J.

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved