Berita Regional
Tak Setuju dengan Isi Ceramah, GP Ansor-Banser Malang Tak Sudi Izinkan Gus Nur Gelar Pengajian
Fatkhurrozi berharap pihak berwajib dapat melakukan tindakan untuk mencegah kerawanan kondusivitas di Kabupaten Malang.
WARTAKOTALIVE.COM, MALANG--Rencana ceramah Sugi Nur atau Gur Nur kembali harus berhadapan dengan GP Ansor dan Banser.
Setelah kajiannya di sejumlah lokasi sempat digruduk, kali ini GP Ansor menolak Gus Nur berceramah di Malang.
Rencananya, pengajian Ngaji Segoro yang digelar Sugi Nur di Masjid Karomah, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang pada Minggu (7/8/2022).
Namun, hingga kini belum ada kepastian apakah kajian itu akan digelar atau batal akibat adanya penolakan itu.
Ketua GP Ansor Kabupaten Malang, Fatkhurrozi mengatakan pengajian tersebut akan berdampak pada kondusivitas di Kabupaten Malang.
"Kami berharap polisi tidak memberikan izin acara tersebut agar tidak terjadi gerakan penolakan dari warga yang mengarah pada tindakan fisik," kata Fatkhurrozi kepada Suryamalang (Jaringan Warta Kota), Rabu (3/8/2022)
Baca juga: PGN dan Banser Nyaris Ricuh dengan Jamaah Pengajian Gus Nur, Anak Buah Gus Nuril: Kaki Saya Diinjak
Baca juga: Pemuda Pancasila, KNPI sampai Banser Ancam Kepung Outlet Holywings, Polisi Imbau Tak Ada Sweeping
Fatkhurrozi berharap pihak berwajib dapat melakukan tindakan untuk mencegah kerawanan kondusivitas di Kabupaten Malang.
"Kami berharap kepolisian, baik polsek maupun polres agar tidak memberikan izin untuk acara tersebut, agar tidak terjadi gerakan penolakan dari warga yang mengarah pada tindakan fisik," ujarnya.
Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Ishlahiyah, Kecamatan Singosari, Ahsani Rahman menyebut warga menolak pengajian tersebut.
“Warga menolak karena pernyataan-pernyataan sebelumnya menyakitkan banyak warga,” beber Ahsani.
Baca juga: Banser Surabaya Ngamuk dan Lucuti Seragam Anggota Alumni Ansor, Cak Anam Anggap Seperti Preman

Kata Ahsani, motif penolakan dipicu karena ketidaksetujuan dengan isi ceramah Sugi Nur yang menurutnya tidak tepat.
“Penolakan karena pernyataan-pernyataan sebelumnya menyakitkan banyak warga,” beber Ahsani.
Di sisi lain, Sugi Nur mengaku heran dengan munculnya penolakan dari sejumlah tokoh masyarakat Kabupaten Malang.
Ia bersisikukuh bahwa kegiatannya tersebut malah didukung masyarakat.
"Acara itu melibatkan warga setempat, mulai dari sound sistem, terop, konsumsi, dan sebagainya," kata Sugi Nur.